Memiliki keluarga besar dengan banyak anak menjadi keinginan bagi sebagian orang. Termasuk, Chloe Dunstan, seorang influencer asal Australia yang kini tengah menanti kelahiran anak ketujuh dan kedelapan setelah sebelumnya memiliki enam orang anak. Ia ingin punya anak lagi setelah tubektomi yang dilakukannya.
Chloe terkenal di dunia maya setelah sebelumnya merekam perjalanannya saat hamil bayi kembar tiga di Youtube pada tahun 2015 lalu.
Ia rutin berbagi foto-foto dan video tentang keluarganya menghabiskan waktu bersama-sama.
Masalah pada kehamilan kembar tiga
Sebelumnya, Chloe dan suaminya Rohan sudah memiliki tiga orang anak laki-laki yang masing-masing terpaut umur hanya satu tahun saja, yaitu Evan, Otto, dan Felix. Keduanya memutuskan untuk mempunyai satu anak lagi dan berharap dikaruniai anak perempuan.
Betapa terkejutnya mereka ketika Chloe hamil dan ternyata janin yang dikandungnya adalah kembar tiga. Dua dari janin tersebut berjenis kelamin laki-laki, sedangkan satu lagi berjenis kelamin perempuan.
Meskipun kehamilan kembar tiga ini diluar ekspektasi mereka, Chloe dan Rohan sangat senang dan tidak sabar untuk menyambut kelahiran bayi-bayi tersebut.
Namun sayang, kandungannya bermasalah. Anak perempuan mereka tidak berkembang baik seperti kedua saudaranya. Jika ia ingin melahirkan pada hari perkiraan kelahiran (HPL), ia harus mengorbankan satu anak yang berjenis kelamin perempuan dari tiga bayi kembar yang dikandungnya.
Chloe menolak usulan tersebut dan terpaksa menjalani operasi caesar pada usia kehamilan 28 minggu agar ketiga anaknya bisa dilahirkan dengan selamat.
Ketiga bayi itu dinamai Henry, Rufus, dan Pearl. Henry berbobot sebesar 1370 gram ketika dilahirkan, Rufus 1200 gram, dan Pearl si gadis kecil hanya 690 gram.
Biarpun berat lahirnya sangat rendah dan prematur, tapi Pearl tumbuh dengan sangat baik hingga hari ini.
Setelah perjuangannya dengan si kembar tiga, siapa sangka ia dihadiahi dua orang anak kembar lagi?
Chloe Dunstan akan memiliki 8 orang anak, sebelum usianya 30 tahun
Setelah melahirkan si kembar tiga, Chloe memutuskan untuk melakukan tubektomi alias mengikat saluran telurnya. Namun ia berubah pikiran dan melepas ikatan tersebut dengan proses tubal ligation reversal.
“Kami memilih ini (tubal ligation reversal) dibanding program IVF karena saya merasa menyesali keputusan kami untuk mengikat saluran telur saya sebelumnya. Saya ingin subur kembali,” ceritanya, seperti dikutip dari The Sun.
Menurutnya, kebanyakan dokter merekomendasikan program IVF untuk ibu yang sebelumnya sudah pernah mengikat saluran indung telur untuk memperbesar kemungkinan bisa hamil kembali. Tetapi Chloe akhirnya bisa hamil setelah proses tersebut.
Chloe menggunakan Facebook Fanpage milik keluarganya, Chloe and Beans, untuk menyampaikan kabar bahagia tersebut.
“Kami sangat tidak sabar untuk berbagi bersama kalian semua bahwa kami akan menyambut dua orang anggota keluarga baru sebentar lagi. Kami benar-benar senang akan babak baru di kehidupan ini. Hati kami sangat gembira,” tulisnya.
Chloe mengaku dirinya merasa ganjil karena kini dirinya mengandung anak kembar, padahal sebelumnya ia sudah memiliki enam anak dan tiga di antaranya juga kembar.
Kegiatan sehari-hari Chloe dan keluarga besarnya adalah membuat konten, mengedit video untuk Youtube, mengirimkan merchandise dan pesanan, dan bekerja sama dengan brand untuk konten bersponsor. Youtube dan online shop milik keluarga Dunstan adalah sumber mata pencaharian mereka.
Ingin punya anak lagi setelah Tubektomi, ‘membuka’ kembali ikatan saluran telur
Salah satu bentuk kontrasepsi non hormonal adalah tubektomi. Tubektomi adalah pembuntuan saluran tuba kiri dan kanan antara ovarium dengan rahim. Prosedur ini termasuk salah satu metode permanen untuk mencegah kehamilan.
Biasanya, prosedur Tubektomi hanya direkomendasikan kepada perempuan yang sudah yakin tidak ingin hamil lagi. Selain mencegah kehamilan, Tubektomi juga bisa menurunkan risiko kanker ovarium, terutama untuk perempuan di atas 40 tahun
Seperti kasus Chloe Dunstan, wanita yang sudah melakukan Tubektomi bisa berubah pikiran dan ‘melepas’ ikatan saluran telurnya tersebut. Bagaimana hal ini dilakukan?
“Ikatan masih bisa dibuka, prosedur ini dinamakan operasi tubal anastomosis,” kata dr. Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo, dikutip dari Detik Health.
Dr. Hari menjelaskan bahwa prosesnya adalah membuka ikatan atau klip/karet yang ada di saluran tuba. Pada dasarnya dalam metode sterilisasi tersebut pembuntuan dilakukan dengan cara membuat semacam ikatan. Setelah ikatan tersebut dibuka, dilakukan penyambungan kembali bagian yang sudah terpotong sebelumnya.
Menurut dr. Hari, prosedur ini memang tidak memiliki angka keberhasilan yang tinggi. Faktor lain seperti usia dan berapa lama tubektomi sudah dilakukan sebelumnya juga dapat mempengaruhi keberhasilan untuk punya anak lagi setelah operasi tersebut.
“Untuk pembukaan tubektomi pun tidak ada perbedaan jika sebelumnya si ibu melahirkan melalui operasi Caesar atau bersalin normal,” tambahnya.
Sumber: TheSun, Perth Now, Detik Health, Alodokter
Baca juga:
Mengenal metode tubektomi KB steril pada wanita, apa saja risikonya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.