Mandi bola adalah salah satu permainan yang sangat disukai anak-anak. Namun, terdapat bahaya mandi bola yang harus diwaspadai semua orangtua, saat membiarkan anak bermain di wahana ini.
Melompat di antara tumpukan bola plastik memang jadi aktivitas menyenangkan buat anak. Tapi, jika tidak diawasi dengan cermat, anak bisa mengalami cedera atau sesak napas saat tertimbun dan tidak bisa keluar dari tumpukan bola tersebut.
Karenanya, Parents harus selalu waspada dalam mengawasi anak-anak saat bermain mandi bola.
Bahaya mandi bola untuk anak
Ini bahaya mandi bola bagi anak yang harus diwaspadai orangtua.
Seorang ibu di Singapura membagikan pengalamannya di laman Facebook Beautiful Chaos, guna memberi peringatan pada orangtua lain tentang bahaya mandi bola bagi anak.
Vivien Low, blogger sekaligus seorang ibu, mengunggah sebuah video saat anaknya bermain di arena mandi bola. Dia membuat caption panjang yang menyertai video bertanggal 3 Februari 2018 tersebut.
Hari ini saya merasa sangat ketakutan.
Kami baru saja mengunjungi arena bermain Airzone di Mall City Square. Saya takut ketinggian, namun anak saya ingin bermain. Jadi, saya ikut bermain dengannya.
Saya pikir arena mandi bola adalah tempat yang paling aman di area tersebut, namun saya salah besar.
Tidak lama setelah saya ikut masuk, saya kehilangan keseimbangan di dalam kolam bola dan terjatuh masuk ke dalam kumpulan bola. Saya tidak bisa mencapai dasar kolam dan tidak bisa berdiri. Saya mencoba berguling, namun tetap tidak bisa keluar dari timbunan bola.
Ilustrasi bahaya mandi bola untuk orang dewasa dan anak-anak.
Lalu saya mencoba menemukan jaring di sisi kolam supaya bisa memegangnya untuk berdiri, tapi hal itu tetap tidak bisa saya lakukan.
Anak saya juga terjebak di dalam kolam bola. Saya merasa panik, saya melambaikan tangan dan berteriak minta tolong. Tapi, tidak ada seorangpun yang datang.
Saya benar-benar panik dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Akhirnya saya bisa meraih tangan seseorang, dan bisa menyeimbangkan diri hingga bisa bangkit berdiri.
Setelah itu, saya menarik keluar anak saya dan dua anak lain. Seorang anak laki-laki dan anak perempuan.
Barulah saat itu pegawai tempat tersebut datang untuk membantu saya menarik anak-anak keluar dari kolam bola. Semua anak dengan rentang usia 6-8 tahun itu masuk kolam bola tanpa pengawasan orang dewasa.
Itu adalah pengalaman yang mengerikan bagi saya. Saya tidak akan pernah masuk ke dalam kolam bola lagi. Tapi, saya tidak akan melarang anak-anak bermain di sana, dengan memastikan ayah mereka ikut masuk bersama ke kolam bola.
Permainan yang sangat disukai anak ini ternyata menyimpan bahaya,
Parents harus waspada.
Melalui postingan tersebut, Vivien ingin menyampaikan bahaya mandi bola yang harus diwaspadai orangtua. Dia mengatakan, sebisa mungkin orang dewasa harus mengawasi saat anak bermain di arena mandi bola. Permainan itu butuh pengawasan ketat dari orang dewasa, terutama jika kolam bolanya cukup dalam.
Baca juga: Perosotan Air Tertinggi di Dunia Ditutup Setelah Menewaskan Anak 10 Tahun
Pihak Airzone meminta maaf
Unggahan video beserta caption di Facebook Vivien mendapat reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mengatakan bahwa dirinya terlalu berlebihan. Namun demikian, pihak Airzone telah memberikan pernyataan meminta maaf.
Mereka juga menyertakan keterangan bahwa arena mandi bola tersebut menerapkan aturan anak di bawah 7 tahun harus didampingi oleh orang dewasa.
Pihak Airzone mengatakan, mereka akan meninjau kembali prosedur keselamatan, termasuk jumlah bola plastik di dalam kolam, dan pegawai terlatih untuk melakukan pertolongan pertama dan bisa bereaksi cepat jika terjadi insiden.
Apa yang menimpa Vivien pastinya menjadi bahan pelajaran, jika anak ingin main di arena mandi bola. Pastikan selalu diawasi, dan jangan sampai dalamnya melebihi pinggang si kecil.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Peringatan Dokter: Orang Tua Jangan Naik Perosotan Bareng Anak! Ini Bahayanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.