Perlukah bayi dipijat mungkin menjadi pertanyaan yang kerap terbersit di benak Bunda, mengingat tubuh bayi masih sangat lembut dan sensitif. Bun, ada beragam manfaat yang bisa didapat dari memijat si kecil lho:
- Membuat bayi lebih rileks dan sehat
- Bayi tidur lebih nyenyak di malam hari dan tidak rewel
- Mengurangi rasa sakit saat bayi tumbuh gigi
- Meningkatkan nafsu makan
- Menunjang kekuatan otot dan tulang
- Mendukung perkembangan fisik, mental dan sosial buah hati Anda
Suatu studi bahkan menyebutkan bahwa memijat bayi efektif menyembuhkan penyakit kuning lebih cepat serta meminimalisir kolik. Lalu, bagaimana panduan memijat bayi yang tepat?
Klik image di bawah ini untuk baca lebih lanjut
Perlukah bayi dipijat, kapan waktu terbaik?
Melansir laman BabyCenter, beberapa ahli merekomendasikan agar orangtua sebaiknya menunggu 10 hari hingga dua minggu sebelum memijat bayi. Hal ini disebabkan perkembangan kulit bayi yang belum sepenuhnya sempurna, sehingga dikhawatirkan membuat kulit bayi rentan kering atau bereaksi terhadap zat tertentu dari minyak atau losion yang Bunda gunakan untuk memijat bayi.
Menunggu selama beberapa hari sejak bayi dibawa pulang ke rumah memberikan kesempatan kulitnya untuk berkembang, di samping itu juga menjaga tali pusat bayi tidak kering dan terinfeksi yaitu selama 5-15 hari.
Pijatlah bayi saat tidak sedang lapar atau lelah. Memijat bayi beberapa saat sebelum tidur menjadi waktu terbaik, hal ini akan membantu bayi tidur lebih nyenyak. Bunda sebaiknya juga menerapkan pijat dalam waktu yang sama setiap harinya, agar bayi perlahan belajar untuk memprediksi rutinitasnya setiap hari.
Perlukah bayi dipijat? Yuk simak panduan berikut, Bun…
Sudah siap Bun melakukan pijat pada bayi Anda? Bunda bisa menyediakan ruangan bersuhu hangat (sekitar 24′ C, pastikan suasananya tenang dan tidak menginterupsi perhatian bayi.
Siapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk memijat seperti handuk, perlak atau alas bayi, minyak atau losion yang aman untuk bayi, pakaian bersih dan popok. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum memijat bayi.
Setelah itu, Bunda bisa mulai memijat bayi dengan langkah berikut:
Perlukah bayi dipijat? Berikut langkah-langkah yang tepat
#1 Kaki
Mulailah memijat dari tungkai, yaitu pangkal paha hingga ke bawah. Tuanglah sedikit minyak ke telapak tangan lalu gosokkan dengan lembut ke arah bawah dan turun ke area betis.
Setelah itu, Bunda bisa beralih ke punggung kaki dengan gerakan memutar, usap hingga pergelangan kaki dan jari kaki sampai ke telapak kaki. Gunakan ibu jari, dan ambil tiap jari kakinya perlahan dan dengan lembut. Kaki menjadi anggota tubuh krusial Bun, mengingat bayi menggunakan kaki dengan aktif saat belajar merangkak.
#2 Lengan
Usai memijat area tungkai, Bunda bisa berpindah ke bagian lengan. Pijatlah bagian lengan atas hingga pergelangan tangan. Putar bagian ini beberapa kali dengan lembut menggunakan ibu jari, dan jangan lupakan untuk memijat serta jari jemari bayi dengan lembut.
#3 Dada
Letakkan kedua tangan Anda di dadanya, pijatlah lembut ke arah luar dengan menekan lembut dada menggunakan telapak tangan. Ulangi gerakan ini beberapa kali dan pijat lembut menuju arah paha.
#4 Punggung
Posisikan bayi dalam keadaan tengkurap, lalu pijatlah area tulang belakang mulai dari leher hingga bokong menggunakan ujung jari Bunda. Akhiri sesi memijat bayi dengan pijatan panjang dari bahu hingga kaki.
#5 Kepala dan wajah
Anda bisa mengambil sedikit minyak lalu pijatkan kepala bayi dengan lembut. Namun perlu diingat untuk tidak menekan area ini terlalu keras ya, Bun.
Setelah itu beralihlah ke wajah, pijat wajah bayi dengan lembut menggunakan jari dari kening hingga dagu. Usap perlahan area alis, pipi dan dagu.
Agar bayi lebih menikmati kegiatan pijat ini, pastikan Bunda memerhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi. Hentikan pijatan jika ia mulai menangis karena itu menandakan bayi kurang nyaman atau ia sudah merasa cukup dengan pijatan Anda. Jika Bunda melakukannya sebelum tidur, sangat memungkinkan bayi akan mudah tidur dengan nyenyak. Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi : BabyCentre, Parenting Firstcry
Baca juga :