Kehamilan adalah anugerah yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan setelah menikah dan wajib kita syukuri karena anak merupakan rezeki yang dititipkan untuk dijaga dan kita rawat agar kelak menjadi anak yang bermanfaat untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat nantinya. Adanya kehadiran anak akan menambah keceriaan, keharmonisan serta mempererat hubungan keluarga.
Kali ini, saya akan menceritakan perjalanan kehamilan yang dinantikan, selama 38 minggu setelah 2 tahun dengan sabar menanti momen ini. Ada rasa bahagia, bersyukur, dan tidak percaya karena sudah hampir putus asa menghadapi perkataan orang-orang sekitar yang semakin memperburuk mental saya, tapi Tuhan memang Maha Adil selalu mendengar, hamba-Nya hanya perlu bersabar karena semua akan indah pada waktunya.
Dikategorikan Kurang Gizi saat Hamil
Pada awal kehamilan, yang paling membekas adalah saat menghadapi momen mual dan muntah serta tidak menyukai makanan tertentu. Sebenarnya, saya sudah berusaha untuk makan dengan porsi sedikit serta minum susu bumil, tetapi pada trisemester 1, BB tak kunjung naik ditambah lagi BB saya pada saat itu hanya 39 kg, TB 159 cm, serta ukuran lingkar lengan atas hanya 21 cm. Sangat kurang untuk seorang ibu hamil. Karena ini adalah kehamilan yang pertama, jadi saya agak sedikit parno.
Sampai akhirnya, bidan mendaftarkan saya ke daftar bumil yang kurang gizi. Alhamdulillah, setiap bulan saya mendapatkan bantuan sembako khusus Ibu hamil dari puskesmas. Sebenarnya untuk kebutuhan gizi di rumah sudah tercukupi, tetapi postur badan saya memang dari dulu kecil sampai sekarang setelah punya anak. BB saya hanya 42 kg sehingga orang berfikir kurang asupan gizi.
Menginjak trisemester 2, penolakan terhadap makanan tertentu masih berlanjut, tetapi untuk makanan yang lain masih bisa di tolerir. BB juga mulai mengalami kenaikan sediki demi sedikit. Tak hanya itu, pada 16 week tiba-tiba saya mengalami kram perut. Karena khawatir, akhirnya mendatangi bidan. Setelah dicek, perut saya hanya tegang. Untunglah janin di kandungan dalam keadaan sehat, hanya saja saya harus mengurangi aktivitas yang berat.
Mimisan saat Trimester Ketiga
Saat kandungan sudah memasuki trisemester 3, tepatnya di bulan ke 7 saya pernah pernah mengalami mimisan. Saya bingung karena sebelum hamil jarang sekali mimisan. Akhinya setelah sharing dengan bidan, ternyata kurang mengkonsumsi Vitamin C. Itu memang cukup aneh karena sebelum kejadian tersebut saya memang ingin sekali makan buah jeruk.
Ada lagi momen ada saja ucapan yang membuat saya sedih karena ucapan dari orang sekitar yang menyebut perut saya masih kecil, padahal sudah 7 bulan. Mungkin BB janin kurang, dan mungkin kurang gizi. Dari pada saya down, akhirnya saya USG ke dokter untuk memeriksa perkembangan janin, serta ingin melihat bagaimana gambaran calon buah hati. Alhamdulilah, janin dalam keadaan sehat, aktif, BB janin normal, dan masih dalam posisi melintang. Saran dokter, saya harus sering-sering sujud agar posisi janin cepat mapan. Untuk jenis kelamin masih tertutup karena posisi janin yang tidak tepat. Akhirnya, saya menunggu USG berikutnya. Akhirnya, USG lagi di usia 35 week dan jenis kelamin janin masih belum kelihatan karena posisi.
Usia kehamilan yang sudah memasuki trisemester 3 memang serba salah. Apalagi dalam memilih posisi tidur yang nyaman karena perut yang semakin membesar, ditambah lagi hawa ibu hamil yang cepat gerah. Untuk aktivitas pun yang paling rutin adalah rajin berjalan kaki, khususnya di pagi hari agar pikiran Ibu hamil relaks serta membantu proses persalinan agar lancar.
Tiba saatnya, ketika hari persalinan sudah tiba, butuh proses yang cukup lama, kurang lebih 2 hari kontraksi. Ditambah lagi, pembukaan yang cukup lambat. Setelah dipacu, akhirnya saya melahirkan seorang putri cantik yang bernama KINANTI (anak yang dinanti) dengan BB 31 kg. Sekarang, KINANTI berumur 4,5 tahun, tumbuh seperti anak seusianya dengan berat badan yang normal. Saya sangat bersyukur karena bisa melewati momen di mana mereka meragukan saya saat hamil dan saya bisa membuktikannya.
Semoga cerita saya bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk para bunda yang sedang menjalani kehamilan, selalu siap fisik dan mental dan Bunda pasti bisa! Semangat!
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.