Jika tak hati-hati, penggunaan alat-alat kecantikan yang dialiri listrik dapat membawa petaka bagi anak. Salah satu contoh yang sudah banyak terjadi adalah adanya luka bakar kulit yang disebabkan oleh alat pelurus rambut listrik.
Di Irlandia, 9% kasus kulit terbakar pada anak-anak diakibatkan karena alat pelurus rambut yang digunakan orangtuanya. Menurut Huffington Post, peristiwa tersebut biasanya memang murni merupakan kecerobohan orang tua.
Seiring dengan meningkatnya kasus karena alat pelurus rambut listrik ini, banyak negara-negara Eropa yang melakukan kampanye tentang bahayanya alat pelurus rambut yang biasa ada di sekitar anak-anak. Bahkan, sebuah video menyatakan bahwa luka bakar yang ditimbulkan alat ini jauh lebih parah daripada setrika listrik.
Tingkat kepanasan yang ada di sebuah alat pelurus rambut biasanya mencapai 200 derajat celsius lebih, dua kali lipat dari setrika pakaian. Apalagi kulit bayi juga 15% lebih tipis daripada kulit orang dewasa.
Daily Mail mencatat, banyaknya kecelakaan karena alat pelurus rambut ini terjadi karena orangtua tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh alat ini. Misalnya, saat merasa sudah mencabut alat tersebut, orang tua terbiasa meninggalkannya begitu saja di meja atau tempat yang bisa dijangkau anak-anak.
Padahal, untuk bisa dingin sepenuhnya, alat tersebut harus didiamkan setidaknya 8-40 menit sebelum dapat benar-benar dinyatakan aman. Selain itu, banyak orang tua tidak mencabut alat tersebut dari aliran listrik karena merasa telah memencet tombol off.
Rob Benengton, seorang manager pencegahan kecelakaan di rumah sakit NHS Brisbol mengatakan bahwa ada banyak luka yang bisa terjadi pada anak-anak. Namun, akhir-akhir ini, kecerobohan orang tua yang berkaitan dengan alat pelurus rambut listrik mengalami peningkatan jumlah yang cukup signifikan.
“Selain sering lupa untuk dinonaktifkan lagi aliran listriknya, para orangtua sering lupa untuk menaruh alat pelurus rambut listriknya di kantong yang seharusnya maupun menaruhnya di tempat yang tinggi,” keluhnya pada Telegraph.
BBC News melaporkan bahwa luka bakar yang diderita oleh anak-anak akibat alat pelurus rambut elektronik jumlahnya sama besar dengan luka anak-anak yang diakibatkan oleh cangkir panas. Namun, pada alat pelurus rambut elektrik, bekas yang ditimbulkan bisa sampai seumur hidup.
Di Rumah Sakit Frenchay, Bristol sendiri telah dirawat 110 anak dengan luka bakar serius akibat alat pelurus rambut dalam lima tahun terakhir. Jika dihitung dengan kasus yang lebih ringan, setidaknya ada hingga ratusan kasus setiap tahunnya di Amerika.
Profesor Alison Mary Kemp dari Universitas Kardiff mengingatkan orang tua untuk lebih waspada menjauhkan pelurus rambutnya, terutama jika bayi sudah memasuki usia 9 bulan yang merupakan masa-masanya anak untuk memulai tahapan eksplorasi lingkungannya.
Profesor Alisan juga mengingatkan para orang tua untuk tidak meremehkan kemampuan bayi dalam hal memanjat segala sesuatu, “kemampuan bayi usia 9 bulanan dalam memanjat sesuatu bisa setinggi 75 sentimener lebih. Jika Anda merasa bahwa meninggalkan pelurus rambut elektronik yang panas di atas meja itu sudah cukup aman, berarti Anda keliru dalam mengantisipasi gerak aktif anak.”
Katrina Philips, seorang kepala eksekutif pencegahan kecelakaan pada anak di Inggris juga menyayangkan bahwa kebanyakan peristiwa kulit terbakar pada anak terjadi pada saat usia mereka masih di bawah 5 tahun. Padahal, kecelakaan seperti itu sebenarnya bisa dicegah jika orangtua lebih berhati-hati.
Jadi, apakah Bunda pengguna rutin alat pelurus rambut (dan pengeriting rambut) elektrik? Jika iya, maka tak ada salahnya hati-hati agar anak Anda tak perlu mendapatkan kecelakaan yang memang bisa dicegah tragedinya.
Baca juga:
Bayi Tewas Tersetrum Charger HP, Peringatan Keras untuk Para Orangtua
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.