Penelitian: Pola Asuh Religius Bikin Anak Lebih Sehat dan Bahagia

Parents, tahukah Anda, ternyata pola asuh religius yang diterapkan selama masa kanak-kanak dan remaja dapat membantu anak untuk hidup sehat secara mental dan fisik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Parents termasuk orangtua yang menanamkan nilai-nilai agama dalam pengasuhan si kecil? Kabar baik untuk Ayah dan Bunda,  ternyata pola asuh religius memberikan dampak positif pada kesehatan anak.

Dalam budaya masyarakat Timur terutama, pola pengasuhan anak yang melibatkan nilai-nilai keagamaan terasa jamak di lingkungan keluarga. Paling tidak, anak-anak sejak kecil diajarkan konsep ketuhanan dan bagaimana berdoa.

Memulai aktivitas makan dengan doa terlebih dahulu, misalnya. Atau, mengajak si kecil rutin ke tempat ibadah. Meski terlihat sederhana dan sepele, ternyata kebiasaan dan pola asuh religius dalam keluarga membawa dampak positif ketika anak beranjak dewasa, lho, Parents.

Artikel Terkait: Bagaimana menjauhkan anak dari seks bebas?

Studi Membuktikan Pola Asuh Religius Bikin Anak Lebih Sehat secara Fisik dan Mental

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 2018 silam. Para peneliti Harvard TH Chan School of Public Health menemukan bahwa anak-anak yang diasuh secara religius lebih sehat. Hal tersebut berlaku secara fisik dan mental ketika mereka memasuki usia dewasa.

Peneliti menyimpulkan, pola asuh religius yang diterapkan selama masa kanak-kanak dan remaja dapat membantu anak untuk hidup lebih sehat dan sejahtera ketika mulai memasuki usia dewasa. Mereka lebih kecil kemungkinannya untuk kemudian mengalami gejala depresi, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, atau mengalami infeksi menular seksual.

Kesimpulan ini diperoleh setelah para peneliti mengikuti 5.000 anak muda selama 8-14 tahun dengan mengontrol berbagai variabel, seperti kesehatan ibu, status sosioekonomi dan sejarah penggunaan narkoba atau gejala depresi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak yang rutin ke tempat ibadah setidaknya seminggu sekali, dilaporkan 18 persen  memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi ketika mencapai usia 23-30 tahun, dibanding mereka yang jarang ke tempat ibadah saat masih kecil. Mereka juga 29 persen lebih mungkin untuk menjadi sukarelawan dan 33 persen dari mereka lebih jarang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Selain itu, anak-anak yang berdoa atau bermeditasi setidaknya sekali setiap hari juga dilaporkan 16 persen lebih mungkin memiliki tingkat kebahagian yang lebih tinggi ketika dewasa. Kebiasaan berdoa saat masih kecil juga menjauhkan mereka dari aktivitas seksual di bawah umur sehingga risiko untuk terinfeksi penyakit seksual menular berkurang hingga 40 persen.

Artikel Terkait: Parenting Islami : Mengajak Anak Mengenal Allah

Mengapa Perlu Menenamkan Nilai Religius?

Orangtua zaman dulu pada umumnya meyakini, pendidikan agama merupakan fondasi penting yang menjadi bekal bagi anak-anak. Meski demikian, pendidikan yang baik tentu bukan sekadar mengajarkan ritual keagamaan semata. Namun lebih jauh, mengenalkan nilai dan prinsip hidup sebagai seorang yang beragama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada banyak alasaan di balik mengapa penelitian membuktikan adanya hubungan antara pola asuh religius dengan tingkat kebahagiaan dan kesehatan. Pada dasarnya, di dalam agama manapun juga memiliki prinsip tentang konsep ketuhanan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik.

Kesadaran akan keberadaan Tuhan misalnya, membuat seseorang menyadari dan mengakui keterbatasan dirinya sebagai manusia. Pada akhirnya, pola pikir semacam ini mengantarkan pada rasa berserah dan meminimalkan timbulnya depresi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rutin mendatangi rumah ibadah pun nyatanya tak cuma untuk membangun hubungan vertikal seorang hamba dengan Tuhan. Lebih jauh, di rumah ibadah biasanya kita bertemu dengan komunitas yang bisa memberikan energi baik serta mengajak dalam berbagai kegiatan positif.

Terlebih lagi, nilai-nilai kebaikan yang diajarkan dalam suatu agama juga membuat seseorang punya tujuan hidup yang lebih besar, daripada sekadar memuaskan ego dan nafsu semata.

Pola Asuh dalam Keluarga, Bekal Anak Hadapi Kerasnya Kehidupan

Pada akhirnya, agama bisa menjadi oase. Di tengah semakin tergerusnya nilai-nilai agama dalam pusaran modernitas, Parents tetap punya pilihan untuk menanamkan nilai religius dalam pola asuh dan pendidikan anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun satu hal yang perlu disadari bersama adalah agama tidak selalu tentang simbol-simbol yang terlihat. Religiusitas tidak selamanya diukur dari apa yang nampak dari luar.

Agama adalah kedalaman, jalan mengenal diri dan Sang Pencipta. Mengajarkan nilai religius berarti mendidik anak tentang Tuhan yang Maha Baik, sehingga anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang baik pula.

Terlebih lagi, orangtua sekarang dihadapkan dengan makin merebaknya issue kesehatan mental pada anak dan remaja. Meskipun gangguan kesehatan mental dipengaruhi oleh banyak faktor, tak ada salahnya menerapkan pola asuh religius yang baik dan benar sebagai salah satu upaya pencegahan. Di samping menerapkan pola hidup yang sehat dan seimbang tentunya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/artis-yang-sekolahkan-anak-di-pesantren

Penulis

Titin Hatma