Bolehkah Memberikan Oats untuk Anak yang Baru MPASI?

Selain buah-buahan, tepung organik atau bubur saring, apakah juga boleh memberikan oats sebagai resep MPASI 6 bulan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah bayi lulus ASI eksklusif selama 6 bulan, Bunda tentu sudah mulai mencari berbagai resep MPASI 6 bulan. Selain buah-buahan, tepung organik atau bubur saring, apakah juga boleh memberikan oats sebagai resep MPASI 6 bulan?

Seperti yang kita ketahui, oats merupakan salah satu makanan sehat yang dianggap sebagai superfood. Tidak mengherankan jika banyak ahli gizi yang menyarankan agar membiasakan sarapan dengan oats.

Ditemui dalam acara Quaker Oats di Hotel Veranda, konsultan Gizi Dr. dr. Fiastuti Witjaksono menjelaskan bahwa oats memiliki banyak kelebihan. Jika dibandingkan dengan jenis gandum lainnya, oats merupakan makanan yang paling bernutrisi, memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan karbohidrat lain seperti nasi atau roti.

Kandungan oats, baik untuk kesehatan tubuh

"Alasan oats itu baik dikonsumsi khususnya saat sarapan karena mengandung nutrisi yang wajib ada pada menu sarapan. Mulai dari serat, dan protein, dan karbohidrat kompleks sehingga saat mengonsumsinya akan membuat rasa kenyang lebih lama," ujar konsultan gizi yang praktik di RS. Cipto Mangunkusumo dalam peluncuran kampanye #GoodDaysStartwithQuaker.

Baca juga : Menu MPASI Unik Setiap Hari yang Bisa Bunda Tiru di Rumah

Dr. Fia melanjutkan, sebenarnya tidak ada ketentuan kapan baiknya makan oats, artinya oats tidak hanya baik dikonsumsi untuk sarapan. "Kapan saja boleh, kok, makan oats, bahkan saat ini masyarakat sudah mulai kian sadar untuk mengonsumsi makanan sehat, sehingga oats ini bisa dinikmati dengan makanan lain sebagai pengganti nasi, ditambah dengan kuah soto atau abon."

Bolehkah memberikan oats pada anak, khususnya bagi Bunda yang membuat list resep MPASI 6 bulan dengan oats?

"Oat memang tidak direkomendasikan sebagai untuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) di awal-awal, saat anak masih 6 bulan" tegas dr. Fiastuti.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini dikarenakan ada alasan oat tidak cocok dijadikan resep MPASI 6 bulan. "Untuk awal MPASI itu kan anak baru dikenalkan makanan padat, tapi teksturnya tentu juga perlu diperhatikan. Dari yang lembut, kemudian yang bertekstur kasar."

Dr. Fiastuti nemabahkan, tekstur oat tidak lembut bisa berisiko mengganggu pencernaan bayi. Oat juga biasanya mengandung bahan baku yang kompleks dan itu belum cocok untuk tubuh bayi.

"Jadi untuk anak-anak memang baiknya diberikan setelah usianya di atas satu tahun, karena anak usia satu tahun kondisi sistem pencernaannya sudah mulai kuat dan kandungan oats baik untuk melengkapi gizi tubuh si anak.

Dokter yang kerap disapa dengan panggilan dr. Fia ini juga mengingatkan bahwa agar Bunda memperhatikan campuran saat si kecil menikmati oats. Jangan sampai terlalu banyak mengandung gula.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Gulanya itu memang harus dikontrol, untuk melengkapi kandungan gizinya bisa ditambahkan dengan potongan buah-buahan, susu, yoghurt atau madu.

Hal-hal yang sebaiknya saat mempersiapkan MPASI untuk si Kecil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi Bunda perlu mulai makan makanan selain ASI atau susu formula pada usia sekitar 6 bulan. Sebab, bayi yang sedang tumbuh tidak bisa lagi mendapatkan cukup zat besi, zinc, dan energi hanya dari ASI atau susu formula.

Namun, ASI memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan dan harus dilanjutkan sampai 12 bulan ke atas atau selama Bunda dan bayi inginkan. Tujuannya adalah, setelah 12 bulan, bayi akan makan berbagai makanan sehat bersama anggota keluarga lainnya. Ada beberapa tips dari Health Queensland Government untuk Bunda dan bayi yang mulai MPASI.

1. Siapkan makanan malam sebelumnya dan simpan di kulkas dalam wadah kecil yang terpisah.
2. Bayi memiliki risiko keracunan makanan yang tinggi. Pastikan makanan segar, bersih, dan disimpan dengan benar. Simpan makanan siap saji di lemari es selama maksimal 1 hingga 2 hari.


3. Setelah bayi makan makanan baru, Bunda perlu memperhatikan perbedaan pada bentuk serta warna feses. Hubungi dokter anak jika Bunda khawatir dengan perubahan feses bayi.
4. Periksa pertumbuhan bayi dan pastikan itu dicatat pada grafik pertumbuhan dalam catatan kesehatan pribadi bayi Bunda. Pastikan pertumbuhan bayi mengikuti pola atau kurva pada grafik. Jika kurva pertumbuhannya rata atau bergerak ke bawah, segera temui dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Saat gigi bayi muncul, gosok dengan sikat gigi lembut khusus untuk anak.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/resep-mpasi-enak

Si kecil sudah siap dengan makanan padat? Mulailah transisi dengan bubur yang dipilih dengan cermat untuk buah hati Anda. Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan