Tengah bertarung di laga Pilpres Februari mendatang, Anies Rasyid Baswedan disorot usai dijuluki Abah Nasional oleh generasi milenial. Banyak orang penasaran, seperti apa pola asuh anak Anies Baswedan. Merujuk akun media sosial, Anies dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan keluarga.
Pola Asuh Anak Anies Baswedan
Menikah pada tanggal 11 Mei 1996, Anies dan sang istri Fery Farhati dikaruniai empat orang anak yaitu Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.
Kepedulian Fery terhadap dunia pendidikan, orangtua, dan anak memang bukan barang baru. Ketika sang suami resmi dilantik sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2022, otomatis membuat Fery mengemban banyak peran baru berorganisasi.
Yakni sebagai Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta, Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta, Penasihat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DKI Jakarta, dan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta.
Menjadi narasumber dalam acara Talk Show Online Tokopedia bertajuk Bunda Hebat: Peran Bunda dalam Menjaga Kesehatan Keluarga, Fery membagikan kesibukannya saat ini. Tak lupa, Fery mengisahkan bagaimana pola asuhnya terhadap keempat buah hatinya.
“Saat ini saya sedang sibuk dengan PKK DKI Jakarta, utamanya anak yang mengalami kebingungan untuk menyeimbangkan waktu di rumah selama pandemi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua terutama Bunda menjaga kesehatan keluarga.
Caranya adalah memberikan asupan gizi yang cukup, bahkan hal ini seharusnya dimulai sejak masih dalam kandungan. Asupan gizi yang berhasil adalah ketika sel kehidupan dalam tubuh anak berkembang dengan baik”, ujar Fery.
Artikel terkait: Langgeng menikah selama 45 tahun, Quraish Shihab bagikan rahasianya
Sibuk berkiprah dalam dunia pendidikan dan anak, Fery tak sungkan membagikan pola asuh yang diterapkannya dan suami dalam keluarga. Menurutnya, terdapat beberapa nilai utama yang ia jadikan pondasi bagi anak-anaknya tumbuh menjadi generasi gemilang di masa depan.
“Paling utama itu tata krama, menghormati orang yang lebih tua. Kami sudah membiasakan anak supaya mencium tangan dan pamitan saat akan pergi ke luar rumah. Kebiasaan ini kelihatannya sepele, tetapi percayalah akan terbawa sehingga nanti di luar rumah anak akan terbiasa melakukan hal serupa dan menghargai orang lain,” sambung Fery.
Fery turut membeberkan lima nilai lain yang krusial dalam pola asuh anak antara lain:
1. Mengutamakan Cinta Kasih
Tak hanya kompak melebur dalam masyarakat, Anies dan Fery sepakat menjadikan cinta kasih sebagai nilai utama mendidik anak-anaknya. Mereka yakin, jika cinta kasih sudah tertanam dalam diri anak maka anak akan selalu kembali kepada keluarga kendati sudah sibuk dengan kehidupannya kelak.
“Rumah haruslah menjadi tempat yang hangat untuk anak kembali ketika ada masalah. Bayangkan jika rumah dipenuhi omelan, yang ada anak malah kapok dan tertutup kepada orangtua. Dengan cinta kasih, anak akan merasa nyaman. Ketika ada masalah, mereka akan curhat ke orangtua bukan orang lain,” tutur Fery.
2. Jadi Orangtua harus Terus Belajar
Tak bisa dipungkiri tak ada sekolah formal untuk menjadi orangtua, setuju Parents? Hadirnya si kecil ke dunia tak hanya mendatangkan kebahagiaan, inilah awal dari orangtua belajar tentang kehidupan.
“Jadi orangtua itu harus belajar, belajar meningkatkan kapasitas diri bagaimana menjadi orangtua yang baik,” ungkap Fery.
Artikel terkait: Bukan Berteriak! Ini Cara Marah yang Sehat pada Anak Tanpa Menimbulkan Trauma
3. Visioner
Menjadi orangtua visioner tak ketinggalan menjadi nilai pola asuh yang ditetapkan keluarga Anies Baswedan. Dalam hal ini, Fery mengedepankan bahwa orangtua yang keras bukanlah solusi paling efektif untuk anak tumbuh dengan baik.
Sadar pola asuh masa kini berbeda dengan zaman dulu, Fery dan Anies Baswedan senantiasa mengadaptasi gaya mengasuh anak dengan cara memperkuat pengetahuan. Ketimbang memarahi, Fery dan suami lebih memilih memberikan contoh yang mudah dipahami anak.
“Visioner dalam arti kata tidak hanya memberlakukan aturan sesaat atau memberikan hukuman. Hukuman itu waktunya singkat, bisa jadi akan menimbulkan dendam dalam hati anak. Akhirnya yang tadinya kita ingin mencegah sesuatu hal tidak terulang, bisa jadi malah terulang kembali,” tegas Fery.
4. Religius
Gaya parenting ala keluarga Anies Baswedan sangat mementingkan pendidikan agama untuk anak-anaknya. Anies dan sang istri tak pernah absen menanamkan pentingnya kegiatan keagamaan dalam kegiatan sehari-hari seperti sholat berjamaah, jujur, trust, dan toleransi pada orang lain.
“Sebisa mungkin kami mengadakan sholat berjamaah setiap hari, terutama pada waktu sholat Maghrib,” terang Fery.
5. Pentingnya Kehadiran
Tak sedikit orangtua yang terlalu sibuk sehingga melupakan waktu berkualitas bersama anak. Tak jarang, orangtua akhirnya menebus waktu yang tak sempat dilewatkan bersama dalam bentuk lain misalnya materi. Menurut Fery, kehadiran baik fisik maupun psikologis adalah hal krusial dalam hidup seorang anak.
Sadar akan kesibukannya dan peran sang suami, Fery menyadari betul menghabiskan waktu bersama keluarga ibarat hal yang mahal. Oleh karena itu, keluarga menurutnya merupakan aspek yang sejatinya terus bertumbuh dan berkembang. Ia selalu mengupayakan agar anak-anak tetap merasakan kehadiran orangtuanya, utamanya sang ayah.
“Setiap keluarga pasti punya ciri khas yang tidak bisa dibandingkan, dan setiap hari harus dimanfaatkan untuk saling mengenal. Seperti Pak Anies jarang sekali ada di rumah, solusinya selain teknologi adalah menghadirkan sosok ayah melalui cerita agar anak itu terhubung.
Ini akan menanamkan dalam diri anak-anak, ketika aku membutuhkan sesuatu ayah adalah sosok pertama yang mereka cari. Sebisa mungkin, jadikan ayah sebagai sosok yang diidolakan”, ujar Fery.
Artikel terkait: 3 Pola Asuh Ini Bisa Sebabkan Anak Depresi, Parents Sering Melakukannya?
Terlepas dari pola asuh terhadap anak, dalam kesempatan yang sama Fery memaparkan tantangannya menjadi istri orang nomor satu Jakarta. Ia tak menampik manajemen waktu menjadi tantangan tersendiri.
“Bicara mengenai manajemen waktu memang berproses, kami agak sulit beraktivitas bersama. Terlebih kalau sudah keluar Pak Anies pasti akan dikerumuni masyarakat. Namun, sejak awal menikah kita sudah berusaha menyesuaikan satu sama lain.
Kuncinya adalah trust, percaya satu sama lain. Lakukan komunikasi yang terbuka dan positif. Kalau ada hal yang kurang berkenan, sampaikan dengan sopan dan terjaga,” pungkas Fery.
6. Membudayakan Diskusi
Terlihat serius, pria yang dibesarkan di Yogyakarta ini rupanya senang berdiskusi bersama keempat anaknya. Hal ini diungkap sendiri oleh sang putri, Mutiara Annisa Baswedan saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk ‘Sini Aku Bisikin’.
“Abah Anies itu, ya abah. Aku melihatnya sebagai sosok ayah yang sangat merangkul anak-anaknya. Abah itu selalu terbuka untuk diskusi, terbuka kalau anak-anaknya meminta nasihat,” jelas Mutiara.
Gadis yang akrab disapa Tia itu menyebut sosok Anies tidak sungkan memberikan nasihat, pembawaannya juga santai adalah sisi Anies yang sebenarnya.
“Live itu tuh, benaran kayak lagi video call sama abah, jadi. Abah itu selalu kasih semangat buat anak-anaknya, selalu terbuka (diskusi) dan sebenarnya orangnya lucu. Cuma selama ini ditanyainnya pertanyaan serius saja,” tutur Tia.
Lebih lanjut, ada 3 nasihat hidup yang disampaikan Anies pada keempat anaknya. Yaitu jangan pernah takut dengan apa pun bila ingin berbuat baik kepada orang lain.
Anies juga mengajarkan anaknya agar menjadi pribadi yang selalu menghargai proses yang sudah dan akan dilewati, sehingga tidak menjadi individu instan. Nasihat ketiga yang selalu ditekankan Anies kepada anak-anaknya ialah agar selalu memegang teguh setiap prinsip yang diajarkan.
Parents, tertarikkah mengadopsi pola asuh anak ala keluarga Anies Baswedan?
Baca juga:
Sukses Didik 5 Anak jadi Generasi Berkualitas, Ini Rahasia Parenting Quraish Shihab
Tidak ingin anak jadi juara satu di sekolah, ini 4 pola asuh miliarder, Jack Ma
Pola Asuh Orang Tua Maudy Ayunda yang Bisa jadi Inspirasi Parents