Perkembangan Anak Dipengaruhi oleh Rasa Bahagia yang Dirasakannya

Apa kata psikolog tentang kaitan perkembangan anak dengan perasaan bahagia yang mereka rasakan? Kali ini kami mengulasnya untuk Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mungkin kita tak pernah menyangka bahwa rasa bahagia mempengaruhi perkembangan anak.

Tahukah Parents, bahwa perasaan anak amat berpengaruh pada kesehatan fisik mereka. Baik perasaan bahagia ataupun perasaan tertekan, keduanya serta emosi-emosi lain yang dialami anak amat mempengaruhi tahap perkembangan anak.

Seorang ibu perlu memahami perkembangan anak,  demikian menurut Endah Kurniadarmi, psikolog yang sangat peduli dengan psikologi perkembangan anak, pendidikan dan kesehatan dalam buku parenting, Nyebur Ke Dunia Anak.

Menurutnya, kematangan anak saat melewati setiap tahap perkembangan tersebut menentukan bagaimana perilakunya pada tahap perkembangan berikutnya.

Perkembangan anak pada usia sekolah

Pada anak usia sekolah, tahap perkembangan anak diarahkan agar terlatih bekerja keras dan menghindari perasaan rendah diri.

Salah satu ciri khas pada tahap ini adalah mereka sangat aktif dan jarang sakit. Secara luar biasa, anak-anak mampu mengendalikan imajinasinya sekaligus memfokuskan diri pada proses belajar dan tumbuh kembangnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun pada tahap ini penyakit yang muncul biasanya terjadi karena anak terlalu letih atau terjadi ketidakseimbangan fisik dan aktivitas pikiran serta perasaan. Oleh karena itu, menurut Schustack dan Friedman, penting sekali membuat anak merasa bahagia.

Endah juga menuliskan, bahwa secara umum anak yang bahagia jarang mengalami sakit. Sebaliknya, anak yang kurang bahagia mudah terkena penyakit, seperti penyakit maag, pernafasan, atau kulit.

Sebab-sebab munculnya ketidakbahagiaan bisa dikarenakan komunikasi yang terjalin kurang baik, sementara itu pikiran anak cenderung bekerja keras.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajari anaknya bagaimana cara mengelola emosi, termasuk mengatasi rasa jengkel dan kesal yang kerap melanda anak-anak. Ajarkan pada anak-anak bagaimana cara menghadirkan rasa bahagia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Endah, orang yang mudah kesal memiliki kecenderungan terkena serangan jantung yang lebih tinggi, karena sistem saraf yang reaktif.

Dalam mendampingi anak agar mudah merasa bahagia, Endah menekankan perlunya meningkatkan UPS (Usap, Pandang, dan Sapa ) dalam berinteraksi dengan anak.

Tips agar anak bahagia

1. Usap

Diimplementasikan dengan semakin sering menyentuh, mengusap dan menyayangi anak. Hal ini akan membuat anak melambung dan memenuhi kebutuhan kinestetiknya terpenuhi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Pandang

Yaitu dengan memandang dengan tatapan sayang, menyejajarkan diri dengan anak, sehingga memenuhi kebutuhan visual anak.

3. Sapa

Artinya selalu bertanya pada anak apa yang terjadi. Dengan demikian kita juga menunjukkan kepada anak bahwa kita selalu ada serta memenuhi kebutuhan auditori anak, yaitu mendengarkan dan didengarkan.

Parents, selamat menjadi orangtua dari anak-anak yang berbahagia.

Dikutip dari buku Nyebur Ke Dunia Anak, Endah Kurniadarmi & Liza Permasih, Kaba Media Internusa, Bandung, 2015.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Hubungan orangtua dan anak yang positif akan membantu anak-anak belajar lebih banyak tentang dunia dan mengenali rasa bahagia itu sendiri. Hubungan yang sehat ini juga akan mempengaruhi semua area perkembangan anak.

Dikutip Raising Children, Parents dapat membangun hubungan orangtua-anak yang positif dengan menghabiskan waktu berkualitas dengan anak Anda serta menciptakan lingkungan yang supportif untuk anak.

Jika Parents terus berupaya meningkatkan hubungan dengan anak dari waktu ke waktu, anak akan merasa dicintai dan aman.

Berikut adalah beberapa ide untuk menikmati momen bersama anak Anda:

  1. Cobalah untuk tidak memberikan arahan sepanjang waktu.
  2. Perhatikan apa yang dilakukan anak Anda dan beri komentar yang memotivasi.
  3. Dengarkan anak Anda dan cobalah mendengarkan apa yang sebenarnya ingin ia katakan.
  4. Saat Anda bermain dengan anak Anda, mainkan juga apa yang ingin ia mainkan, tiru dia dan bersenang-senanglah bersama.
  5. Dukung ide anak – misalnya, katakan ya jika dia memutuskan untuk merencanakan makan malam keluarga di tempat yang ia inginkan.
  6. Ketika anak Anda menyatakan pendapat, gunakan percakapan itu sebagai cara untuk belajar lebih banyak tentang apa yang ia pikirkan dan rasakan.
  7. Nikmati quality time dengan anak. Quality time dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, di tengah hari dan situasi biasa. Ini bisa berupa candaan bersama saat memandikan anak atau juga percakapan yang seru di mobil selama perjalanan ke sekolah.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: 

Tips untuk Parents: 4 Rahasia Menjadi Orang yang Lebih Bahagia