Otoritas kesehatan Brasil merilis pernyataan mengejutkan tentang dampak serius virus Zika, khususnya bagi bayi baru lahir. Virus ini disinyalir dapat mengakibatkan kerusakan otak atau mikrosefali, sebuah kondisi di mana kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.
Virus Zika menyerang Brasil
Kementerian Kesehatan Brasil mengeluarkan pernyataan ini setelah mengotopsi jenazah bayi dengan mikrosefali November lalu, dan menemukan virus Zika dalam jasadnya. Virus ini juga ditemukan dalam cairan ketuban dua ibu yang melahirkan bayi dengan mikrosefali.
Pemerintah Brasil sedang menyelidiki 2400 bayi baru lahir yang diduga mengalami mikrosefali dan 69 kematian bayi yang terjadi tahun 2015. Tahun lalu hanya ditemukan 147 kasus mikrosefali di negara itu.
Angela Rocha, dokter spesialis penyakit menular di Pernambuco, daerah dengan jumlah bayi mikrosefali terbanyak di Brasil mengatakan, “Bayi-bayi baru lahir ini harus mendapatkan penanganan khusus seumur hidup mereka. Ini tekanan emosional yang sulit dibayangkan.”
Virus muncul kembali akibat perubahan iklim?
Para ilmuwan belum dapat menjelaskan apa yang memicu timbulnya virus ini. Mereka menduga ada kaitan antara virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypt dengan perubahan iklim, karena virus ini seolah lenyap setelah ditemukan dan muncul kembali belakangan ini.
Virus Zika pertama kali ditemukan dalam tubuh seekor kera di Uganda di tahun 1947, kemudian meluas ke beberapa tempat di dunia sejak tahun 2007. Virus ini juga telah menyebar di Indonesia setelah sebuah lembaga swasta melakukan penelitian di Jambi tahun 2014 dan menemukan adanya pasien yang terserang virus di daerah itu.
WHO (World Health Organization) telah memantau penyebaran virus ini dan mengeluarkan peringatan terkait situasi di Brasil. Badan dunia itu juga melaporkan, bulan Desember virus ini telah menyerang Afrika Barat. Honduras dan Panama.
Badan Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah menemukan adanya virus Zika dalam tubuh para pelancong yang pulang dari luar negeri. Belum didapatkan laporan adanya penderita virus ini di antara warga lokal.
Sedangkan pemerintah Brasil berupaya menekan penyebaran virus dengan mensosialisasikan penggunaan losion anti nyamuk. Juga himbauan agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, pemerintah Brasil juga mengirim tim pembasmi nyamuk dan tim kesehatan ke kawasan pemukiman warga.
Baca selengkapnya tentang cara mencegah penyebaran virus ini dalam artikel: Apa yang Harus Dilakukan Agar Tidak Tertular Virus Zika?
Referensi: The Washington Post
Otoritas kesehatan Brasil merilis sebuah pernyataan mengejutkan tentang dampak dari Zika. Zika adalah virus yang menyerang bayi yang baru lahir. Virus ini akan mengakibatkan kerusakan otak atau mikrosefail yaitu sebuah kondisi dimana kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal. Mari simak ulasan virus zika berikut.
Virus yang Bernama Zika Menyerang Brasil
Kementrian kesehatan Brasil mengelaurkan pernyataan setelah berhasil mengotopsi jenazah bayi dengan mikrosefali di November lalu. Tenaga medis yang melakukan proses otopsi menemukan virus jenis Zika di dalam jasadnya. Virus ini ditemukan dalam cairan ketuban dua ibu yang melahirkan bayi dengan mikrosefali.
Pemerintah Brasil sedang menyelidiki 2400 bayi yang baru lahir dan diduga mengalami mikrosefali dan 69 kematian bayi yang terjadi pada tahun 2015. Tahun sebelumnya hanya ditemukan 147 kasus mikroseali di negara tersebut. Dokter spesialis penyakit menular Agle Rocha mengatakan bahwa daerah dengan jumlah bayi yang terbanyak di Brasil ini akan mendapatkan penanganan khusus seumur hidup mereka.
Penyebab Munculnya Virus
Para ilmuwan dapat menjelaskan datangnya virus Zika yang ada di daerah Brasil. Mereka menduga jika adanya virus ini berkaitan erat dengan nyamuk aedes aegypt dengan perubahan iklim. Hal ini karena virus ini seolah lenyap setelah ditemuakan dan muncul kembali. Virus ini sebenarnya pertama kali ditemukan di tubu hseekor kera di Uganda pada tahun 19947.
Kemudian virus ini pun meluas ke beberapa tempat di dunia sejak tahun 2007. Bahkan virus ini telah menyebar di Indonesia setelah sebuah lembaga swasta melakukan penelitian di Jambi 2001 dan menemukan adanya pasien yang terserang virus di daerah tersebut. Badan Pengawasan dan Pencegahan berupaya menekan penyebaran virus dengan mensosialisakikan penggunaan losion anti nyamuk.
Itulah beberapa ulasan mengenai virus yang menyerang anak anak tersebut. Untuk bisa menghindar dar virus ini maka sebaiknya mulai melakukan bersih bersih lingkungan sekitar. Karena virus ini diduga dari nyamuk aedes aegypt yang membawa virus ini sehingga tersebar di beberapa daerah di Brasil. Himbauan untuk menggunakan losion juga haruslah di lakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk.