Memasuki peralihan menuju musim hujan, keberadaan ular liar utamanya ular kobra di pemukuman warga mulai mencuat. Faktanya, musim penghujan merupakan waktu tepat bagi telur ular menetas. Terlepas dari seberapa besar ukuran ular tersebut, penting bagi kita semua mengetahui bagaimana pertolongan pertama digigit ular kobra.
Tingkatan Bisa Ular
Mengutip Kompas, Kasi Koleksi dan Perawatan Satwa Museum Komodo dan Taman Reptilia Erik Hendrayana memaparkan dalam dunia ular terdapat tingkatan bisa yaitu bisa menengah dan bisa tinggi.
“Ular dengan tingkat bisa menengah biasanya tidak mengakibatkan kematian. Biasanya ular dengan bisa tingkat menengah adalah jenis ular dengan taring belakang seperti ular tali wangsa yang warnanya hitam kuning,” jelas Erik.
Sedangkan ular yang memiliki tingkatan bisa tinggi dibagi lagi menjadi dua berdasarkan jenis ularnya yakni ular dengan taring lipat (solenoglyph) dan ular taring diam (proteroglyph). Jenis ular taring lipat adalah ular beludak (viper), sementara ular taring diam adalah ular elapid.
Ular kobra termasuk dalam jenis ular elapid dan tingkat bisanya paling tinggi. Jenis ular ini terlihat diam, namun ketika didekati akan membuat perlindungan diri dengan menyemburkan bisa. Berbeda dengan ular tidak berbisa yang memilih menghindar jika merasa terancam.
Jika diamati, ular lebih sering muncul saat musim hujan. Melansir laman DetikEdu, permukaan tanah cenderung lebih lembap dan vegetasinya subur saat musim hujan.
Peneliti Safari Park Biodiversity Reserve, Jeffrey Lemma, mengatakan kondisi ini menjadi favorit ular untuk lebih mendekat ke permukaan tanah dibandingkan saat musim kemarau. Selain itu, musim hujan juga waktu ideal ular bertelur.
Artikel terkait: Banyak Berkeliaran di Musim Hujan, Ini 10 Tanda Ular Masuk ke Rumah
Pertolongan Pertama Digigit Ular Kobra
Kasus masuknya ular ke pemukiman bukan barang baru. Seperti belum lama tepatnya Senin (5/10) lalu kemunculan ular kobra jawa menggegerkan pemukiman padat penduduk di Kalibaru, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Menyikapi hal tersebut, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan beserta Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kota Depok bergerak cepat mengevakuasi tiga ekor ular kobra jawa yang ditemukan. Lantas, langkah apa yang sebaiknya dilakukan jika tak sengaja tergigit ular kobra?
1. Batasi Gerakan di Area Gigitan Ular
Hal utama yang perlu dilakukan kala terkena gigitan ular adalah meminimalkan gerakan di area yang tergigit ular. Hindari menangani kondisi ini dengan cara ekstrim, misalnya mengeluarkan bisa dengan cara melukai atau membakar karena malah menimbulkan infeksi.
“Dibidai seperti orang patah tulang. Gunakan papan atau kayu untuk membidai dari ujung jari hingga bahu, kemudian ikat dengan tali. Ini untuk menjaga tangan tidak bergerak. Tidak boleh ada gerakan sama sekali,” ujar perawat satwa reptil Eka Siwi.
Jangan lepaskan penopang atau perban ini hingga korban sampai di rumah sakit dan menerima suntikan anti-venom atau penangkal bisa ular.
2. Hindari Menghisap Darah Bekas Gigitan Ular
Mengisap bekas luka masih menjadi cara tradisional yang dipercaya masyarakat Indonesia ampuh menyembuhkan luka lebih cepat. Namun, cara ini tidak berlaku bagi seseorang yang terkena gigitan ular.
“Terkadang kalau sedang sikat gigi, gusi mungkin akan berdarah (dan ada luka terbuka di gusi). Jika menghisap bisa kobra ke dalam mulut, itu sama saja seperti kita memindahkan bisa kobra ke mulut kita,” sambung Eka.
Lebih lanjut, Peneliti Herpetologi LIPI Amir Hamidy menyebutkan terdapat dua jenis bisa ular yaitu neurotoksin syaraf dan hemotoksin darah. Menurutnya, bisa neurotoksin syaraf lebih cepat melumpuhkan dan mengakibatkan kematian.
“Kalau bleeding (darah) agak lama. Oleh karena itu imobilisasi, jangan bergerak. Kalau memungkinkan, bisa ularnya kita foto atau diingat warna dan bentuknya itu seperti apa. Jadi nanti bisa dijelaskan ke petugas medis,” ujar Amir.
Artikel terkait: Menetas di Musim Penghujan, Begini Reproduksi Ular yang Berkembang Biak dengan Cara Bertelur
3. Jangan Mengikat Area Gigitan Ular
Hal berikutnya yang penting diperhatikan adalah tidak mengikat area bekas gigitan ular. Pastikan area tersebut juga berada di bawah level jantung. Misalnya korban mendapat gigitan di tangan, pastikan tangan jangan diangkat lebih tinggi atau sejajar dengan posisi jantung.
“Bisa ular akan cepat menyebar jika bagian tubuh yang digigit banyak bergerak. Untuk itu upayakan posisi tangan tidak melebihi posisi jantung, dan pastikan korban tidak terlalu panik agar penyebaran bisa tidak cepat,” lanjut Eka.
Selain itu, hindari penggunaan alat laju henti darah atau torniket. Langkah ini termasuk mengikat area bekas luka sering tidak tepat sasaran, dan justru mematikan seluruh jaringan yang ada di bawah ikatan. Di samping itu, bebatan yang terlalu kuat bisa membuat aliran darah berhenti sepenuhnya. Biasanya, kematian jaringan total berujung pada amputasi.
4. Tidak Menekan Bekas Gigitan
Hindari untuk menekan area gigitan dengan kompres dingin, atau berusaha memotong bekas gigitan dengan benda tajam seperti pisau. Mengisap racun secara langsung lewat mulut juga dilarang.
Sementara itu, teknik menyobek luka gigitan juga justru membuat luka semakin parah dan mengakibatkan infeksi.
5. Lepaskan Aksesori dan Pakaian Ketat
Hal penting lain yang patut diperhatikan adalah segera lepaskan apabila korban gigitan ular kobra mengenakan perhiasan sebut saja kalung, gelang, cincin, juga pakaian ketat. Bukan tanpa alasan, sangat mungkin area bekas gigitan ular membengkak.
6. Cari Pertolongan Medis Sesegera Mungkin
Pertolongan pertama bila digigit ular kobra ialah menahan diri memberikan apapun melalui mulut. Kita pasti khawatir dan berkeinginan memberikan minuman untuk menenangkan, padahal hal ini berisiko membuat korban tersedak dan hilang kesadaran.
Apabila area gigitan mulai bengkak dan berubah warna, kemungkinan besar korban digigit ular berbisa. Janganlah membuang waktu untuk menangkap atau mengamankan ular tersebut, utamakan membawa korban secepat mungkin ke IGD terdekat. Jika memungkinkan, sampaikan ciri-ciri ular yang menggigit kepada petugas medis.
Hindari membawa korban ke klinik atau pawang ular untuk pengobatan. Mengingat dibutuhkan penanganan intensif untuk korban gigitan ular. Selain itu, hindari memberikan aspirin, obat nyeri atau obat tradisional.
Yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Ular
Tak ada orang yang ingin bertemu hewan buas, tetapi bagaimanapun manusia hidup berdampingan dengan hewan di muka bumi ini. Melansir laman Kompas, Ketua Taman Belajar Ular Indonesia Erwandi Supriadi membeberkat kiat jika tak sengaja betemu ular.
Menurutnya, induk maupun anakan kobra sama berbahayanya, bahkan anak kobra sudah memiliki bisa saat baru menetas. Lakukan hal berikut jika bertemu mereka.
- Diam. Umumnya, ular sejatinya memilih menghindari manusia. Jika berpapasan dengan ular, diamlah dan jangan melakukan gerakan tambahan. Ular akan menyerang jika merasa terancam.
- Amati Gerakan Ular. Sembari tidak banyak bergerak, amati kemana ular bergerak. Biasanya ular akan memilih tempat di sudut atau tersembunyi. Ini juga bisa menjadi kesempatan bagi kita mencari tempat berlindung yang aman
- Hubungi Ahli. Setelah ular sudah menjauh, saatnya menghubungi ahli yang mengerti reptil. Bisa snake rescuer, BKSDA setempat, atau petugas pemadam kebakaran.
- Halau Ular Jika Memungkinkan. Apabila hendak menghalau atau menangkap ular seorang diri, usahakan tidak kontak langsung dengan ular terutama pada bagian kepala. Gunakan alat-alat seadanya di rumah disesuaikan dengan ukuran ular misalnya botol air mineral, toples, ember, sapu, dan alat lainnya.
Lebih lanjut, membunuh kobra secara langsung tidak disarankan. Membunuh ular kobra justeru akan menimbulkan bahaya baru bagi penghuni rumah.
Utamanya membunuh ular kobra dengan cara menghancurkan kepala dapat menyebabkan bisanya bertebaran. “Kita khawatirkan bisanya itu kemana-mana, pecahannya itu,” ujar Igor salah satu anggota Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia.
Bisa ular yang sudah tersebar berpotensi mengenai mata atau bekas luka manusia. Luka yang terkena bisa ular kobra memiliki bahaya yang sama dengan menerima gigitannya. Bisa yang menempel pada luka secara cepat akan membentuk kristal dalam darah, bahkan mengakibatkan kematian.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca juga:
9 Tempat Persembunyian Ular di Rumah, Parents Perlu Hati-hati!
21 Arti Mimpi Digigit Ular, Pertanda Sakit Hingga Pasangan Selingkuh
10 Tanaman Pengusir Ular, Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah