Jadi Menteri Sosial, Inilah Sosok Tri Rismaharini yang Tak Lupa Perannya sebagai Istri
Terkenal sebagai Wali Kota yang tegas dan berprestasi, inilah profil Tri Rismaharini yang baru saja diangkat menjadi Menteri Sosial.
Hari Ibu kemarin menjadi hari yang istimewa bagi “Ibunya” warga Surabaya, Tri Rismaharini. Pasalnya, Wali Kota Surabaya yang sebentar lagi habis masa jabatannya itu ditunjuk sebagai Menteri Sosial. Seperti apa, sih, profil Tri Rismaharini, Mensos kita yang baru ini?
Penunjukan Risma sebagai Mensos diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, 22 Desember 2020. Selain Mensos, ada lima menteri lainnya yang juga mengalami reshuffle.
Profil Tri Rismaharini; Riwayat Pendidikan
Risma mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri. Setelah lulus pada tahun 1973, ia hijrah ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.
Anak ketiga dari lima bersaudara itu melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan lulus pada tahun 1987. Kemudian, pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang lulus pada tahun 2002.
Pada 4 Maret 2015, Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS, yang diberikan dari bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Artikel terkait: Mau Lepas Jabatan, Ini Pesan Risma untuk Warga Surabaya
Perjalanan Karier Risma, dari PNS hingga Menjadi Menteri
Sebelum menjadi Mensos, kiprah karier perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961 itu terbilang cemerlang.
Risma mengawali kariernya sebagai PNS di tahun 90-an. Sesuai dengan ilmunya di bidang arsitektur, karier birokrat Risma selalu berhubungan dengan tata kota. Mulai dari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan pada tahun 2005, kemudian menjadi Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) tahun 2008.
Pada tahun 2010, Risma terjun ke kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya berpasangan dengan Bambang Dwi Hartono. Saat itulah ia menorehkan sejarah sebagai Wali Kota perempuan pertama di Surabaya.
Kemudian pada Pilkada Surabaya berikutnya (2015), Risma kembali maju. Kali ini ia berpasangan dengan Whisu Sakti Buana dan lagi-lagi ia memenangkan pemilihan. Penyuka nasi pecel dan lontong balap ini juga mengukir prestasi sebagai kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.
Menjelang akhir masa jabatannya, Wali Kota yang dikenal dengan gaya kepemimpinanya yang tegas itu kini ditunjuk menjadi Menteri Sosial ke 32. Risma menggantikan Juliari P Batubara yang tersandung kasus korupsi.
Artikel terkait: Teladan! Ini ketegasan Bu Risma yang bisa Bunda tiru dalam parenting
Sosok Risma sebagai Istri dan Ibu
Di balik karier Risma yang cemerlang, ada sosok Djoko Saptoadji, sang suami yang selalu mendukungnya. Risma dan Djoko dikaruniai 2 anak, Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni.
Dalam acara Bukan Empat Mata Trans 7 pada Selasa 21 Januari 2020, Risma sempat sedikit membagikan kehidupannya sebagai seorang istri dan Ibu. Ketika ditanya apa kiat rumah tangganya tetap harmonis meski sangat sibuk, jawaban Risma membuat pembawa acara Tukul Arwana kagum
Menurutnya, setinggi apapun jabatan seorang perempuan, ketika kembali ke rumah, perempuan tersebut adalah seorang ibu dan istri.
“Setinggi apapun jabatan kita, sebesar apapun pendapatan kita, begitu kita masuk rumah, kita adalah ibu rumah tangga dan istri dari suami kita,” ungkapnya.
Artikel terkait: Dikenal tegas, begini perhatian Bu Risma terhadap anak-anak
Ajarkan Kejujuran dan Kesederhanaan pada Anak sejak Dini
Tak hanya tegas saat menjalankan tugas sebagai Wali Kota, Risma rupanya juga bersikap tegas kepada anak-anaknya, terutama dalam hal kejujuran.Ia mengajarkan anak-anaknya untuk jujur dan transparan soal penggunaan uang. Pemakaian sekecil apapun, kata Risma, harus ada pertanggungjawabannya.
“Di perjalanan saya alami, saya disiplinkan anak-anak. Saya sengaja taruh uang terbuka, dia boleh ambil kalau dia kasih bukti (pemakaian),” ujar Risma dikutip dari Kompas (23/4/2016).
Lebih lanjut Risma mengatakan, bukan dirinya bermaksud pelit kepada anak-anak. Namun, ia mengajarkan agar mereka dapat mempertanggungjawabkan uang yang mereka keluarkan. Menurut Risma, hal ini merupakan salah satu bentuk pencegahan terhadap korupsi.
“Anak saya sampai bilang ‘Ma, aku malu masa PKL aku dikasih catatan (pengeluaran)’,” kata Risma.
“Sampai sekarang, kalau ambil uangnya, ya harus dikembalikan,” sambungnya.
Selain mengajarkan kejujuran, Risma juga menanamkan sikap rendah hati pada kedua anaknya agar mereka hidup sederhana dan lebih peka terhadap kondisi di sekitarnya. Misalnya, anaknya punya dua seragam. Tapi, suatu hari Risma mendapati satu seragam anaknya tidak ada.
“Ternyata dipinjam teman. Katanya kalau punya uang mau dikembalikan. Anak saya mengerti tidak semua temannya mampu,” kata Risma.
Begitulah profil singkat Tri Rismaharini. Di balik sikapnya yang tegas dan kerap dianggap galak, Risma mengajarkan kita akan kesederhanaan, pengabdian, dan kejujuran. Ia juga selalu ingat posisinya sebagai seorang istri sekaligus ibu dan menyayangi keluarganya.
Baca juga:
Salut! Beri dukungan moral, Wali Kota Risma Telepon pasien COVID-19 satu per satu
Ringankan beban warga Surabaya di masa pandemi, Risma gratiskan tagihan PDAM
10 Tempat Wisata Kuliner Hits dan Instagrammable di Surabaya, Wajib Coba!