Viral Perjuangan Anak Pergi ke Sekolah, Harus Tempuh Jarak 10 Km

Setiap hari, anak ini mencari tumpangan supaya bisa bersekolah. Ini dia kisahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbeda dengan pelajar di perkotaan yang mendapat kemudahan akses transportasi, para siswa dan siswi di pelosok tak hanya di Indonesia, namun di berbagai negara lainnya masih bersusah payah untuk pergi ke sekolah. Inilah cerita perjuangan anak ke sekolah yang tengah mengharapkan tumpangan dari pengendara jalan.

Perjuangan Anak SD ke Sekolah Viral

Setelah menunggu beberapa lama, kemudian datang Dokter Helmiyadi Kuswardhana menolong anak tersebut dan mengantarkannya dengan mobilnya. Dirinya pun membagikan sebuah video yang diunggahnya ke akun Instagramnya dan menanyakan beberapa hal kepada anak SD tersebut.

Seorang perempuan di dalam mobil tersebut menanyakan dimana anak tersebut bersekolah. Setelah mendengar letak sekolahnya, pengemudi tak segan untuk melipir dan menjemputnya. Anak tersebut mengatakan bahwa dia telah berdiri sejak pagi dan tidak ada yang mau membantunya mengantarkan ke sekolahnya. 

Helmiyadi menanyakan kepada anak tersebut apakah ia mencari jemputan untuk ke sekolah setiap hari dan anak tersebut menjawab benar bahwa hal tersebut ia lakukan setiap hari. Melansir video yang diunggah Dokter Helmiyadi, anak itu bercerita setiap hari dirinya berangkat sekolah dengan hanya meminta tumpangan dari orang yang lewat di jalan.

Jarak antara rumah dan sekolahnya sekitar 10 km, yang agak jauh untuk dicapai dengan berjalan kaki. Anak tersebut juga mengatakan bahwa kedua orang tuanya bekerja di daerah lain dan hanya pulang ke rumahnya tiap akhir pekan. Dirinya ternyata sekarang tinggal hanya dengan kakeknya yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan.

Ketika ditanya, anak tersebut mengungkapkan bahwa cita-cita yang ia raih adalah menjadi Korps Brigade Mobil atau Brimob. Maka itu ia tetap tidak menyerah dan gigih berangkat ke sekolah walaupun terhalang banyak rintangan di kehidupannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Kisah Anak Sopir Angkot Jadi Polisi: ”Saya Ingin Mengubah Ekonomi Keluarga”

Perjuangan Anak-anak Sekolah dari Berbagai Negeri

Mengejar pendidikan memang bukanlah hal yang mudah. Minimnya akses transportasi telah terbukti menjadi salah satu alasan untuk anak-anak sulit menjangkau sekolahnya.

Untuk dapat merasakan bangku sekolah, mereka rela melewati pinggir tebing yang curam, menyebrangi arus sungai yang begitu deras, menyusuri hutan penuh binatang buas dan berjalan kaki berhari-hari untuk bisa sampai ke sekolah.

Melansir Tatler Indonesia, berikut perjuangan anak-anak sekolah di berbagai dunia yang patut diapresiasi.

1. Anak-anak di Desa Atuler, Provinsi Sichuan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk pergi ke sekolah, anak-anak daerah di Provinsi Sichuan, China harus meregang nyawa menuruni anak tangga yang terletak di pinggir tebing setinggi 800 meter. Karena perjalanannya yang sulit, anak-anak ini hanya pulang ke rumah dua kali dalam sebulan. Namun tetap saja, mereka harus menempuh perjalanan mematikan selama dua jam.

Melihat kondisi ini, pemerintah China memberi perhatian khusus dan mengganti tangga tersebut dengan tangga baja yang lengkap dengan pegangan tangan untuk mempersingkat waktu perjalanan.

Artikel terkait: Hebat! Anak ini lintasi dua negara untuk pergi ke sekolah

2. Anak-anak di daerah Oymyakon, Rusia

Di wilayah terpencil di Siberia ini, dingin rata-rata suhu bisa mencapai -67,8 derajat Celcius dan pada musim panas temperatur menyentuh 20 hingga 30 derajat Celcius.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak hanya berkegiatan sehari-hari, untuk pergi ke sekolah pun anak-anak harus berjalan kaki selama satu hingga tiga jam untuk menunggu jemputan. Di kota kecil ini, hanya ada satu sekolah dan satu bus.

Jika cuaca di luar terlalu ekstrem, anak-anak yang hendak ke sekolah pun terpaksa harus tinggal di rumah. Tidak hanya itu saja, jika bus berhenti beroperasi karena mogok, ada kemungkinan besar mereka mati kedinginan di tengah jalan.

3. Anak-anak di Gurun Danakil, Ethiopia

Bagi anak-anak di Gurun Danakil, sekolah merupakan hal yang istimewa. Berdasarkan budaya setempat, hanya anak laki-laki saja yang diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan. Sementara anak-anak perempuan harus berada di rumah dan mengemban tugas menjaga hewan peliharaan mereka.

Kendati demikian, banyak juga keluarga yang memiliki pemikiran terbuka sehingga anak-anak perempuan mereka bisa bersekolah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perjalanan untuk mencapai ke sekolah pun tidak mudah. Anak-anak tersebut harus berjalan menyusuri gurun di bawah terik matahari tanpa air dan alas kaki.

Pun, letak sekolah yang jauh dari rumah membuat mereka kelelahan. Tak hanya itu saja, beberapa anak laki-laki harus ikut bekerja di ladang garam untuk membantu ayah mereka mendapatkan penghasilan lebih guna bertahan hidup.

Artikel terkait: 9 Tips Agar Anak Semangat Kembali ke Sekolah Setelah Libur Panjang

4. Anak-anak Zanskar, Himalaya India

Kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan juga dirasakan oleh anak-anak di Zanskar, Himalaya India. Daerah yang tertutup salju ini sangatlah sulit dilalui. Untuk berpergian, mereka harus melalui tebing-tebing es licin serta arus sungai dari Indus di Himalaya India yang disebut dengan Chadar.

Untuk mencapai sekolah, anak-anak membutuhkan perjuangan lebih dikarenakan perjalanan tersebut memakan 4 hingga 6 hari sehingga anak-anak ini harus berangkat dengan ayah atau ibu mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Anak-anak di Tepi Sungai Escondido, Nikaragua

Menjadi negara termiskin kedua di Benua Amerika, tak heran jika negara berpenduduk 6,1 juta orang ini memiliki masalah dengan tingginya angka anak-anak yang putus sekolah.

Kendati demikian, terdapat pula anak-anak yang memiliki semangat juang tinggi untuk bersekolah. Anak-anak yang tinggal di tepi sungai Escondido ini harus melewati hutan tropis penuh dengan binatang buas dan beracun serta arus sungai deras yang mampu merenggut nyawa mereka. 

Jika hujan turun dengan lebatnya, mereka pun juga harus memperketat keamanan mereka dua kali lipat karena ada kemungkinan mereka akan kehilangan arah dan hanyut terbawa arus sungai.

Itulah sejumlah kisah perjuangan anak-anak demi menimba ilmu dan berangkat ke sekolah. Semoga kisah ini bisa membuka mata dan membuat kita selalu bersyukur.

Baca juga:

Back to School! Tips Kembali Ke Sekolah Dengan Ceria

Gaya Rafathar ke Sekolah Curi Perhatian Netizen, Outfit Capai Jutaan

Tips Mempersiapkan Anak Sekolah untuk Pertama Kalinya, Parents Wajib Tahu!