Terkena TBC saat hamil tentunya membuat Bunda khawatir. Cemas karena takut menularkannya pada bayi, dan enggan minum obat karena takut berdampak buruk pada bayi.
Penyakit TBC ada beragam jenisnya, ada TBC tulang, TBC paru-paru hingga TBC kulit. Namun, yang paling menular adalah TBC paru-paru, karena kuman dan virus TBC bisa menular lewat udara saat penderita batuk.
Apa itu TBC?
Tuberkulosis atau TBC paru-paru merupakan penyakit serius yang bisa menyerang organ paru-paru. Penyakit satu ini disebabkan oleh bakteri tuberkulosis yang dibedakan menjadi dua jenis.
Tuberkulosis Laten
Pada kondisi ini seseorang bisa memiliki bakteri di dalam tubuhnya namun tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun, kondisi ini bisa berubah menjadi TB aktif bil atak ditangani dengan baik.
Tuberkulosis aktif
Kondisi TB aktif inilah yang membuat seseorang mengalami sakit juga menyebar ke orang lain. Biasanya gejala akan muncul dalam beberapa minggu pertama setelah tubuh mengalami infeksi.
Namun, pada beberapa kasus, TB juga bisa terjadi beberapa tahun kemudian.
Artikel Terkait :
Risiko TBC saat hamil
TBC saat hamil seringkali lambat didiagnosis, karena gejalanya mirip dengan gejala kehamilan biasa, seperti lesu dan pusing. Bila ibu hamil mengalami batuk selama 2 minggu dan tak kunjung sembuh, konsultasikan ke dokter untuk memeriksa kemungkinan TBC.
Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K), seorang pakar kesehatan paru-paru yang berpraktek di RSUP Persahabatan mengatakan,”TBC tidak menular lewat janin, maupun plasenta. Kemungkinannya sangat kecil, hanya nol nol koma sekian persen.”
“Tapi ibu hamil harus banyak makan karena daya tahan tubuh selama kehamilan cenderung menurun. Selain buat bayi, juga mencegah TBC bila ibu tersebut memiliki potensi TB,” paparnya ketika ditemui dalam acara #PeduliKitaPeduliTBC di FX Sudirman pada 25 Maret 2018 lalu.
Dokter Erlina juga menambahkan, konsumsi obat-obatan TBC tidak berbahaya untuk janin. Dia menyarankan agar para penderita TBC melakukan pengobatan secara tuntas, dan menghabiskan obat yang diresepkan. Bila obat tidak dihabiskan, bisa membuat pasien menjadi kebal terhadap obat dan bila di masa depan terkena TBC lagi lebih susah disembuhkan
Gejala-gejala TBC
Penting bagi setiap orang, khususnya ibu hamil untuk mengetahui berbagai gejala kondisi ini. Beberapa tanda yang kerap dialami antara lain :
- Mengalami demam
- Kelelahan parah
- Batuk darah
- Mengalami batuk lebih dari tiga minggu
- Mengalami panas dingin
- Berat badan berkurang secara drastis
- Nyeri dada
- Mengalami nyeri saat bernafas maupun batuk
- Nafsu makan hilang
- Berkeringat banyak dimalam hari.
Namun, gejala ini bisa beragam pada setiap orang. Hal ini karena tuberkulosis yang menyerang beberapa organ lain bisa memiliki gejala yang lebih bervariasi.
Misalnya saja bila mengalami TBC di ginjal, bisa menyebabkan adanya darah dalam urin seseorang.
Artikel terkait: Batuk Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?
Pencegahan TBC saat hamil
- Konsumsi makanan bergizi dengan nutrisi seimbang. Supaya daya tahan tubuh kuat, dan saat terkena kuman TB tidak menjadi sakit.
- Penderita TBC harus menutup mulut dan hidungnya dengan masker jika berada di sekitar ibu hamil. Termasuk anggota keluarga seperti suami, dan anak.
- Orang yang sudah terkena TBC adalah sumber penularan, maka harus sadar diri dan tidak menularkan penyakit pada orang lain.
- Ibu menyusui yang terkena TBC tetap bisa menyusui bayinya dengan aman, meski harus memakai masker agar tidak menularkan lewat udara.
- Orang TB harus banyak makan. Bisa turun 5-10 kg saat terkena TBC, dan bila terjadi pada ibu hamil penurunan berat badan bisa bahaya bagi bayi.
- TBC bisa disembuhkan, asal berobat teratur dan menuruti anjuran dokter.
Nah Bunda, sekarang tidak perlu khawatir jika terkena TBC saat hamil. Karena penyakit ini bisa disembuhkan dan tidak akan menular lewat plasenta. Sehingga risiko terhadap janin cenderung kecil.
Semoga bermanfaat.