Pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan, khususnya di masa emasnya. Hal ini karena aspek tumbuh kembang memiliki prinsip kesinambungan atau berkaitan sepanjang masa kehidupan anak.
Bahkan, dikatakan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan merupakan masa yang penting karena menjadi periode percepatan tumbuh kembang yang tak akan bisa tergantikan lagi nantinya. Oleh karena itu, pemberian stimulasi maupun zat gizi hendaknya diberikan dengan tepat.
Terkait dengan hal ini, salah satu psikolog kenamaan, Dr. Rose Mini A.P., M.Psi, atau lebih dikenal dengan Bunda Romi mengungkapkan beberapa fakta menarik mengenai tumbuh kembang anak. Hal ini ia sampaikan pada talkshow TheAsianparent bersama Morinaga dan Morinaga Rewards Club, bertajuk Waktu Tak Bisa Kembali “Siapkan Anak Berprestasi dengan Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat Sejak Dini” di Jakarta.
Hal yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Menurut Bunda Romi, tumbuh kembang anak dipengaruhi faktor nature dan nurture. Nature merupakan faktor bawaan atau genetik yang dianugerahkan Tuhan pada setiap manusia.
Di sisi lain, stimulasi dan faktor lingkungan lain termasuk ke dalam faktor nurture yang juga memiliki peran. Namun, faktanya masih ada orangtua yang masih keliru mengenai mitos yang beredar.
“Masih banyak orangtua kerap percaya mitos yang beredar di masyarakat mengenai tumbuh kembang anak,” ujar Bunda Romi.
Lalu, apa saja fakta dan mitos yang kerap disalah artikan?
Artikel terkait : 5 Rekomendasi klinik tumbuh kembang anak di Medan yang terpercaya
Fakta dan mitos pertumbuhan dan perkembangan anak
1. Bila pertumbuhan anak sehat seperti terlihat gemuk, perkembangannya juga pasti baik
Jawaban : Mitos.
Belum tentu bila pertumbuhan anak sesuai tahapan, perkembangannya juga baik, menurut Bunda Romi. Hal ini karena perkembangan anak ditentukan juga oleh faktor stimulasi yang diberikan dalam keseharian. Namun, pertumbuhan si kecil juga memiliki pengaruh pada perkembangannya, Parents.
2. Orangtua perlu waspada bila anak usia 1,5 tahun belum bisa berjalan
Jawaban : Fakta.
“Sebetulnya anak itu pertumbuhan dan perkembangannya bisa berbeda-beda. Misalnya, anak usia 8 bulan sudah bisa berdiri, tapi ada anak yang baru bisa merangkak,” ujar Bunda Romi.
Namun, Parents sebaiknya waspada bila di usia tersebut si kecil masih belum bisa berjalan. Bunda Romi merekomendasikan untuk mencari bantuan ahli untuk mengetahui penyebab kondisi tersebut.
3. Kemampuan membaca dan menulis merupakan tanda kesiapan masuk Sekolah Dasar
Jawaban : Mitos.
Sebetulnya, konsep membaca, menulis, dan berhitung yang diajarkan pada anak usia dini haruslah sederhana. Anak sebaiknya tidak dituntut untuk harus bisa membaca dan menulis di usianya yang masih belia.
Namun, pengenalan untuk bisa membaca dan menulis bisa diajarkan bila perkembangan si kecil sudah memenuhi. Bunda Romi mengungkapkan beberapa tanda kesiapan si kecil untuk diajarkan.
“Sebelum menulis misalnya, anak harus mengetahui konsep spasial terlebih dahulu. Misalnya dia sudah tahu kanan, kiri, atas, dan bawah. Sebenarnya, diajarkan sejak dini ini supaya anak tidak mengalami diseleksia. Selain itu, orangtua juga sebaiknya memerhatikan kemampuan motorik halus dan motorik kasar si kecil sebelum mengajarkan konsep membaca dan menulis,” ujar Bunda Romi.
Konsep mengajarkannya pun harus sederhana dengan barang konkret yang ada di sekitar anak. Misalnya saja dengan belajar menghitung atau menyebutkan balon dan bunga yang ada di sekeliling anak.
Artikel terkait : Pentingnya Masa Toddler & Pra Sekolah untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati
4. Umur menjadi satu-satunya tanda anak bisa disekolahkan
Jawaban : Mitos.
Usia anak bukanlah satu-satunya patokan untuk menyekolahkan si kecil, Parents. Di samping usia, sebaiknya setiap orangtua memerhatikan kesiapan si kecil.
Beberapa kesiapannya tersebut, antara lain :
- Rentang konsentrasinya sudah bisa lebih panjang
- Sudah tidak terlalu terikat pada orangtuanya saat ia ada di dalam kelas
- Ada tokoh otoriter lain yang membuatnya bisa terikat, seperti guru
5. Rentang konsentrasi anak di Taman Kanak-kanak mencapai 20 menit
Jawaban : Mitos.
Sebetulnya, kondisi tersebut tidak umum terjadi pada anak usia TK dan PAUD. Justru, normalnya memang anak aktif bergerak dalam rentang konsentrasi yang pendek. Namun, memang ada anak yang bisa melakukannya di usia yang masih cukup dini.
Dalam menanggapi hal ini, Bunda Romi berpesan agar setiap orangtua sebaiknya tidak stres. Perlu dipahami, tugas perkembangan anak di usia TK bukanlah belajar. Di Taman Kanak-kanak, anak seharusnya bermain dan belajar dengan konsep yang sangat sederhana.
Nah, Parents sebaiknya jangan langsung percaya mengenai mitos yang beredar dimasyarakat. Yuk, lakukan berbagai crosscheck untuk mengetahui fakta-fakta mengenai tumbuh kembang anak ini.
Baca Juga :
Stimulasi Tumbuh Kembang Anak di Masa Toddler & Pra Sekolah Lewat Bermain Sambil Belajar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.