Kecelakaan Kereta Api Turangga dengan KRL Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka, Bandung menggoreskan luka mendalam. Tragedi yang terjadi pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB ini mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Salah satu pesan terakhir pramugara KA Turangga seolah menjadi tanda.
Pesan Terakhir Pramugara KA Turangga, Istri Baru Melahirkan
Adalah Andrian Ardiansyah, salah seorang pramugra yang menjadi korban kecelakaan KA Turangga. Ardiansyah merupakan train attendant asal Kampung Balekambang RT 02/RW 26, Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Ia meninggal setelah 2 bulan bekerja sebagai pramugara. Yang bikin sedih, istri mendiang rupanya baru melahirkan caesar beberapa waktu lalu.
“Almarhum meninggalkan dua anak kelas 1 SD dan ana kedua baru dua minggu, istrinya baru lahiran,” ucap kakak ipar korban bernama Robby Dzulfaqor Noor.
Usut punya usut, dunia kereta api sudah akrab dalam hidup Ardiansyah. Mendiang sempat bekerja di sebuah bank hingga akhirnya mengundurkan diri.
Dengan passion kuat traveling, Ardiansyah melamar kembali ke KAI dan diterima. Saat adiknya kembali diterima berkeja sebagai pramugara di kereta api, dia pun turut berbahagia.
“Dia itu kerja di sini sempat keluar dulu, baru dua bulan, dia kerja lagi di sini. Sebelumnya setahun di Reska, terus kerja di bank.
Dia bilang ke saya pingin lagi kerja di kereta. Bulan kemarin itu menelepon bahwa dia diterima lagi, wawancara lagi. Saya yang dihubungi pertama kali untuk tahu kebahagiaan dia bekerja lagi di kerta api,” sambung Robby.
Nahas, takdir berkata lain. Baru 2 bulan bekerja, maut menjemput di Cicalengka. Sambil menangis lirih, Robby meyakini adiknya itu meninggal syahid.
“Dia meninggal hari Jumat dan sedang mencari nafkah untuk keluarga. Insyaallah syurga,” kata Robby lagi.
Pria berusia 30 tahun itu meninggalkan istrinya, Elsi Rosdiana (30) serta dua anak yang masih kecil bernama Faiza Hoirul Gibran (7) serta Bryan (2 minggu).
Artikel Terkait: 5 Fakta Kecelakaan Kereta Turangga Tabrakan dengan KA Bandung Raya, Tragis!
Gelagat Aneh Sebelum Kejadian
Memiliki hubungan dekat, selama ini Robby tak pernah menganggap Ardiansyah adalah ipar. Baginya, mendiang Ardiansyah sudah seperti saudara kandung.
“Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik.” tukas Robby.
Jelang peristiwa, Robby mengaku tidak ada firasat aneh yang ia dan keuarga rasakan. Namun, gelagat aneh korban seolah menjadi pertanda.
“Enggak ada yang aneh cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, jadi lebih manja dan romantis,” ujar Robby.
Sebelum pamit bertugas, Ardiansyah bahkan sempat menitipkan pesan tak biasa pada anak sulungnya. Ia berpesar agar menjaga ibu.
“Ke anak yang paling gedenya bilang kalau papih kerja, titip bunda ya, jagain bunda. Yang terakhir itu seperti itu aja sih ke istrinya,” ujar Robby.
Ardiansyah juga seolah tak lagi tertarik menggunakan sepeda motor. Mendiang menitipkan motor kesayangannya pada Robby.
“Waktu berangkat dia kan motor punya dua, katanya yang Nmax moal dipake deui (enggak akan dipakai lagi), pake motor ini teh terakhir, kata dia,” katanya.
Sebelum bekerja juga Ardiansyah sempat video call dengan sang istri. “Sempat video call dan nge-WA, ‘pih pulang jam berapa’. Kemarin itu cuma jawab secepatnya aja, Bun. Dia bilang gitu aja. Setelah itu langsung off aja gak ada kabar,” jelasnya.
Turut berduka cita untuk seluruh korban meninggal kecelakaan kereta api KA Turangga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
Baca juga:
Kecelakaan Kereta Bintaro, Pengendara Tewas Akibat Nekat Menerobos Palang Pintu
Kisah Haru Balita Korban Kecelakaan Cibubur, Dilempar Ibu dari Motor
7 Fakta Kecelakaan Kereta Api di Citayam, Mobil Ringsek Parah Tergencet Pagar!