Posisi Seks Sesuai Semester, Lakukan Selama Itu Nyaman!
Yuk, ubah posisi seks sesuai semester kehamilan seperti yang disarankan beberapa ahli agar Parents selalu merasa aman dan nyaman saat berhubungan intim.
Usia kehamilan terus bertambah dan kondisi perut semakin membesar. Anda dan pasangan mulai tak nyaman dengan posisi seks favorit. Kenapa tidak mencoba ubah posisi seks sesuai semester kehamilan Anda? Yuk, cek posisi seks yang disarankan beberapa sumber di bawah ini sesuai dengan usia kehamilan Anda.
Posisi Seks Sesuai Semester, Lakukan Selama Itu Nyaman!
Berhubungan Seks Tidak Menyakiti Bayi
Seks akan terasa sangat menyenangkan jika Anda dan pasangan merasa nyaman. Jadi, bagaimana pun kondisi Anda –hamil atau tidak; berapapun usia kehamilannya- seks tetap bisa menyenangkan selama Anda merasa nyaman.
Soal keamanan pun demikian. Seks aman dilakukan ibu hamil jika dilakukan dengan tepat. Bahkan menurut Aleece Fosnight, asisten dokter dan konselor seks di bidang urologi, kesehatan wanita, dan pengobatan seksual, seks dan orgasme sangat baik bagi calon ibu selama kehamilannya karena tubuhnya memproduksi hormon baik dan meningkatkan aliran darah kardiovaskular. Semua manfaat itu akan berdampak baik juga kepada janinnya.
Banyak calon ibu yang merasa khawatir seks dapat menyakiti janin. Selama Anda tidak mengalami komplikasi, Anda dapat berhubungan intim dengan pasangan. Bayi juga akan baik-baik saja karena terlindungi oleh otot-otot rahim serta cairan ketuban.
Saat orgasme, hormon endorphin terlepas. hormon ini membantu Anda merasa baik, menghilangkan rasa sakit, dan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Tekanan darah semakin lancar, terjadi pembakaran kalori, serta meningkatkan aliran darah ke panggul Anda.
Seks juga membantu tubuh melepaskan hormon oksitosin, hormon yang membantu memulai kontraksi dan mempercepat persalinan.
Artikel terkait: 8 Posisi Seks Saat Flu, Hindari Kontak Wajah dengan Pasangan
Posisi Seks Trimester awal
Sebenarnya, hampir semua posisi bekerja baik selama Anda merasa nyaman. Selama trimester pertama, ada kemungkinan hampir semua posisi seks akan terasa enak. Yang menganggu bukan datang dari posisinya, tapi kondisi ibu yang disebabkan kehamilan. Misalnya, perubahan mood, mual, kembung, sembelit, dan kelelahan.
Melansir What to Expect, Holly Richmond, terapis seks klinis dan terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, mengatakan, ibu hamil biasanya akan sangat menikmati seks di trimester kedua.
Saat itu morning sickness sudah berlalu dan ibu hamil mendapatkan bentuk tubuh hamilnya yang paling ideal. Ia akan merasa lebih seksi dan cantik dari biasanya. Di semester ketiga beda lagi. oleh karena bentuk tubuh yang sudah semakin membesar, calon ibu biasanya akan mulai merasa canggung atau bingung saat berhubungan seks.
Trimester dua
Besar perut sudah mulai berubah. Semua posisi seks juga masih aman dilakukan: berbaring miring, masuk dari belakang, Anda atau pasangan bergantian berada di atas. Berikut ini contoh posisi seks sesuai semester untuk trimestes kedua:
- Side-lying positions (posisi berbaring miring). Berbaringlah miring dengan suami berbaring di belakang Anda. Posisi ini sangat nyaman menjaga beban dari punggung Anda. Jika Anda masih merasakan adanya tekanan pada punggung bagian bawah, minta pasangan menyelipkan bantal di antara lutut Anda.
- Woman on top. Posisi klasik cowgirl ini tidak akan memberikan tekanan pada perut Anda, dan memungkinkan Anda mengontrol kedalaman penetrasi dan stimulasi klitoris. Satu hal yang perlu diingat: pada kehamilan semester akhir, ketika perut menjadi lebih besar lagi, Anda mungkin akan semakin sulit bermanuver ke posisi ini.
- Rear entry. Inti dari posisi ini adalah: Suami memasukkan penisnya dari belakang. Jadi, posisi apapun yang memungkinkan senggama dari belakang, lakukanlah. Misalnya, Anda berdiri dengan posisi tubuh menempel di dinding, suami duduk di kursi sambil memangku Anda, atau posisi Anda seakan-akan merangkak di tempat tidur.
- Man on top. Suami dalam posisi misionaris. Posisi ini masih aman dilakukan selama pasangan menjaga berat badannya dengan menopang dirinya sendiri dengan lengannya. Jika ia lebih suka melepaskan tangannya, coba Anda bergeser dengan posisi bokong Anda tepat berada di tepi tempat tidur, sehingga suami melakukannya sambil berdiri di lantai. Selipkan bantal di bawah punggung Anda untuk membantu meringankan tekanan apa pun.
Artikel terkait: Hati-hati, Posisi Seks Ini Bisa Membuat Penis Cedera!
Berhubungan Intim di Trimester Akhir
Jika Anda belum mengalami tanda-tanda ‘peringatan’, ini beberapa posisi seks yang nyaman dan menyenangkan di tahap akhir kehamilan menurut salah satu situs Inggris My Baby Manual:
- Get on top. Dengan Anda berada di atas tubuh pasangan, Anda dapat mengontrol kecepatan dan tingkat penetrasi. Beban di perut pun terasa lebih ringan karena sebagian berat tubuh ditopang oleh suami.
- Side-by-side sex. Anda dan pasangan berbaring sambil berhadapan. Posisikan tubuh Anda dengan menekuk lutut dan mengistirahatkan kedua kaki di atas pinggul pasangan. Karena Anda saling berhadapan, posisi ini dapat memberi Anda semua keintiman posisi misionaris tanpa harus berbaring telentang.
- Spooning. Mirip dengan posisi side-by-side, hanya saja Anda membelakangi pasangan. Buat tubuh Anda miring dengan sedikit meringkuk.
- On all fours atau merangkak. Dukung tubuh Anda dengan tangan dan lutut, ditambah dengan bantuan bantal menopang perut Anda. Pasangan berlutut di belakang Anda dan ia yang mengontrol tingkat penetrasi.
Seks Saat Usia Kandungan 40 Minggu ke Atas
Kecuali jika dokter Anda secara khusus melarang Anda untuk berhubungan seks, lanjutkan! Konon katanya, Anda akan mendapati beberapa kejutan saat melakukan hubungan intim di usia kehamilan 40 minggu atau lebih. Misalnya, keluarnya bercak atau flek. Jangan khawatir, Bunda, itu normal.
Yang perlu diingat, tidak ada cara yang benar atau salah untuk berhubungan seks selama kehamilan. Semua posisi aman selama Anda merasa nyaman. Satu lagi, pekalah mendengarkan tubuh Anda!
Normalkah Jika Libido Berkurang?
Bagaimana jika Anda sedang tidak mood? Menurut kepercayaan popular, libido atau dorongan seks perempuan secara inheren akan meningkat selama kehamilan, tetapi tak jarang juga yang mengalami sebaliknya.
Ada sejumlah alasan mengapa ibu hamil mengalami perubahan libido –naik atau turun. Peningkatan libido biasanya dipengaruhi aliran darah ke payudara dan alat kelamin sehingga menghasilkan sensitivitas yang lebih besar dan potensi gairah.
Perubahan hormonal yang signifikan selain menimbulkan perasaan bahagia dan optimisme juga dapat menjerumuskan Anda dalam mood swing atau perubahan suasana hati yang tidak bisa ditebak penyebabnya. Di mana ini kemudian membuat Anda merasa gelisah daripada berenergi. Morning sickness juga bisa menjadi penyebab Anda malas berhubungan seks.
Artikel terkait: Ingin orgasme di waktu bersamaan? Coba 5 posisi seks berikut ini!
Kapan Harus Melewatkan Seks?
Ada beberapa kondisi di mana seks sangat tidak dianjurkan:
- Perdarahan vagina. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan ke dokter atau bidan. Tanya mereka apakan aktivitas seksual masih bisa diteruskan.
- Air ketuban pecah. Ketuban pecah menyebabkan perlindungan bayi terhadap infeksi dan bakteri berkurang. Sebagian besar ketuban akan pecah selama tahap pertama atau kedua persalinan, tetapi kadang-kadang bisa pecah sebelum munculnya tanda-tanda persalinan, seperti sebelum usia kehamilan 37 minggu.
- Insufisiensi serviks. Kondisi serviks lemah yang melebar terlalu cepat.
- Mengalami tanda persalinan prematur, misalnya keluarnya cairan lebih banyak dari biasanya, tekanan di area panggul, dan lebih dari empat kontraksi setiap jam.
- Plasenta previa. Kondisi di mana letak plasenta sangat rendah di dalam rahim atau menutupi leher rahim yang bisa menyebabkan perdarahan dan komplikasi lainnya.
Beberapa kasus di atas memungkinkan Anda pantang melakukan hubungan intim, terutama jika Anda dianggap berisiko tinggi terkena IMS.
Baca juga:
5 Tahapan Pemeriksaan Leopold Jelang Persalinan untuk Ketahui Posisi Janin
40+ Arti Mimpi Hamil dan Melahirkan Menurut Beragam Kepercayaan
Mengenal Jenis Penyakit Karena Kelainan Genetik dan Pentingnya Pemeriksaan Genetik saat Hamil