Jika saya terinfeksi virus Corona, berapa lama saya akan sembuh?

Pasien yang terinfeksi membutuhkan waktu yang beragam untuk pulih dari Corona. Ada yang cepat ada pula yang lama. Berikut penejelasan dari pakar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika saya terinfeksi virus Corona, pertanyaan pertama yang muncul dalam benak adalah ‘Dapatkah saya sembuh?’ Jika kemungkinan besar pasien bisa sembuh maka pertanyaan yang muncul berikutnya adalah ‘Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk pulih dari Corona?’

Berapa lama pasien akan pulih dari Corona?

Sebagian pasien yang pernah terinfeksi virus Corona dan telah sembuh membagikan kisah mereka baik di media massa maupun di media sosial. Ada yang sembuh dalam waktu yang relatif cepat hanya dengan rawat jalan. Misalnya saja PM Inggris Boris Johnson yang cepat pulih dan segera kembali bekerja. Ada pula yang harus dirawat di ICU hingga sebulan.

Waktu pemulihan tergantung pada seberapa parah sakit yang diderita pasien. Usia, jenis kelamin, dan masalah kesehatan lainnya dapat meningkatkan risiko yang lebih serius jika terinfeksi Covid-19. Semakin invasif perawatan yang diterima pasien, dan semakin lama dilakukan, maka semakin lama waktu pemulihannya.

Waktu pemulihan pasien dengan gejala ringan

Kebanyakan orang yang terpapar Covid-19 hanya akan mengalami gejala yang ringan seperti batuk atau demam. Namun mereka bisa mengalami nyeri pada tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Awalnya hanya batuk kering, namun pada sebagian orang berkembang menjadi batuk berdahak yang mengandung sel-sel paru-paru mati yang terbunuh oleh virus. Gejala-gejala ini diobati dengan bedrest, banyak cairan dan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasien dengan gejala ringan akan pulih dengan cepat. Demam akan mereda dalam waktu kurang dari satu minggu, meskipun mungkin masih batuk. Sebuah analisis data Tiongkok oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pasien corona rata-rata butuh waktu dua minggu untuk pulih.

Artikel terkait: Pengobatan COVID-19 bisa lewat donor plasma darah? Ini penjelasannya

Bagaimana jika saya mengalami gejala yang lebih serius?

Bagi sebagian orang, penyakit ini bisa menjadi jauh lebih serius. Masa inkubasi cenderung terjadi sekitar tujuh hingga sepuluh hari setelah infeksi.

Tiba-tiba saja terjadi perubahan. Bernafas menjadi sulit dan paru-paru meradang. Mengapa bisa demikian? Meskipun sistem kekebalan tubuh berusaha melawan – itu sebenarnya bereaksi berlebihan dan tubuh mengalami kerusakan tambahan. Beberapa pasien perlu dirawat di rumah sakit untuk terapi oksigen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Napas yang pendek mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diperbaiki meski tubuh sudah pulih dari bekas luka dan peradangan,” kata GP Sarah Jarvis.

Sarah menambahkan butuh waktu dua hingga delapan minggu untuk pulih, dengan masih menyisakan rasa kelelahan.

Untuk pasien yang dirawat di ICU, berapa lama ia akan pulih dari Corona?

WHO memperkirakan satu dari 20 pasien COVID-19 membutuhkan perawatan intensif, yang dapat termasuk memakai ventilator dan dibius. Butuh waktu untuk pulih dari masa kritis atau ICU, apapun penyakitnya. Pasien akan dipindahkan ke bangsal biasa sebelum pulang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk kembali normal setelah beristirahat dalam perawatan kritis.

Menghabiskan waktu yang lama di ranjang rumah sakit dapat menyebabkan hilangnya massa otot. Pasien akan lemah dan otot membutuhkan waktu untuk terbentuk kembali. Beberapa pasien bahkan memerlukan fisioterapi untuk dapat berjalan kembali.

Artikel terkait: Rawat pasien Covid-19, seorang dokter sekaligus ibu, “Anak-anak paham tugas saya”

Apa yang dialami tubuh selama berada di ICU kemungkinan menyebabkan delirium dan gangguan psikologis.

“Tampaknya ada unsur tambahan pada penyakit ini – kelelahan akibat virus jelas merupakan faktor yang sangat besar,” kata Paul Twose, ahli fisioterapi perawatan kritis di Cardiff and Vale University Health Board.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada laporan dari Tiongkok dan Italia tentang kelemahan seluruh tubuh, sesak napas setelah mengeluarkan tenaga, batuk terus-menerus dan pernapasan tidak teratur. Ditambah lagi perlu banyak tidur.

“Kami tahu pasien membutuhkan waktu yang cukup lama, berpotensi berbulan-bulan, untuk pulih,” sambung Paul

Tetapi sulit untuk menggeneralisasi. Beberapa orang menghabiskan waktu yang relatif singkat dalam perawatan kritis, sementara yang lain memakai ventilator selama berminggu-minggu.

Apakah COVID-19 memengaruhi kesehatan untuk jangka panjang?

Berhubung virus ini tergolong baru dan baru diteliti beberapa bulan ke belakang, belum ada data untuk jangka panjang sehingga tidak diketahui pasti efeknya. Namun ada beberapa kondisi yang dapat dilihat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sindrom gangguan pernapasan akut berkembang pada pasien yang sistem kekebalannya mengalami reaksi berlebihan, menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Menurut Paul, pasien dapat mengalami kesulitan fisik dan psikologis yang berkelanjutan bahkan lima tahun ke depan.

Dr James Gill, seorang dokter umum dan dosen di Warwick Medical School, mengatakan pasien yang sembuh juga membutuhkan dukungan kesehatan mental untuk meningkatkan pemulihan.

“Kamu sulit bernapas, lalu dokter berkata, ‘Kita perlu memakai ventilator. Kita harus membuatmu tidur. Apakah kamu ingin mengucapkan selamat tinggal kepada keluargamu?’.

“PTSD [gangguan stres pascatrauma] pada pasien yang paling parah ini tidak mengejutkan. Akan ada banyak luka psikologis yang signifikan bagi banyak orang,” kata James.

Masih ada kemungkinan bahwa bahkan beberapa kasus ringan dapat mengalami masalah kesehatan jangka panjang – seperti kelelahan.

****

Itulah informasi mengenai kemungkin pulih dari corona pada pasien yang terinfeksi positif virus COVID-19. Semoga bermanfaat.

Sumber: BBC

Baca juga:

id.theasianparent.com/dr-berkatnu-indrawan-janguk