Parents, sudah membuat resolusi 2020? Seperti tradisi, membuat resolusi hidup setiap tahun baru dilakukan orang untuk kehidupan yang lebih baik. Apa yang biasa Parents tulis untuk resolusi tahun baru?
Karir yang lebih baik, menyekolahkan anak di sekolah favorit, membeli barang impian ini itu, traveling ke luar negeri bersama keluarga, menurunkan berat badan dan sebagainya. Tak ada salahnya membuat resolusi seperti itu dan sah-sah saja.
Sayangnya, fakta mengatakan bahwa sebagian besar orang gagal mewujudkan semua resolusinya. Agar resolusi 2020 tidak berakhir sia-sia, kenapa tak membuat daftar resolusi yang tidak biasa dan lebih mudah dilakukan?
Berikut beberapa inspirasi resolusi 2020 dari kami yang bisa Parents tiru:
1. Lebih mencintai diri sendiri (self love)
Resolusi 2020 yang pertama adalah self love. Sebagai orangtua, kadang kita merasa dituntut untuk menjadi orang tua yang sempurna. Harus bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga dengan baik. Tak jarang demi mewujudkan itu, kita menjadi terlalu keras pada diri sendiri. Sehingga lupa untuk mencintai diri sendiri.
Mencintai diri sendiri adalah menerima dan menghargai semua hal yang terkait dengan diri kita sendiri baik fisik, pikiran dan hati. Tak mengapa menjadi tidak sempurna sesuai standar umum karena setiap orang punya tonggak kehidupan yang berbeda-beda.
Ayah tidak bisa menemani anak bermain di hari libur karena harus lembur bekerja? Tidak apa-apa, cukup beri mereka pengertian dan ganti di lain waktu. Bunda tidak bisa memasak makanan yang enak untuk suami dan anak-anak? Bukan masalah, setiap orang punya kelebihan masing-masing yang berbeda. Berusaha menjadi yang terbaik itu bagus, tapi tahu kapan harus berhenti dan beristirahat juga penting.
Artikel terkait: 10 Ide Resolusi Parenting Di Tahun Baru
2. Berdamai dengan masalah
Ya, Parents tidak salah baca. Resolusi 2020 yang kedua adalah berdamai dengan masalah. Seperti lagu yang dinyanyikan oleh Lenka “Trouble is a Friend”, masalah akan selalu datang dalam kehidupan kita. Anak yang rewel dan sakit, tagihan dan cicilan yang seakan tak ada habisnya, gaya parenting kita yang dikomentari orang lain dan seterusnya.
Trouble will find you no matter where you go, oh oh No Matter if you’re fast no matter if you’re slow, oh oh
Sekeras apa pun kita menghindar, ke mana pun kita pergi, masalah akan tetap menghampiri. Karenanya, daripada harus bermusuhan dan mengutuk keadaan, kenapa tidak berdamai saja dengan masalah? Anggap ia seperti teman yang datang dan pergi. Ketika sudah berdamai, kita akan menyadari bahwa tak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Pikiran menjadi lebih tenang dan jernih sehingga bisa cepat menemukan jalan keluar.
3. Lebih banyak mendengarkan pasangan dan anak
Ini bisa menjadi resolusi 2020 yang nampak sepele, tapi berdampak besar. Lucu sih kalau kita lebih sering mendengarkan omongan orang lain ketimbang mendengarkan anak dan pasangan sendiri. Sayangnya, yang begini sering terjadi tanpa disadari.
Dapat omongan dari tetangga atau saudara, langsung kepikiran. Dapat komentar buruk di media sosial dari orang yang tidak dikenal, langsung terbawa perasaan. Sebaliknya, ketika di rumah jarang mau mendengarkan pasangan. Mengobrol seadanya dan seperlunya saja. Minim quality-time dan sibuk dengan gadget masing-masing. Bukankah ini keliru?
Sementara terhadap anak-anak kita suka memerintah, menuntut nilai yang bagus, membelikan baju atau barang yang belum tentu mereka suka. Kita berpikir semua itu kita lakukan demi kebaikan mereka. Nyatanya tidak selalu benar. Sesekali dengarkan isi hati anak, cari tahu apa yang sebenarnya mereka mau.
Komunikasi yang baik adalah kunci keharmonisan sebuah hubungan. Dengan lebih banyak mendengarkan, kita akan lebih memahami. Dan dengan memahami, masalah akibat salah paham pun tereliminasi.
Artikel terkait: Pola Hidup Sehat Sebagai Resolusi Tahun Baru
4. Stop membanding-bandingkan
Peribahasa lama mengatakan “jangan mengukur baju di badan orang lain.” Artinya, kita tidak bisa menyamakan hidup kita dengan segala problematikanya dengan orang lain.
Sedih karena balita kita tidak selucu dan semontok balita lain. Minder karena tubuh tak selangsing mama muda yang lain. Merasa rumah terlalu kecil dan sempit karena tak seluas dan sebagus rumah orang lain. Percayalah semua perasaan negatif itu datang dari diri sendiri yang suka membanding-bandingkan.
Daripada bersedih karena si kecil tidak montok, kenapa tidak bersyukur karena dia tumbuh normal, sehat dan lincah? Bayi montok bukanlah tujuan. Bunda yang baru melahirkan mungkin menjadi lebih berisi, ini normal. Jika ingin menurunkan berat badan pastikan tujuannya untuk sehat, bukan karena minder.
Rumah yang tadinya baik-baik saja menjadi tak nyaman setelah dibandingkan dengan rumah yang lebih besar. Kenapa tidak bersyukur masih punya tempat tinggal yang layak? Di luar sana ada orang yang ingin punya rumah seperti kita, loh. Perbanyak bersyukur dan berhentilah membanding-bandingkan. Hidup pun akan terasa lebih ringan.
5. Berbuat baik adalah investasi terbaik
Investasi tak biasa untuk resolusi 2020. Saat ini marak kampanye perencanaan finansial di media sosial. Parents pun berlomba-lomba membuat target finansial dan berinvestasi demi masa depan. Ini bagus dan memang perlu dilakukan.
Namun, ada juga investasi yang tidak berbentuk materi, yaitu kebaikan. Sebagaimana pepatah bilang, “what goes around comes around”. Segala perbuatan kita akan kembali ke kita.
Dengan berbuat baik kepada siapa pun dan kapan pun, sama dengan menanam investasi kebaikan. Memang tidak bisa mengharapkan balasan secara langsung. Kita berbuat baik pada si A, belum tentu dibalas baik oleh A. Tapi yakinlah bahwa semesta tidak pernah salah. Bisa jadi kebaikan itu berbalik pada kita melalui orang lain atau media yang lain. Jadi tidak perlu khawatir. Teruslah berbuat baik.
Seringkali sebagian besar resolusi tahun baru itu tidak terwujud. Namun, tak ada salahnya mencoba lagi bukan? Setidaknya dengan punya resolusi 2020, kita memiliki tujuan dan harapan baik untuk dilakukan setahun ke depan. Semoga tahun ini menjadi tahun yang hebat yang lebih menyenangkan.
Selamat tahun baru 2020, Parents!