Beberapa ciri puting masuk ke dalam, antara lain puting berada lebih rendah dari area areola dan tampak tertarik ke dalam. Namun, kondisi ini umumnya tidak mengganggu kesehatan secara umum.
Puting masuk ke dalam, terbalik, puting terbenam, atau sering disebut juga dengan istlah inverted nipple menjadi salah satu kendala ibu untuk menyusui buah hatinya. Apakah Bunda pernah melihat atau mengalami kejadian yang serupa?
Kalau iya, penting sekali untuk mengenali penyebab dan cara mengatasinya di sini.
Daftar isi
Penyebab Puting Terbalik atau Inverted Nipple pada Ibu Menyusui
Puting yang normal memiliki bentuk yang menonjol keluar sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Sedangkan puting terbalik yaitu kondisi di mana puting tertarik masuk ke dalam payudara sehingga puting tampak datar.
Puting yang terbalik menyulitkan bayi untuk menyusu langsung pada ibu atau direct breastfeeding. Bayi akan sulit untuk melekat pada payudara ibu. Padahal proses menyusu bayi secara langsung ini sangat baik untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan anak.
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang membuat puting menjadi terbalik atau terbenam (inverted nipple).
1. Kondisi Sejak Lahir
Beberapa perempuan memiliki kondisi puting yang terbalik sejak lahir. Menurut Stephanie Downs-Canner, M.D., asisten profesor bedah payudara onkologi di University of North Carolina, kurang dari 5% orang dilahirkan dengan kondisi puting yang terbalik. Hal ini bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Pada perempuan yang putingnya terbalik, terdapat bagian dalam payudara yang tidak normal. Bagian ductus lactiferous pada puting atau bagian yang menyalurkan ASI berukuran pendek. Bagian ini tidak berkembang sempurna sehingga menyebabkan bentuk puting tertarik ke dalam.
2. Pengaruh Hormonal
Selama hamil dan menyusui banyak hormon di tubuh Bunda menjadi aktif. Salah satu fungsi hormon di sekitar payudara adalah mempersiapkan kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Namun, ada kalanya hormon ini juga dapat memengaruhi bentuk payudara bunda seperti menyebabkan puting terbalik atau puting terbenam.
Artikel terkait: Fungsi hormon prolaktin bagi ibu menyusui, Bunda wajib tahu!
3. Luka atau Lecet pada Payudara
Sering terjadi luka atau lecet pada payudara juga dapat mengakibatkan bentuk puting tertarik ke dalam. Salah satunya yaitu karena mastitis atau peradangan pada jaringan payudara. Kondisi ini sering terjadi pada ibu yang menyusui.
Penyebab lainnya yaitu karena ectasia yang terjadi karena saluran payudara tersumbat. Kondisi ini dapat terjadi meskipun tidak sedang menyusui.
Kondisi puting yang terbalik juga bisa menjadi tanda penyakit serius. Apabila Bunda memiliki puting yang sebelumnya normal kemudian menjadi tertarik ke dalam disertai rasa sakit, benjolan di sekitar payudara, serta puting juga mengeluarkan cairan atau darah padahal Bunda tidak sedang menyusui, segera konsultasikan ke dokter. Gejala tersebut bisa mengindikasikan kanker payudara.
Ciri-ciri Puting Terbenam
Diagnosis
Untuk memastikan kondisi ini, Bunda bisa melakukan pengamatan secara langsung pada payudara Bunda. Namun, jika Bunda meyakini ada kondisi lain yang memengaruhi kesehatan Anda, sebaiknya periksakan ke dokter untuk menegakkan diagnosis.
Cara Mengatasi Kondisi Puting Terbalik atau Inverted Nipple pada Ibu Menyusui
Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi puting terbalik.
1. Memijat Puting
Teknik pemijatan puting agar menonjol keluar dikenal dengan teknik Hoffman. Letakkan ibu jari dan jari telunjuk saling berhadapan di antara puting. Tarik puting kearah luar secara vertikal dan horizontal. Lakukan teknik ini 5 kali sehari.
Bunda harus berkonsultasi dulu pada dokter sebelum mengunakan teknik ini. Pada ibu hamil, rangsangan pada puting dapat memicu kontraksi.
Artikel Terkait: ASI tersumbat? Lakukan 5 langkah pijat payudara ini untuk mengatasinya
2. Menggunakan Pompa ASI
Menggunakan pompa ASI dapat memberikan tekanan pada puting untuk mengarah keluar. Pompa ASI tersedia dalam berbagai model, bahan dan harga. Bunda dapat menyesuaikan pompa ASI yang nyaman untuk digunakan.
Bunda juga perlu memastikan bahwa produk yang Bunda gunakan tidak menimbulkan alergi pada kulit.
3. Menyusukan Langsung pada Bayi
Menyusukan payudara langsung pada bayi juga dapat memberikan tekanan pada puting untuk mengarah keluar. Namun, ini sangat ditentukan seberapa kuat hisapan dari bayi.
Bila bayi Bunda menghisap dengan pelan, akan membutuhkan waktu yang lama sampai puting menonjol keluar. Hal ini tentu berbeda jika bayi Bunda menyusu dengan hisapan yang kuat. Tentu saja Bunda harus sabar menggunakan teknik ini.
4. Menggunakan Pelindung Payudara
Pelindung payudara adalah alat yang berbentuk bulat dengan tekstur lembut dan terdapat lubang kecil di bagian tengahnya untuk menarik puting keluar. Alat ini dapat memberikan tekanan pada payudara dan puting yang dapat membantu bentuk puting menonjol keluar.
Kenakan pelindung payudara dibawah BH Bunda. Pelindung payudara ini juga baik untuk menstimulasi kelenjar susu.
5. Memakai Ukuran BH yang Sesuai
Bunda juga harus memastikan memakai BH dengan ukuran yang sesuai dengan payudara Bunda. BH yang terlalu kecil dapat memberi tekanan pada payudara dan puting sehingga puting melesak ke dalam.
Bisakah Kondisi Ini Dicegah?
Sebenarnya, tidak ada pencegahan secara umum yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini. Namun, selalu jaga kebersihan dan kesehatan payudara Bunda bisa membantu mencegah terjadinya infeksi yang juga salah satu dari penyebab dari puting terbenam.
Bagaimana pun juga, jika Bunda mengalami kondisi puting ke dalam seperti ini, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengonsultasikan dengan pihak medis agar solusi bisa dilakukan dengan optimal.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
****