Selain membuat kita sulit untuk mendapatkan ukuran celana yang nyaman dipakai, memiliki perut buncit juga merupakan akar dari banyak masalah kesehatan. Sebuah penelitian mendapati bahwa perempuan desa tujuh kali lebih mungkin memiliki perut buncit dibanding pria.
Masalah perut buncit selama ini lebih lekat dialami oleh mereka yang hidup makmur. Namun di sisi lain, masalah kesehatan dan kematian akibat perut buncit lebih umum di kalangan penduduk miskin.
Tesis menarik tentang perut buncit di daerah pedesaan Indonesia ini dibuat oleh mahasiswi PhD dari Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Klinis di Universitas Umeå.
Dalam tesis doktornya, mahasiswi bernama Cahya Utamie Pujilestari ini menganalisis perut buncit dari perspektif sosio-ekonomi dan kesetaraan gender. Tesis tersebut didasarkan pada empat studi dengan total 15.500 responden di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sebagian besar responden yang terlibat berasal dari daerah pedesaan.
“Jika kita tidak melakukan langkah pencegahan, perut buncit akan meningkat di kalangan masyarakat menengah ke bawah dan hal ini akan berakibat buruk pada kesehatan,” katanya seperti dilansir Eurekalert, Rabu (24/10/2018).
Perempuan yang memperoleh gelar sarjana keperawatan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta ini menegaskan bahwa upaya pencegahan harus diarahkan pada wanita yang rentan secara sosial, dan mereka merupakan kelompok yang paling berisiko menderita.
Banyak masalah kesehatan yang muncul akibat perut buncit.
Di dalam tubuh terdapat dua jenis lemak, yakni lemak viseral (dalam rongga perut) dan lemak subkutan (berada di balik kulit). Seseorang bisa memiliki perut yang buncit karena terjadi tumpukan jenis lemak viseral yang berlebihan.
Lemak ini membungkus organ-organ di dalam rongga perut seperti pankreas, hati, dan usus. Menumpuknya lemak viseral ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.
Mulai dari berat badan yang berlebih, kurangnya bergerak, kurang tidur, mengalami stres, kebiasaan makan yang buruk terutama sering makan makanan tinggi gula dan lemak trans, kondisi genetik, dan juga kondisi penuaan.
Perut yang buncit dapat diukur dari lingkar pinggang. Bagi perempuan jika lingkar pinggang sudah melebihi 88 cm, sedangkan untuk laki-laki di atas 102 cm.
Untuk mengindari perut membuncit, mulailah menjalankan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan dengan makanan seimbang dan tidak berlebihan, berolahraga teratur, cukup istirahat, dan menghindari stres.
Referens: Kompas
Baca juga:
Obesitas dengan perut yang membesar memang tidak nyaman. Selain sulit menemukan celana yang nyaman, pemilik perut yang besar tentu rentan terkena penyakit berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan pola makan agar terhindar dari perut yang membesar. Penelitian seorang mahasiswi menyebutkan bahwa perempuan desa memiliki kemungkinan lebih besar memiliki perut buncit daripada pria. Mengapa begitu? Yuk simak di sini.
Tidak Nyaman dengan Perut yang Buncit
Memiliki tubuh yang gendut biasanya diimbangi dengan perut yang membesar. Hal ini sangat tidak nyaman, sulit menjadi orang yang aktif bergerak, dan menjadi sumber beberapa masalah kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cahya Utamie Pujilestari, menunjukkan data bahwa perempuan desa memiliki kemungkinan lebih besar memiliki perut yang besar daripada laki laki.
Perut besar identik dengan kemakmuran? Hal tersebut disanggah dengan penelitian yang dilakukan Cahya di kabupaten Purworejo dengan melibatkan 15.500 responden. Responden yang terlibat sebagian besa berasal dari pedesaan. Perspektif yang digunakan untuk meneliti kemungkinan memiliki perut besar ini adalah sosio ekonomi. Yang berarti menggambarkan pola sosial dan tingkat ekonomi masyarakatnya.
Mahasiswi lulusan Sarjana Keperawatan UGM ini pun menegaskan bahwa perlu adanya langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan tersebut. Harus melakukan suatu upaya untuk mencegah perempuan yang rentan terhadap dua hal buruk ini. Untuk mengurangi angka wanita memiliki perut yang buncit, sehingga berujung rentan terhadap penyakit mematikan
Masalah yang Timbul Akibat Perut yang Buncit
Perut buncit karena tumpukan lemak viseral yang berlebihan, sehingga menyebabkan berbagai penyakit di organ organ yang dibungkusnya. Banyak faktor yang menyebabkan jumlah lemak ini meningkat seperti obesitas, kurang bergerak, stress, pola makan buruk, kondisi genetik, dan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya segera ubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan.
Manusia memang harus mengatur pola makan dan pola hidup menjadi lebih sehat, seperti rajin berolahraga agar terhindar dari segala penyakit berbahaya. Kedua hal tersebut juga dapat menunrunkan resiko perempuan memiliki perut yang buncit. Buncit bukan lambang dari kemakmuran justru dapat mendatangkan berbagai penyakit di kemudian hari. Selain itu, juga penting untuk memiliki istirahat yang cukup. Sudahkah Anda melakukannya agar terhindar dari resiko buncit?