Semua orang pastinya ingin menjalani hidup sehari-hari dengan bahagia, namun tuntutan kebutuhan sehari-hari, masalah dalam rumah tangga, dan lain sebagainya kadang sering memicu perasaan stres dan susah untuk bahagia. Alex Korb PhD, seorang ahli ilmu saraf mengungkapkan 4 rahasia yang bisa membuat Anda menjadi sosok yang lebih bahagia.
Dilansir dari situs businessinsider.com, Eric Barker menjelaskan 4 ritual menjadi lebih bahagia dengan mengutip isi buku Alex Korb yang berjudul The Upward Spiral. Yuk ikuti tips ini agar menjadi orang yang lebih bahagia di tahun baru ini.
Pertanyaan terpenting saat Anda merasa down
Terkadang, saat kita sedang berada di situasi yang menyenangkan. Terbersit di pikiran kita rasa bersalah atau malu yang menghalangi kita untuk menikmati kesenangan tersebut.
Contohnya, saat Anda sedang menikmati me time tanpa anak atau suami, anda merasa bersalah dan malu karena tak menghabiskan waktu bersama mereka.
Menurut Alex Korb, perasaan bersalah dan malu mengaktifkan pusat penghargaan di dalam otak. Perasaan semacam malu, kebanggaan, rasa bersalah mengaktifkan sirkuit saraf yang sama.
Rasa cemas juga membuat otak Anda menjadi lebih baik setidaknya Anda melakukan sesuatu untuk masalah Anda, meskipun hanya sebuah perasaan khawatir saat memikirkannya.
Meskipun beberapa perasaan negatif terbukti baik untuk otak Anda, tapi tentu saja Anda tak bisa terus menerus merasakan emosi tersebut secara berkepanjangan. Untuk mengatasinya, ahli saraf menyarankan Anda untuk bertanya pada diri Anda sendiri.
Apa yang bisa saya syukuri hari ini?
Perasaan bersyukur ternyata berfungsi meningkatkan dopamine pada sistem neurotransmitter. Alex menyampaikan bahwa perasaan bersyukur mengaktifkan sel otak di area yang memproduksi dopamine.
Selain itu, perasaan bersyukur juga meningkatkan hormon serotonin. Mengingat semua hal yang membuat Anda bersyukur memaksa Anda untuk fokus pada aspek positif yang terjadi dalam kehidupan Anda.
Anda tak perlu bersedih hati jika tak bisa menemukan apapun yang patut disyukuri, karena yang terpenting adalah proses pencariannya, bukan hasilnya. Menurut Alex Korb, mengingat untuk bersyukur adalah suatu kecerdasan emosional tersendiri.
Di samping itu, bersyukur atau berterimakasih tidak hanya membuat otak Anda menjadi lebih bahagia. Tapi juga membuat Anda mendapatkan tanggapan yang positif dari orang-orang di sekitar Anda. Jadi, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada orang yang Anda sayangi ya.
Kenali apa perasaan negatif Anda
Jika Anda merasa memiliki perasaan tidak enak, kenali apa jenis perasaan tersebut. Apakah kegelisahan, kesedihan, kemarahan, atau yang lainnya.
Menamai perasaan negatif yang sedang kita rasakan membantu mengaktifkan area prefrontal cortex pada otak. Yang mengurangi rangsangan berpikir negatif pada sistem limbik.
Sederhananya, dengan menamai perasaan negatif yang Anda miliki, membantu Anda mengurangi intensitas perasaan tersebut.
Buat Keputusan
Ilmu tentang otak menunjukkan bahwa membuat sebuah keputusan terkait hal yang sedang mengganggu pikiran Anda terbukti membantu otak menjadi rileks, mengurangi perasaan khawatir dan gelisah. Juga membantu menyelesaikan masalah.
Membuat sebuah keputusan mengandung niat dan tujuan akan penyelesaian masalah. Membuat keputusan juga mengubah persepsi Anda tentang dunia di sekitar Anda. Menemukan solusi atas masalah Anda membantu menenangkan sistem limbik di dalam otak.
Ahli saraf mengakui bahwa membuat keputusan yang tepat bukanlah hal yang mudah, maka buatlah sebuah keputusan yang cukup baik yang bisa Anda lakukan. Jangan mencari kesempurnaan, Mencoba menjadi sempurna membuat otak Anda kewalahan dan berada di luar kendali.
Buatlah sebuah keputusan yang Anda sukai dan senang melakukannya, bukan karena Anda berpikir bahwa Anda harus melakukannya. Alex Korb merangkumnya dalam kalimat: Kita tidak hanya memilih apa yang kita sukai, kita juga menyukai apa yang kita pilih. Dengan begitu Anda tidak akan membuat otak Anda mengalami stress tambahan.
Menyentuh orang lain
Diakui atau tidak, kita membutuhkan kasih sayang dan penerimaan dari orang lain. Saat kita tidak mendapatkannya maka kita akan merasa sakit. Bukan hanya sedih atau kecewa, melainkan perasaan sakit yang sebenarnya.
Para ahli saraf telah melakukan studi yang membuktikan bahwa penolakan berakibat rasa sakit yang dampaknya seperti saat kita merasakan sakit fisik. Penolakan tidak hanya terasa seperti patah hati, tapi juga seperti halnya kaki kita yang patah.
Hubungan, entah itu pergaulan dalam lingkup pertemanan, teman kerja, keluarga, atau bahkan pasangan merupakan hal yang penting untuk membuat otak Anda merasakan kebahagiaan. Salah satu cara utama untuk melepaskan hormon oksitoksin adalah dengan menyentuh orang lain.
Tentu saja, kita tidak bisa sembarangan menyentuh orang lain. Berjabat tangan dan menepuk pundak biasanya cukup. Kepada orang-orang yang lebih dekat dengan Anda, Anda bisa memberi pelukan atau ciuman.
Ahli saraf menemukan fakta bahwa menyentuh orang lain bisa meningkatkan kinerja tim, membuat Anda menjadi orang yang lebih persuasif, bahkan meningkatkan kemampuan matematika.
Menyentuh seseorang yang Anda sayangi bisa mengurangi rasa sakit yang Anda rasakan di dalam hati. Berpegangan tangan dengan seseorang saat berada dalam situasi yang menyakitkan bisa membantu membuat perasaan dan otak Anda menjadi lebih tenang.
Kita sering mendengar istilah pijat relaksasi. Yang sebenarnya, semua bentuk pijatan membantu Anda menjadi rileks. Karena pijatan meningkatkan hormon serotoni Anda sebesar 30%, dan mengurangi rasa lelah serta meningkatkan frekuensi tidur.
Untuk merasa bahagia tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk jalan-jalan atau belanja, cukup mengenali diri dan emosi Anda, kemudian menghargai orang-orang di sekitar Anda.
Jadi, tunggu apalagi? Peluk orang-orang yang Anda sayangi sekarang juga.
Baca juga:
18 Cara Atasi Pertengkaran, Mulai dari Masalah Keuangan Hingga Komunikasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.