Ada banyak produk berbahaya bagi bayi, karena mengandung bahan kimia yang tidak bisa diremehkan. Teliti sebelum membeli, perhatikan komposisi produknya sebelum menggunakan produk tersebut pada bayi kita.
Berikut adalah beberapa bahan kimia berbahaya yang sering ada dalam produk bayi, dan harus dihindari.
1. Talc
Talc adalah mineral bubuk yang biasa ditambahkan ke dalam bedak bayi. Meski digunakan sebagai zat pengering, namun mineral ini dikenal bisa membuat iritasi paru-paru dan bersifat karsinogenik.
The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk tidak menggunakan bedak bayi pada bayi Anda, karena menghirup partikel kecil dari bedak dapat mengiritasi paru-paru bayi.
2. Pewangi
Produk berbahaya bagi bayi mengandung pewangi.
Pewangi yang ada dalam produk bayi memang menyenangkan untuk dicium. Namun, pewangi ini juga bisa menyebabkan bayi mengalami alergi, iritasi kulit hingga eksim.
Hal ini dikarenakan istilah parfum yang digunakan untuk campuran berbagai bahan kimia berbahaya seperti 1,4-Dioxane, titanium dioxide, paraben, hingga methanol dan formalin.
Periksa label produk perawatan bayi dengan hati-hati sebelum Anda membeli. Hindari produk yang melampirkan pewangi atau parfum dalam label komposisinya.
3. Phthalate dan paraben
Produk berbahaya bagi bayi mengandung paraben.
Phthalates dan paraben termasuk bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dalam produk bayi, seperti sampo dan losion. Phthalates dikaitkan dengan gangguan endokrin, yang dapat menyebabkan masalah alergi, asma, dan kanker. Kandungan parfum dalam produk perawatan bayi juga dapat mengandung phthalate.
Parabens adalah neurotoksin yang bisa mengakibatkan gangguan hormon, imunotoksisitas, dan iritasi kulit. Food and Drug Administration (FDA) menyatakan penggunaan paraben aman hingga batas tertentu.
Namun, European Union’s Scientific Committee on Consumer Products masih menguji keamanan senyawa turunan dari paraben. Karena dampaknya yang bisa berakibat negatif pada perkembangan anak. Hindari produk berbahaya bagi bayi yang mencantumkan paraben dalam komposisi bahannya.
4. Formalin (dan pengawet turunan formalin lainnya)
Formalin adalah pengawet yang ditambahkan ke produk berbasis air untuk mencegah pembentukan jamur. Beberapa merek tisu basah bayi menggunakannnya.
Untuk menghindari bahan pengawet berbahaya pada produk perawatan bayi, hindari produk yang mengandung formalin, quaternium-15, DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, diazolidinyl urea, polioksimetilen urea, natrium hydroxymethylglycinate, 2-bromo-2-Nitropropane-1,3-diol (bromopol), dan glyoxal.
5. Minyak mineral
Minyak mineral dapat menyebabkan kekurangan vitamin pada bayi karena mineral terserap ke dalam kulit, diproses oleh hati dan kemudian mengikat nutrisi sehingga penyerapannya akan tersumbat.
Minyak mineral sudah lama digunakan sebagai bahan umum dalam lotion bayi, krim, salep, hingga baby oil. Baby oil bahan dasarnya terbuat dari minyak mineral yang dicampur parfum.
Paparan minyak mineral pada bayi bisa menghambat kemampuan kulit untuk melepaskan racun, juga mengurangi kelembaban kulit bayi.
6. SLS (Sodium lauryl sulfate)
Memilih sabun yang memiliki formula food grade, mencegah produk berbahaya bagi bayi ada di rumah kita.
SLS adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam produk sabun, sampo hingga deterjen. Bila terkena kulit bayi yang masih sensitif, bisa mengakibatkan kulit kering. Bahkan memicu reaksi kanker bila digunakan secara terus menerus dalam jumlah tinggi.
dr. Rini Sekartini, SPA(K), seorang pakar Tumbuh Kembang Anak di RSCM mengatakan, “SLS tidak aman untuk kulit. Saat memandikan bayi, gunakan sabun yang tidak mengandung SLS agar mereka terhindar dari penyakit kulit.”
Tak hanya produk perawatan tubuh, SLS juga masih sering ditemukan dalam produk pembersih peralatan bayi, seperti botol susu dan alat makan. Oleh sebab itu, Bunda harus benar-benar jeli dalam melihat komposisi sabun yang digunakan. Pastikan formulanya food grade dan telah tersertifikasi.
“Penggunaan produk tanpa detergen dan yang food grade formula harus diperhatikan oleh orang tua,” tegas dr. Rini seperti dikutip dari Fimela.
7. Triclosan
Produk yang menganduk triclosan termasuk produk berbahaya bagi bayi.
Zat kimia yang satu ini biasanya ada dalam produk mengandung antibakteri. Meski tujuan Anda memberinya produk dengan kandungan triclosan sebenarnya baik, namun lingkungan yang terlalu steril bagi bayi juga kurang baik. Karena tubuh bayi tidak bisa berkembang menciptakan sistem imun yang kuat, akibat paparan bakteri yang dibatasi.
Selain itu, hal ini meningkatkan risiko alergi, hingga bayi mudah mengalami alergi pada debu sekalipun. Karena sistem imunnya tidak terlatih melawan bakteri. Hindari penggunaan sabun yang mengandung triclosan secara berlebihan, agar sistem imun bayi tetap bisa berkembang dengan baik.
8. Benzophenon
Bahan kimia ini sering ada dalam produk tabir surya, dengan singjatan BP3 untuk benzophenon-3 dan BP2 untuk benzophenon-2. Merupakan senyawa kimia beracun dan bersifat persisten. Zat ini bisa mengakibatkan kanker, iritasi kulit, bahkan tumor kulit.
Hindari produk berbahaya bagi bayi, bijak memilih sebelum membeli
Sebagai orangtua, kita semua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. Karena itu, selalu selektif dalam memilih produk perawatan bayi adalah kunci untuk mewujudkan hal ini.
1000 hari pertama kehidupan bayi, yakni sejak ia baru lahir hingga usia 2 tahun. Merupakan masa-masa penting, dia tumbuh, berkembang dan belajar dengan cepat. Tumbuh kembang anak selama 1000 hari pertamanya, akan memberi dampak jangka panjang bagi kehidupan buah hati Anda di masa depan.
Selalu berikan yang terbaik bagi buah hati kita agar tumbuh kembangnya berjalan maksimal. Semoga bermanfaat, Parents!
Baca juga:
4 Ancaman Bahaya Bagi Bayi di dalam Rumah dan Cara Menghindarinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.