Belum lama ini, seorang ibu begitu geram dan mengemukakan kekecewaan dan di laman Facebook miliknya setelah melihat sebuah area bermain, khususnya area permainan mandi bola tidak dijaga kebersihannya. Bahkan, telah terkontaminasi dengan feses atau kotoran manusia!
Ibu ini melihat kejadian ini di depan matanya saat petugas sedang membersihkan feses di area kolam bola anak, padahal anaknya sedang bermain di dalam. Ia merasa syok dan langsung menghampiri anaknya.
Adalah Justine Marie Santos-Sugay, seorang ibu yang menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi. Ia mengatakan bahwa dia dan suaminya sedang mengajak putra mereka bermain dalam area playground. Setelah menyaksikan putranya yang berusia empat tahun bermain selama 10 menit, dia melihat ada sesuatu yang tidak beres.
Ia melihat ada beberapa petugas taman bermain yang sedang mengosongkan area kolam bola, sementara masih ada sekitar 20 anak-anak yang sedang bermain.
Ada feses di area permainan mandi bola!
Didorong rasa penasaran, melihat petugas membersihkan peralatan bermain tepat saat itu, Justine pun memutuskan untuk pergi menghampiri petugas dan berbicara. Petugas tersebut menjawab bahwa mereka hanya mengganti bola saja.
Namun, betapa terkejutnya ketika ia mendapatkan informasi dari orangtua lainnya bahwa staf sebenarnya sedang membersihkan kotoran manusia yang mereka temukan di kolam bola.
Dalam keadaan kecewa dan marah, Justine pun segera menghampiri petugas lagi. Bertanya mengapa dia tidak diberitahu tentang masalah ini. Mereka pun menjawab, mengira kalau ia sudah mengetahui kondisi ini.
Justine pun segera meminta suaminya untuk mengeluarkan putra mereka dari area playground, sementara dia berbicara dengan manager taman bermain tersebut.
Ia sangat kecewa dan merasa begitu marah karena putranya telah terkontaminasi kotoran manusia hampir selama 15 menit karena sedang bermain di area playground. Ia pun meminta manager untuk mengembalikan uangnya.
Bagaimana mencegah agar kejadian ini tidak dialami orangtua lain?
Pentingnya menjaga area taman bermain dan permainan mandi bola
Idealnya, petugas harus membersihkan peralatan bermain sebelum membuka dan membiarkan anak-anak bermain di area yang kebersihannya belum dijaga dengan baik.
Ketika ditanya mengapa mereka tidak menutup area kolam bola, manager menjawab bahwa dia 100% yakin bahwa kotoran itu hanya ada satu sudut kolam.
Dengan kata lain, pembersihan tempat dianggap sudah cukup. Dia tidak melihat kebutuhan untuk menutup seluruh area playground sehingga pembersihan lebih menyeluruh harus dilakukan.
Tapi seperti yang diketahui orangtua, anak-anak biasa akan melempar bola ke mana-mana, jadi sebenarnya petuga seharusnya menutup area playground hingga selesai dibersihkan. Apalagi jika mengingat bahwa anak-anak sering melempar bola-bola tersebut.
Ada banyak sekali risiko yang bisa ditimbulkan ketika area permainan mandi bola terkontaminasi kotoran manusia. Mulai dari HFMD, rotavirus, salmonella, dan bahkan cacing! Fakta ini tentu sudah cukup menegaskan bahwa menjaga area playground adalah sebuah keharusan.
Bayangkan bagaimana perasaan Justine ketika mereka melihat putra mereka memegang bola-bola yang ada di sana. Ia tidak habis pikir mengapa para petugas tetap membiarkan anak-anak terus bermain saat sedang membersihkan area bermain?
“Saat itu saya langsung memberinya sabun antiseptik dan membersihkan tubuhnya,” ucapnya.
Dalam sebuah wawancara singkat, Justine mengatakan kepada TheAsianParent bahwa dia praktis menyiram putranya dengan alkohol ketika mereka tiba di rumah.
“Kurangnya regulasi dan pertanggungjawaban dari pihak area bermain ini sungguh menyakitkan bagiku. Apalagi mengingat ada begitu banyak orangtua yang datang ke sana hanya menghindari taman bermain yang yang banyak ada di pusat perbelanjaan. Dan mereka tidak menuntut untuk layanan yang lebih baik.”
Untuk merespon peristiwa yang tidak menyenangkan ini, taman bermain tersebut pun akhirnya mengeluarkan pernyataan:
Membersihkan peralatan bermain dan sanitasi yang tepat adalah penting
Bahkan jika taman bermain dalam ruangan terlihat bersih, kuman, bakteri, dan virus mungkin masih ada. Penting untuk membersihkan atau menyuci permukaan alat permainan dengan baik yang mungkin terkontaminasi. Ini untuk mengurangi kuman berbahaya dan risiko anak terjangkit penyakit dan penyakit.
Membersihkan cairan tubuh seperti darah, urin, muntah, atau masalah feses harus segera dilakukan. Area ini harus ditutup sehingga staf dapat melakukan disinfeksi area tersebut. Sebelum mendisinfeksi area, tempat bermain tentu saja harus selalu dibersihkan terlebih dahulu dengan sabun dan air.
Praktik kebersihan yang baik di taman bermain indoor termasuk kolam bola anak meliputi:
- Anak-anak tidak menggunakan alas kaki (kecuali kaus kaki)
- Adanya larangan untuk tidak makan atau minum
- Tingkat kebersihan dipatuhi, dan pembersihan dan inspeksi harian dilakukan
Artikel ini disadur dari artikel Rosanna Chio , theAsianparent Singapura