#CurhatBunda : "Perjuangan Hamil dan Melahirkan dengan PCOS "Seperti Roller Coaster"

Pengalaman hamil dan melahirkan yang seperti naik roller coaster!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Buat Bunda yang didiagnosa PCOS pasti perjuangan hamil dan melahirkan pasti sangat mengesankan. Dengan siklus menstruasi yang tidak beraturan, ketika berencana untuk hamil pasti diperlukan banyak persiapan.

Begitupun ketika sudah hamil, Bunda harus benar-benar memperhatikan kandungan dengan baik mengingat resiko yang disebabkan PCOS. Biasanya tekanan darah akan meningkat dan itu sangat berbahaya baik bagi ibu serta bayi.

Seperti kisah dari Bunda Kimberly Ghaile Valdepena yang berhasil hamil dan berhasil melahirkan bayi walau PCOS berikut ini. Simak bersama yuk!

Perjuangan Hamil dan Melahirkan Saya Seperti Roller Coaster

Beberapa kali saya tertunda kehamilannya, karena oleh dokter didiagnosa PCOS. Namun karena keinginan punya anak yang besar, akhirnya saya bersama terus mencoba agar bisa hamil. Berkali-kali saya mencoba, berkali-kali pula saya ternyata tidak hamil. 

Pada suatu waktu, saya penasaran lalu mencoba tespack kehamilan. Ternyata setelah tes mandiri menggunakan test pack, hasilnya garis dua. Iya, saya positif hamil. Saya tidak bisa menjelaskan kebahagiaan saya saat itu, rasanya sangat senang tidak terhingga. 

Artikel Terkait : 4 Posisi Seks yang Aman dan Nyaman untuk Perempuan Penderita PCOS

Saya pun langsung memberitahu suami dan akhirnya sepakat memeriksakannya ke dokter kandungan. Tapi setelah di USG, sama sekali tidak terlihat tanda-tanda kehamilan. Saya sangat sedih dan terpukul. Akhirnya, setelah dua minggu berikutnya saya kembali lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dan ternyata benar saya hamil, ada bayi dalam kandungan saya. Namun ternyata kata dokter kehamilan saya sangat berisiko dan saya mengalami pendarahan subchorionic yang dapat menyebabkan keguguran.

Istirahat Penuh Demi Kehamilan yang Sehat

Demi anak, saya memutuskan untuk selalu di tempat tidur pada trimester pertama. Dan perjuangan saya membuahkan hasil, bayi dalam kandungan kondisinya membaik dan tidak ada tanda-tanda masalah. Ketika saya melakukan tes pun tidak ada masalah. Saya sangat bersyukur bayi bisa diajak bekerjasama. 

Tapi pada saat usia kehamilan 31 minggu, saya kembali cek darah lengkap dan ketika ditensi ternyata tekanan darah saya sangat tinggi. Saya pun kaget karena merasa baik-baik saja. Akhirnya dokter berusaha agar tekanan darah saya bisa turun. Saya pun disuruh istirahat total selama 7 hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akhirnya Operasi Caesar Demi Menyelamatkan Saya dan Bayi

Sumber : Foto Bunda Kimberly Ghaile Valdepena

Walau dokter kandungan sudah mencoba dengan berbagai cara, tapi tekanan darah saya belum juga turun. Akhirnya demi menyelamatkan saya dan bayi, dia memberikan opsi untuk segera melakukan persalinan. 

Saya pun diberikan steroid untuk paru-paru bayi selama seminggu sebelum persalinan, agar bayinya paru-parunya kuat saat dilahirkan. Mengingat usia kehamilan saya masih 31 minggu, tentunya membuat dokter kandungan sedikit khawatir dengan kondisi kesehatan saya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah menunggu seminggu, tekanan darah saya pun belum turun juga. Dan dia memutuskan untuk melakukan operasi caesar. Karena kalau makin lama akan semakin berbahaya, saya dan bayi juga bakal tambah stres. Persalinan pun berjalan lancar saat usia kehamilan di 32 minggu. Bayi saya harus dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Dan itu benar-benar membuat hati dan pikiran saya sangat kacau. Menurut saya, kondisi saat itu adalah titik terendah dalam hidup keluarga.

Tapi semua bisa dilewati dengan baik. Sekarang anak saya sudah berusia empat bulan dan dalam kondisi sehat. Dia sudah berjuang saat itu untuk baik-baik aja seperti sekarang. Memang tidak mudah perjuangan hamil dan melahirkan buat saya, tapi saya sangat bahagia bisa melakukan yang terbaik buat anak saya. 

Ternyata bagi Bunda yang memiliki diagnosa PCOS itu memang tidak mudah ya. Seperti cerita Bunda Kimberly Ghaile Valdepena di atas tentang perjuangan hamil dan melahirkan buah hatinya yang mirip dengan roller coaster. Bunda memiliki cerita yang sama atau punya kisah menarik lainnya mengenai kehidupan keluarga, kehamilan, atau seputar Parenting lainnya? Yuk share cerita Bunda di aplikasi TheAsianparent.

Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Kimberly Ghaile Valdepena TheAsianParent Filipina.

Disclaimer:

Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.

Baca Juga :

Curhat Bunda: "Ibu Bekerja Bukan Ibu yang Lalai, Kami Berjuang Lebih Keras untuk Anak!"

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Cobaan saat Pandemi: Suami Menggangur, Hamil Anak Kedua, dan Ibu Meninggal karena Kanker"

#CurhatBunda : “Saya Hanya Manusia Biasa, Ibu Juga Butuh Istirahat”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan