Ada banyak penelitian yang sudah dilakukan mengenai pornografi, dari persoalan kesehatan mental, hingga dampaknya terhadap anak-anak dan pengaruhnya pada perilaku laki-laki. Namun, baru sedikit penelitian yang menganalisa dampak pornografi dalam pernikahan.
Artikel terkait: Menkes Kaitkan Pornografi, Kesehatan Mental, dan Pemberian ASI
Penelitian terbaru mengungkap dampak pornografi dalam pernikahan
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Archives of Sexual Behavior menganalisa dampak pornografi dalam pernikahan. Samuel Perry, seorang sosiolog di Universitas Oklahoma yang memimpin penelitian ini.
Studi ini melihat bagaimana hubungan antara suami istri di mana salah satu atau keduanya memiliki hobi pornografi, dan menyembunyikannya dari pasangan. Ilmuwan membuat survei kepada dua ribu pasangan beberapa kali dalam rentang waktu 6 tahun, dari tahun 2006 hingga tahun 2012.
Penelitian ini dilakukan dengan cara bertanya tentang konsumsi pornografi, kapan dimulai, dan kapan berhenti dan perubahan yang terjadi. Kemudian, mereka ditanya tentang kepuasan dalam hubungan.
Dari waktu ke waktu, peneliti bertanya pada para pasangan mengenai konsumsi pornografi, peneliti menemukan beberapa hal menarik.
“Kami menemukan bahwa pasangan suami istri di Amerika yang memulai pernikahan dengan kesukaan pada pornografi, kecenderungan bercerai dua kali lebih tinggi. Rasionya 6% kecenderungan bercerai padan pasangan yang tidak pernah mengonsumsi pornografi, dan 11% pada pasangan yang menggunakan pornografi dalam pernikahannya,” papar Samuel Perry.
Pornografi dalam pernikahan menurunkan stabilitas hubungan jangka panjang
Tahun 2017 lalu, Perry juga melakukan riset kecil-kecilan bersama rekannya Davis, untuk meneliti dampak pornografi dalam pernikahan dan kaitannya dengan stabilitas hubungan jangka panjang. Mereka menganalisa data mengenai korelasi antara konsumsi pornografi dan risiko perceraian.
Perry dan Davis memeriksa data dari tahun 2012 dan 2016, yang berasal dari sampel studi Portraits of American Life Study (PALS; Emerson and Sikkink, 2006-2012). Untuk melihat apakah konsumsi pornografi bisa memprediksi masa depan hubungan, termasuk stabilitas hubungan jangka panjang.
Analisa sampel dari seribu orang ini, melihat dari berbagai variabel, temasuk frekuensi putus-nyambung, konsumsi pornografi dan faktor sosiodemografik subjek yang diteliti.
Peneliti menemukan relasi antara konsumsi pornografi dengan pengalaman putus-nyambung yang lebih sering, tiga kali lebih banyak. Dan hal ini terjadi pada laki-laki dan perempuan. Dan pornografi juga berdampak pada berkurangnya stabilitas dalam hubungan jangka panjang, termasuk pernikahan.
Penelitian ini pastinya membuka mata kita, betapa buruk dampak pornografi. Tidak hanya terhadap anak-anak, namun juga terhadap hubungan suami istri. Bila Anda atau pasangan termasuk suka melihat pornografi, sebaiknya mulai berhenti sekarang juga. Demi menyelamatkan pernikahan Anda.
Semoga bermanfaat.