Memiliki perut langsing pasca melahirkan sebenarnya bukan mimpi belaka. Meskipun saat hamil Bunda mengalami kenaikan berat badan, mengembalikan bentuk tubuh seperti semula bisa didapatkan.
Toh, sebenarnya mengembalikan berat tubuh dan memiliki perut yang rata tidak hanya mengembalikan rasa percaya diri, namun berkaitan erat dengan faktor risiko kesehatan.
Lemak berlebihan, khusunya di area perut merupakan lemak jahat dibandingkan bagian tubuh yang lain. Maka untuk mencapai body goals, Buna perlu melakukan aktivitas fisik dan memerhatikan asupan makanan.
Pasalnya, ada beberapa daftar makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi maupun yang sebaiknya dihindari.
Perut langsing pasca melahirkan
Beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi
1. Yoghurt
Siapa di antara yang senang mengonsumsi yoghurt? Jika ya, kebiasaan ini sebaiknya dilanjutkan pasca melahirkan, khususnya jenis yang rendah gula dan pemanis buatan. Camilan sehat satu ini kaya kalsium dan rendah lemak, namun tinggi protein juga serat.
Hal inilah yang membuat yoghurt cocok bagi Bunda yang ingin perutnya kembali langsing pasca melahirkan. Mengonsumsinya juga bisa membuat merasa kenyang lebih lama sehingga bisa sedikit menahan hasrat lapar dan mencegah Bunda mengonsumsi camilan yang tidak sehat.
2. Ikan
Dibandingkan mengonsumsi daging merah yang lebih kaya lemak, Bunda bisa memasukkan ikan ke dalam menu harian yang sehat pasca kelahiran. Ikan memiliki kandungan asam lemak yang jauh lebih baik, yakni DHA atau omega-3 yang baik untuk kesehatan ibu maupun bayi.
Untuk mengurangi asupan lemak jenuh, Bunda bisa menyajikannya dengan dibakar, dikukus, ditumis, atau disayur. Namun hati-hati ya dalam memilih jenisnya.
Pastikan untuk memilih jenis ikan non merkuri atau berasal dari perairan aman yang tak tercemar.
3. Madu dan lemon
Cara lain yang bisa dipertimbangkan agar perut menjadi lebih rata adalah mencampurkan mengonsumsi lemon dengan madu.
Agar manfaatnya bisa lebih terasa, Bunda juga bisa mengonsumsinya saat bangun tidur, dalam keadaan perut kosong sebelum makan.
Sebaiknya gunakan segelas air hangat untuk mencampurkannya dengan air lemon segar dan setengah sendok teh madu. Agar rasanya lebih nikmat, Anda bisa juga menambahkan mint maupun mentimun ke dalam air tersebut.
Campuran ini diketahui bisa efektif untuk meningkatkan metabolisme dan membakar lemak di perut.
4. Teh Hijau
Mengonsumsi teh hijau secara rutin pasca melahirkan juga bisa mengatasi lemak berlebih di sekitar perut. Secara keseluruhan, teh hijau kaya akan antioksidan sehingga baik untuk kesehatan ibu pasca melahirkan.
Namun mengonsumsinya sebaiknya tidak dicampur dengan gula sehingga manfaatnya akan lebih terasa.
5. Apel
Buah lainnya yang disarankan untuk dikonsumsi adalah apel. Kaya antioksidan, apel diketahui efektif untuk menghilangkan lemak perut, membantu membakar kelebihan lemak perut.
Kandungan zat gizinya bisa mencegah akumulasi lemak berlebihan sehingga baik untuk dikonsumsi pasca melahirkan.
Makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi
Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa membuat lemak di perut menjadi lebih parah pasca melahirkan, di antaranya adalah :
1. Alkohol
Saat program kehamilan hingga pasca kelahiran sebaiknya setiap perempuan memang menghindari minuman satu ini. Alkohol memiliki kandungan kalori yang tinggi dan hampir tidak memiliki nilai gizi.
Bahkan, minum beberapa asupan saja saja bisa tubuh tertumpuk ribuan kalori.
2. Gula
Mengonsumsi makanan dan minuman mengandung gula tinggi tentu akan memiliki pengaruh besar terhadap lemak di perut, khususnya pasca melahirkan. Konsumsi gula yang berlebihan merupakan penyebab utama obesitas dan diabetes.
Salah satu minuman mengandung gula dan kalori tinggi yaitu minuman bersoda. Satu kaleng kecil, sekitar 12 ons mengandung 140 kalori, sedangkan yang lebih besar bahkan kandungannya bisa hingga dua kali lipat.
Jadi sebaiknya perhatikan asupan gula, ya, Bun.
3. Mayones
Bagi penyuka mayones, menyantap banyak makanan dengan bahan satu ini tentunya bisa terasa lebih lezat. Namun bila Bunda menginginkan perut rata pasca melahirkan, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk menyantapnya.
Hal ini dikarenakan mayones bisa mengandung 80% lemak yang bisa menumpuk, khususnya di daerah perut.
4. Makanan cepat saji
Penelitian telah berulang kali menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan obesitas. Jenis makanan ini juga memiliki kandungan rendah gizi sehingga tidak direkomendasikan.
Sebagian besar makanan cepat saji pun cenderung tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan kalori yang bisa tertumpuk di perut.
5. Tepung-tepungan
Studi menunjukkan bahwa konsumsi tepung putih olahan adalah salah satu penyebab utama obesitas, khususnya di daerah perut. Tepung putih olahan biasanya mengandung sedikit atau bahkan tidak ada nutrisi dan tidak ada kandungan serat.
Dalam satu cangkir kira-kira mengandung 455 kalori. Sebetulnya Anda masih direkomendasikan untuk mengonsumsi tepung asalkan terbuat dari 100% tepung gandum utuh yang rendah lemak dan kalori.
Selain berbagai aturan jenis makanan di atas, sebaiknya imbangi juga ya Bun dengan aktivitas fisik lainnya. Bunda bisa berolahraga seperti berenang, senam, yoga, kardio maupun melakukan aktivitas fisik ringan lainnya.
Sumber : Brightside.me, sg.theasianparent.com, webmd
Baca Juga :
Ciri-Ciri Infeksi Luka Operasi Caesar Beserta Pencegahan dan Perawatannya