Kisah Perjuangan Orangtua Menyekolahkan Anak, Hanya Ojol Lulusan SD

Begini kisah perjuangan orangtua menyekolahkan anak semata wayangnya dengan latar belakang hanya lulusan SD dan bekerja sebagai driver ojol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melalui unggahannya di platform pekerja Linkedin, Nisa Sri Wahyuni menceritakan perjuangan ayahnya yang hanya lulusan SD dan berprofesi sebagai ojol bisa menyekolahkan hingga menjadi sarjana. Begini kisah perjuangan orangtua menyekolahkan anak semata wayangnya itu.

Kisah Perjuangan Orangtua Menyekolahkan Anak

Nisa Sri Wahyuni adalah seorang konsultan yang bekerja sebagai Vaccination Technical Officer COVID-19 (Level A) di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Melalui unggahannya di akun pribadi Linkedin-nya ia menceritakan bagaimana ayah dan ibunya berjuang demi bisa menyekolahkannya.

Bagi sebagian besar orang, terutama yang hanya lulusan SD, tentu sangat takut memiliki impian bisa menyekolahkan anak sampai jenjang strata satu. Tapi tidak demikian dengan ayah Nisa.

“Ayah dan ibuku, keduanya tidak pernah duduk di bangku sekolah menengah atas, ya mereka hanya menyelesaikan sekolah mereka sampai sekolah dasar tetapi mereka selalu bermimpi untuk melihat putri mereka memiliki pendidikan yang lebih baik dari mereka,” tulis Nisa, Rabu (15/2/2022).

Meski hanya lulusan SD, ayah dan ibu Nisa punya semangat hidup yang tinggi. Mereka juga memiliki misi, agar putri Mereka tidak mengalami nasib yang sama dengan dirinya.

Artikel terkait: 6 Artis Ini Sekolahkan Anaknya di Pesantren untuk Bekal Agama

Ayah Nisa Bekerja seperti Satpam dan Supir Ojol

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sehari-harinya ayah Nisa bekerja sebagai driver ojek online (ojol). Jauh sebelum itu, ia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah sekolah. Namun setelah pensiun, tak mau berpangku tangan saja di rumah, ayahnya lebih memilih tetap bekerja dengan menjadi driver ojol.  

Dengan bangga Nisa menunjukkan foto sedang bersama ayahnya yang mengenakan jaket dan helm berwarna hijau milik sebuah perusahaan ojol.

“Bagi kalian yang orang Indonesia pasti tahu betul bahwa seragam yang ayah saya pakai adalah seragam untuk driver online yang dikenal dengan nama gojek. Setelah pensiun dari keamanan di sekolah, tempat ini adalah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sebagai karirnya,” tambah Nisa.

Artikel terkait: Besarkan Anak di Turki, Putri Siti KDI Fasih Bicara 3 Bahasa

Tidak diketahui sebelumnya orangtua Nisa tinggal di mana. Tapi katanya, setelah itu mereka pindah ke Jakarta dan bekerja dengan sangat giat demi bisa membesarkan putrinya dengan baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Mereka pindah ke Jakarta, bekerja lebih keras untuk membesarkan putri mereka dan memberi saya motivasi besar untuk melanjutkan pendidikan saya,” ujar perempuan lulusan Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat jurusan Epidemologi.

Dari profil yang ditulis Nisa dalam akunnya, ia kuliah di UI tahun 2013 dan berhasil lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun saja dan nilai GPA cum laude.

Artikel terkait: Cerita Ririe Fairus Belum Sekolahkan Anak karena Takut Mengalami Bully

Pesan Nisa ke Semua Orang

“Postingan ini tidak bermaksud untuk menunjukkan latar belakang ekonomi orang tua saya. Tetapi lebih cenderung untuk menunjukkan apa yang dapat kita pelajari bersama dari mereka bahwa kerja keras akan selalu terbayar.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nisa menyadari bahwa gelar dan pekerjaan yang saat ini ia dapatkan bukan hasil dari upayanya sendiri, tapi ada peran besar dari kedua orangtuanya.

“Ya, karena saya mendapat gelar ini bukan hanya karena saya. Saya bisa mengejar gelar ini karena waktu yang mereka berikan kepada saya, makanan yang selalu mereka buat untuk saya, nilai yang mereka ajarkan pada saya.”

Nisa mengambil studi S2-nya di Imperial College London dengan jurusan yang sama. Dengan unggahannya ini ia ingin menunjukkan, bahwa kekurangan tidak menjadi alasan bagi seseorang untuk menjadi lemah dan mudah menyerah. Tapi sebaliknya, seharus kekurangan menjadi pemicu bagi seseorang berbuat lebih lagi agar bisa naik lebih tinggi.

“Dengar, kita tidak pernah bertanya dari kondisi mana kita ingin dilahirkan, tetapi kita selalu memiliki kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan yang terbaik dalam setiap hal yang kita lakukan. Lakukan saja dan selalu berikan yang terbaik karena kerja keras selalu terbayar dan satu hal lagi selalu percaya pada prosesnya,” pesan Nisa di akhir unggahannya.

Wah, kisah perjuangan ayah menyekolahkan anak ini sungguh inspiratif sekali, ya, Bunda. Semoga kita semua bisa belajar dari semangat yang diberikan orangtua Nisa kepada Nisa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/kisah-single-parent-orang-tua-tunggal

id.theasianparent.com/orang-tua-otoriter

id.theasianparent.com/pengalaman-menyekolahkan-anak

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan