Sebuah informasi penting sedang viral di berbagai sosial media. Pesan itu berisi informasi kehilangan hardisk eksternal yang memuat banyak data tentang kehidupan putranya dari sejak istrinya hamil sampai anaknya berusia 3,5 tahun.
Pesan ini viral di sosial media, termasuk Twitter. Seorang akun bernama Farchan Noor Rachman membagikan informasi ini dan telah di-retweet ribuan kali oleh pengguna twitter.
Ayah tersebut bernama Andang Kurniawan. Ia mengaku telah menyebarkan informasi tersebut di Facebook, Twitter, Whatsapp dan seluruh sosial media lain yang memungkinkan.
Dalam informasi tersebut, Andang menulis:
Bismillahirrahmanirrahim. Sebenarnya sudah ikhlas atas dibobolnya rumah saya minggu lalu 15 Januari 2017 di daerah Pondok Aren. Tapi ada satu barang yang nggak bisa saya ikhlasin yaitu HardDisk (HD) external Merk WD Kapasitas 2 TB, yang berisi foto dan video anak saya dari proses hamil, lahir, bayi, dan sampai sekarang. Saya harap medsos bisa bantu saya dapetin lagi barang ini. Buat yang baru-baru ini beli, pernah lihat, atau menemukan HD seperti gambar di bawah ini, tolong jangan dihapus datanya. Ini sangat berharga buat saya. Bagi yang punya info mengenai barang ini, reward (imbalannya) IDR 5.000.000,00. Bila tau info mengenai keberadaan HardDisk ini, harap langsung ke WA: 081284004088 / 689FE6C8 Jujur, saya sudah ikhlas dan melupakan kejadian ini. Saya tidak berusaha mengungkap pencurian ini, atau berusaha tau siapa pelakunya. Saya hanya ingin data-data di HD itu kembali. Please share di whatsapp group, Facebook, Twitter, Instagram, Path, atau medsos lainnya. Saya percaya apabila Allah berkehendak, meskipun rasa-rasanya tidak mungkin, insyaallah barang bisa kembali di tangan saya. Amin…
Kejadian ini bermula ketika pada tanggal 15 Januari 2017, ia, istri dan anaknya meninggalkan rumah untuk jalan-jalan. Setelah ia kembali ke rumah pada pukul 9 malam, ia kaget menemukan pintu gerbang sudah terbuka dengan kondisi sudah dijebol.
Tak hanya itu, pintu rumah mereka juga dalam kondisi yang sama. Saat masuk ke kamar, segalanya tampak sangat berantakan.
“Kondisi rumah membuat saya terkejut dan istri juga sempat histeris. Anak saya sampai bingung dengan kondisi saat itu,” tuturnya.
Ia segera melapor ke ketua RT. Kemudian, ketua RT memanggil Babinsa ke rumahnya. Kedatangan Babinsa ke rumahnya tersebut hanya sebatas bertanya dan memfoto Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak lebih.
Setelah agak tenang, ia memeriksa barang apa saja yang hilang dari rumahnya. Andang mendata, sejumlah uang tunai, TV XBox, jam tangan, perhiasan yang merupakan mas kawin mereka, dan HardDisk eksternal menghilang.
“Anehnya, laptop yang berada di tempat yang sama dengan HardDisk malah justru aman. Saya tidak mengerti mengapa HardDisk saya yang diambil.”
Andang memutuskan untuk mengikhlaskan segalanya. Ia berusaha untuk melupakan kejadian itu. Namun, seminggu setelah kejadian, saat teringat HardDisknya, ia merasa cukup stres dengan musibah yang menimpanya.
“Tahu kan kalau anak pertama, ada banyak kenangan yang diambil selama 6 bulan pertama dalam hidupnya. Kenangan itulah yang tidak mungkin bisa kita lupa.”
Ia telah mencoba untuk menelusuri sisa data soal anaknya di HardDisk yang lain. Perasaannya benar, semua data tentang perkembangan hidup anaknya 80% nya berada di dalam memori HardDisk tersebut.
Mengingat betapa berharganya data tersebut membuatnya kembali stres. Dengan pasrah dan sambil berharap banyak, ia mencoba memposting informasi kehilangan tersebut untuk menemukan bukti-bukti kenangan anaknya yang hilang.
Andang mengingat, di dalam HardDisk itu tersimpan kenangan lengkap soal anaknya. Sejak pertama kali mengetahui bahwa istrinya hamil, foto hasil 3D USG, terapi berendam air saat istri hamil. Sebelum melahirkan, saat melahirkan, saat gunting ari-ari, saat anak diazani, dan semua perkembangan pertumbuhan anak.
Artikel terkait: Panduan memotret proses melahirkan di rumah sakit.
“Banyak sekali kenangan yang ada di sana. Apalagi saat usia anak masih 3-5 bulan. Usia segitu, anak saya lagi gendut-gendutnya,” ujarnya nanar.
Kecurigaan
Setelah ia mengingat-ingat sebelum terjadinya perampokan sampai terjadinya perampokan, ada beberapa kejadian yang menurutnya janggal. Ia menduga bahwa pelaku sebenarnya adalah orang terdekat yang mengenal keluarga mereka.
Ia menambahkan, “kalau bukan sebagai pelaku, ya mungkin orang terdekatlah informannya,”
“Sebelum kejadian berlangsung, saya sempat WhatsApp-an dengan beberapa orang. Biasanya pun, saya pergi sendiri. Namun, khusus hari itu, saya ingin mengajak anak dan istri sesekali. Sehingga rumah kami kosong.”
Andang juga menandai siapa saja yang mengetahui bahwa rumahnya kosong sepanjang hari itu, Kecurigaan bertambah kuat ketika ia menyadari bahwa cara perampok dalam menjebol pagar dan pintu rumahnya tampak amatir.
Ayah satu anak ini juga punya firasat bahwa sampai sekarang mungkin data di dalam HardDisk tersebut belum dihapus, “saya juga menduga bahwa yang memegang HardDisk itu sekarang adalah seorang end user (pengguna) yang tidak buta terhadap teknologi dan sosial media.”
Ia juga menyatakan bahwa HardDisk yang ia pakai bukanlah tipe yang biasa dipakai oleh orang buta teknologi, barangkali stikernya pun juga sudah dilepas.”
Saking bingungnya, ia mencari HardDisk tersebut ke berbagai toko dan forum online. Ia tak bisa membayangkan harus ada berapa banyak toko barang bekas elektronik yang harus dia sambangi demi menemukan data anaknya yang berharga tersebut.
Saat ini, Andang hanya ingin HardDisknya kembali, tak lebih dari itu. Ia tidak akan memperkarakan perampok yang meringsak rumahnya.
“Saya juga tidak mau buat laporan ke polisi karena saya tidak ingin membayar lagi. Harta kami sudah habis saat ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, seandainyapun polisi maupun orang lainnya bisa mengungkap siapa pencuri barang-barangnya, ia sudah tidak peduli pada kasus pencuriannya, “yang penting HardDisk saya kembali. Pelakunya pun sudah saya maafkan.”
Pelajaran
Dalam hal keamanan rumah, Andang memiliki beberapa saran yang mungkin berguna untuk semua orang. Saat ini ia berlaku sebagai korban yang mendapatkan pelajaran berharga atas musibah yang terjadi sekaligus orang yang waspada terhadap apa yang kemungkinan terjadi di masa depan.
Demi kehati-hatian, Andang berbagi tips keamanan rumah yang saat ini sudah ia lakukan. Diantaranya adalah:
1. Perkuat keamanan rumah
Usahakan agar mengunci pintu dengan sistem segel ganda. Penggunaan pintu dengan satu daun pintu lebih disarankan, perkuat teralis, pemasangan pintu besi juga disarankan.
2. Pasang CCTV
Alangkah lebih bagus lagi apabila yang sudah dilengkapi dengan fitur pantauan kamera yang terintegrasi online sehingga kita bisa memantau keamanan rumah lewat ponsel dimanapun kita berada.
3. Silaturahmi
Jalin komunikasi yang lebih baik dengan tetangga. Jika perlu titip pesan dengan beberapa tetangga dekat apabila ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama.
4. Penyimpangan barang berharga
Hindari menyimpan barang berharga di rumah, terlebih barang yang mudah dijadikan uang (mudah dijual). Kalaupun ada yang disimpan, pikirkanlah baik-baik alternatif tempat rahasia. Jangan taruh barang berharga di lemari.
Apabila mengalami kejadian serupa, segera lapor RT setempat. Pilihan untuk penanganan lebih lanjut antara lain: lapor polisi dan meminta agar ada tindak lanjut.
Sebagai ayah dari satu anak yang sangat menyayangi buah hatinya, Andang berpesan pada para orang tua untuk selalu menghabiskan waktu bersama anak dengan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Ia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dengan anak tersebut dapat digunakan untuk merekam setiap detail perkembangan dan masa-masa penting anak.
Satu saran pentung lainnya, “Jangan lupa untuk selalu menyimpan data cadangan di HardDisk lainnya maupun penyimpanan online.”
“Meskipun semua momen tersimpan baik secara digital, alangkah baiknya secara reguler, foto-foto yang berkesan dari setiap momen dicetak dan dipasang di pigura atau di buku album foto,” sarannya, ia menambahkan, “ini terksesan jadul memang, tapi ini sangat saya sarankan.”
Ia berharap, kisah pencariannya dalam menemukan HardDisk ini dapat tersebar luas sehingga kemungkinan menemukan kenangan berharganya tersebut semakin besar.
Bantu Andang dengan membagikan artikel ini ke semua sosial media yang Anda miliki demi membantu Andang menemukan kenangan anaknya yang berharga.
Baca juga:
10 Kenangan Indah yang Tak Akan Terulang Saat Anak Sudah Besar