Warisan Budaya yang Mendunia, Kenali Lebih Dekat Rumah Adat Sumatera Utara

Bangga, ternyata warisan adat budaya kita bisa dikenal dunia!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kekayaan budaya Indonesia banyak yang mendunia termasuk rumah adat Sumatera Utara. Menjadi salah satu hasil budaya yang menjadi tujuan wisata, rumah adat yang memiliki bentuk unik dari Provinsi Sumatera Utara terkenal hingga ke mancanegara.

Sebagai salah satu hasil budaya salah satu suku terbesar di Sumatera Utara, polulernya rumah adat ini sebagai salah satu destinasi wisata juga menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Tidak hanya itu, rumah tradisional berbentuk khas ini menjadi simbol keberadaan masyarakat Batak yang hidup di Provinsi Sumatera Utara.

Sekilas jika dilihat bentuk dari rumah adat ini pasti mudah untuk Anda kenali. Apalagi jika Anda berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara, mengunjungi situs budaya seperti museum atau desa wisata yang memiliki bentuk bangunan rumah adat ini menjadi salah satu obyek wisata yang wajib untuk dikunjungi.

Nah, Parents, agar bisa mengenalkan salah kekayaan budaya nusantara kepada anak-anak, simak dulu yuk penjelasan berikut ini.

Nama Rumah Adat Provinsi Sumatera Utara

Bentuk khas rumah adat Sumatera Utara.

Nama rumah adat Sumatera Utara sering disebut Rumah Bolon. Rumah Bolon juga sering disebut sebagai Rumah Gorga. Gorga sendiri diambil dari sebutan untuk ornamen penghias rumah adat yang memiliki arti khusus.

Namun di tiap suku yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara bentuk untuk Rumah Bolon bisa berbeda-beda. Suku Batak yang terdiri dari beberapa jenis yaitu Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Angkola akan memiliki ciri khas tersendiri pada rumah adatnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai simbol status sosial masyarakat Batak yang hidup di daerah tersebut, setiap aspek pada rumah adat ini memiliki filosofi khusus. Tiap sudut Rumah Bolon menyimpan pesan dan arti yang bersumber dari adat istiadat setempat terutama kepercayaan suku Batak.

Artikel terkait: Mengenal Filosofi Rumah Limas, Rumah Tradisional Khas Sumatera Selatan

Bagian Rumah Adat Bolon

Rumah adat Bolon terdiri dari tiga bagian yaitu bagian bawah yang disebut Tombara, bagian tengah yang disebut Tonga, dan bagian atap yang disebut Ginjang.

Tombara mencerminkan kematian dan digunakan sebagai tempat menyimpan hewan. Tonga adalah dunia tempat hidup dimana manusia tinggal. Ginjang mencerminkan dunia dewa, terkadang digunakan untuk menyimpan harta atau benda pusaka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika beruntung sempat berkunjung ke rumah adat Sumatera Utara ini, kenali dulu bentuk bangunannya. Dalam satu kompleks rumah biasanya terdiri dari dua bangunan yaitu ruma sebagai bangunan tempat tinggal dan sopo yang biasa digunakan sebagai lumbung padi. Ukuran ruma tentunya jauh lebih besar dari sopo. Jadi jangan salah posisi ketika sedang berfoto ya, Parents.

Artikel terkait: 5 Jenis Rumah Adat Jawa Tengah yang Unik dengan Filosofi Mendalam

Arti Ornamen di Dinding Rumah Bolon

Selain itu ciri khas rumah adat ini ada pada ornamen yang didominasi warna merah, hitam, dan putih. Ukiran di dinding rumah adat ini juga sering dihiasi oleh bentuk cicak, ular, atau kerbau.

Simbol cicak memiliki arti bahwa orang Batak mampu bertahan hidup di manapun dia berada. Sementara simbol ular memiliki harapan agar rumah penghuni rumah ini akan selalu mendapat berkah yang berlimpah. Simbol kerbau adalah bentuk penghormatan kepada hewan yang membantu mereka dalam berladang sehingga bisa memenuhi kebutuhan makanan.

Artikel terkait: 7 Fakta Menarik Rumah Adat Papua, Bukan Cuma Honai, Lho!

Keunikan Rumah Tradisional Sumatera Utara

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika diamati, mudah sekali mengenali bentuk Rumah Bolon. Rumah adat ini memang memiliki bentuk bangunan yang khas yaitu berupa rumah panggung dan berbentuk persegi panjang. 

Hal ini karena dalam satu rumah biasanya dihuni oleh beberapa keluarga yang merupakan keturunan raja. Dalam satu rumah, bisa ditempati lima atau enam keluarga. Menjadi bentuk status sosial, tentunya penghuni rumah masih keturunan keluarga terpandang.

Mengenai desain rumah panggung, ciri khas rumah adat ini juga ada pada pondasi yang digunakan. Pondasi rumah menggunakan menggunakan batu sebagai tumpuan dari tiap kolom kayu sebagai penyangga rumah sebanyak 18 buah. Selain membuat rumah menjadi tahan terhadap guncangan gempa, jumlah tiang penyangga memiliki filosofi kebersamaan dan kekuatan. 

Selain itu, rumah adat ini juga memiliki ciri khas di bagian atap khas rumah adat dari Sumatera. Bentuk atap rumah ini melengkung seperti tanduk kerbau dengan bagian lancip berada di depan dan di belakang. Pada jaman dulu rumah adat Bolon menggunakan ijuk sebagai bahan pembuat atapnya, namun seiring berjalannya waktu ada yang menggantinya dengan seng agar lebih awet.

Nah itulah sekilas tentang rumah adat Bolon Sumatera Utara. Jika belum sempat berkunjung, setidaknya kita sudah bisa mengenalkan kekayaan budaya ini melalui gambar rumah adat Sumatera Utara dan cerita kepada anak-anak kita.

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Puspa Sari