Hati-hati! Kebiasaan buruk orangtua bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik anak

Anak adalah peniru orang tua. Perilaku orang tua yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan anak secara fisik maupun psikis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Orangtua adalah contoh bagi anak-anaknya. Sekeras apapun Parents berusaha untuk mengajarkan kebiasaan baik pada anak, tidak akan berhasil jika Anda sendiri tidak memberikan contoh yang baik. Selain mempengaruhi sikap dan perilaku, kebiasaan buruk orang tua juga berpengaruh pada kesehatan anak, baik fisik maupun psikologis. Karena itu, perilaku orang tua harus selalu mencerminkan apa yang diajarkan kepada sang anak.

Jika Parents ingin mengajarkan kebiasaan sehat pada anak, cobalah melakukannya dengan cara yang positif dan mencontohkan perilaku yang sehat. Bukan dengan cara memberi imbalan dan hukuman. 

8 Perilaku orang tua yang buruk ini bisa memengaruhi kesehatan anak

1: Suka mengkritik diri sendiri

Sebaiknya Parents jangan sering berkomentar negatif tentang penampilan sendiri. Karena ini mengirim pesan pada anak bahwa harga diri harus didasarkan pada cara berpakaian atau berat badan.

Melihat orang tua mengritik penampilan sendiri, membuat anak-anak terlatih menemukan kekurangan dalam diri mereka setiap kali mereka bercermin. Sehingga mereka menjadi kurang percaya diri dan merasa penampilan mereka selalu tidak sempurna.

Hentikan komentar kritis tersebut. Sebaliknya, bicarakan tentang seberapa baik perasaan Anda saat berolahraga, makan makanan sehat, atau cukup tidur. Itulah pelajaran yang seharusnya diingat anak-anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2: Makan banyak saat stres (emotional eating)

Suka melampiaskan stress, sedih atau kecewa pada makanan? Mungkin Parents akan merasa sedikit lebih baik setelah makan tapi pada waktu yang sama Parents bisa menyampaikan pesan tidak sehat kepada anak-anak.

Ini menunjukkan kepada mereka bahwa makanan adalah cara untuk merasa nyaman dengan diri sendiri. Kapanpun merasa sedih, mereka akan makan dan jika dilakukan terus-menerus dapat memicu obesitas pada anak.

Coba lakukan cara lain untuk mengembalikan mood saat merasa stress, dengan berolahraga, jalan-jalan atau melakukan hobi.

Artikel terkiat: Ini bahayanya jika Anda punya kebiasaan memukul anak. Hentikan sekarang juga!

3: Terlalu banyak main gadget termasuk perilaku buruk orangtua yang bisa dicontoh anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak adil rasanya melarang anak-anak untuk bermain gadget saat makan sementara Anda sendiri tidak bisa lepas dari ponsel. Apa yang dilakukan orang tua mengirim pesan yang lebih kuat daripada apa yang dikatakan.

Tetapkan aturan keluarga tentang pemakaian gadget dan semua orang, termasuk orangtua, harus mematuhinya. Gunakan waktu tanpa gadget untuk mengobrol bersama keluarga atau pergi bersepeda bersama keluarga

4: Menekankan hal-hal yang bersifat yang dangkal

Saat ini banyak gadis kecil yang suka bermain alat make up karena melihat ibunya berdandan. Tidak masalah jika hanya untuk seru-seruan. Yang perlu diperhatikan, jangan biarkan anak menganggap bahwa berdandan adalah hal utama. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alih-alih terlalu sering berdandan, gunakan waktu bersama anak perempuan untuk melakukan kebiasaan sehat seperti belajar membereskan kamar dan berolahraga.

Putri kecil Bunda akan belajar bahwa menjadi seorang gadis berarti menjadi kuat. Juga, dia akan menyadari bahwa olahraga adalah penghilang stres terbaik. Jangan lupa puji kecerdasan dan kebaikan hatinya sesering Bunda memuji kecantikannya.

Artikel terkait: Make up mainan untuk anak, aman nggak sih?

5: Minum alkohol untuk menghilangkan stres adalah perilaku buruk orangtua yang bisa ditiru anak

Setelah melewati hari yang buruk dan melelahkan di tempat kerja, lalu sampai di rumah Parents minum minuman beralkohol untuk menghilangkan stres. Berhati-hatilah karena si kecil bisa melihat dan menirunya.

Sebaliknya, temukan cara yang lebih sehat untuk menghilangkan stres atau mendapatkan energi. Cobalah olahraga, meditasi, atau hobi santai dan libatkan seluruh keluarga. Itu adalah cara yang baik bagi semua orang untuk bersantai atau memulihkan tenaga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6: Membandingkan anak sendiri dengan anak lain

Membanding-bandingkan anak dengan kakak atau adiknya, anak tetangga, atau teman sekelasnya bukanlah perilaku yang baik. Boleh jadi anak tetangga mendapat nilai matematika yang bagus, atau kakaknya lebih jago berbahasa Inggris, tapi jangan katakan itu di depan anak.

Bukannya termotivasi, justru anak akan merasa kurang berharga di mata orang tuanya.

Sebaliknya, pujilah anak karena melakukan yang terbaik. Bantu dia fokus pada kesenangannya. Parents juga dapat membantunya menemukan aktivitas yang membuat dia bersemangat dan membantunya berlatih.

Artikel terkiat: Saat Anda Merasa Sebagai Ibu yang Buruk, Ingatlah Ini

7: Selalu berdebat di depan anak adalah perilaku buruk orang tua yang perlu dihindari

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Stres sering menjadi pemicu pertengkaran antara suami dan istri. Tapi Ayah dan Bunda tidak boleh terus-menerus saling menyerang dan berdebat setiap hari, terutama di depan anak-anak.

Hal ini bisa membuat mereka akan menganggap bahwa pertengkaran adalah hal yang biasa. Mereka juga akan mudah terpancing untuk berdebat ketika berbeda pendapat dengan temannya. Jika Ayah dan Bunda perlu bantuan untuk menangani ketegangan sehari-hari, pelajarilah beberapa teknik manajemen stres.

8: Bergosip adalah perilaku buruk orang tua yang perlu dikurangi

Hobi mengomentari dan menggosipkan orang lain bisa menjadi tanda seseorang memiliki self esteem yang buruk.

Berhentilah mengoceh tentang orang lain. Hal yang sama juga berlaku untuk selebritis. Jangan menonton acara gosip di TV dan habiskan waktu yang berkualitas dengan bermain bersama anak.

Sadari ketika berperilaku buruk

Jika Parents mendapati diri sendiri bersikap negatif terhadap anak-anak, jangan abaikan dan berharap mereka tidak menyadarinya. Tunjukkan kesalahan dan gunakan itu sebagai momen untuk belajar.

Libatkan anak-anak dengan meminta mereka untuk membantu Anda berhenti. Mereka mungkin akan senang untuk mengingatkan jika Parents melakukannya lagi. Peluang untuk berhasil lebih tinggi jika anggota keluarga saling mendukung dalam pilihan yang sehat.

***

Semoga informasi ini bermanfaat.

Sumber: Webmd

Baca juga:

Psikolog : "Membuat anak disiplin membutuhkan proses, 6 hal ini perlu diperhatikan"