Seisi Rumah Sakit Umum Daerah di Tanjungbalai, Sumatra Utara, mendadak gempar. Tanpa komando, tiba-tiba seorang perempuan bakar rumah sakit tersebut akibat permintaannya tidak dituruti. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Kronologi Perempuan Bakar Rumah Sakit
Adalah EPK, seorang perempuan yang membuat heboh RSUD Dr. Tengku Mansyur, Tanjungbalai, Sumatra Utara. Beberapa hari lalu, ia membakar ruang tunggu rumah sakit. Sontak, seisi rumah sakit dibuat panik.
Sumber: Tribun
Rupanya, perempuan tersebut memiliki permintaan yang janggal dan mustahil untuk dituruti. Ia seorang perempuan yang masih lajang, tetapi bersikeras ingin mengikuti program bayi tabung.
“Permintaan pasien tersebut terbilang cukup aneh karena dia masih gadis, tapi minta hamil kembar tiga,” demikian penuturan Humas RSUD dr Tengku Mansyur Tanjungbalai, M Ikhsan Harahap, Selasa (15/3/2022), mengutip Tribun.
Merasa permintaan tersebut tidak masuk akal, petugas medis pun mencoba memberikan penjelasan. Ditambah, rumah sakit memang tidak memiliki fasilitas tersebut.
“Saat itu pelaku duduk, kemudian keluar dari rumah sakit dan kembali lagi sambil membawa sebuah bungkusan yang diduga bensin. Kemudian bungkusan itu dicurahkan dan ditumpahkan di wastafel,” sambung Ikhsan.
Bensin lalu membakar gulungan tisu yang ada di wastafel. Tidak membutuhkan waktu lama untuk api berkobar membakar ruang tunggu. Khawatir api kian membesar, petugas memutuskan mengevakuasi pasien yang sedang dirawat.
Setelah membakar, EDP melarikan diri dari rumah sakit. Nyatanya, pelaku sudah sering datang ke rumah sakit dengan permintaan yang sama. Ia ingin dirinya hamil bayi kembar tiga. Jika tidak dituruti, perempuan tersebut mengamuk.
“Keterangan satpam, ada empat atau tiga kali pelaku datang dengan membawa senjata tajam dan kerap membuat kegaduhan,” pungkas Ikhsan.
Artikel terkait: Wahana Asia Farm Pekanbaru Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik
Kasus dalam Penyelidikan Polisi
Sumber: Sumut iNews
Merasa dirugikan, pihak rumah sakit memutuskan melaporkan kasus ini kepada polisi. Kini, personel Polres Tanjungbalai masih melakukan pencarian terhadap pelaku.
“Peristiwa pembakaran tersebut terjadi Selasa (15/3) sekitar pukul 12.20 WIB yang dilakukan pasien perempuan EPK (45) penduduk Jalan MT Haryono, Kelurahan Selat Lancang, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjung Balai,” ungkap Kasat Reskrim AKP Eri Prasetyo, mengutip Antara.
Dengan laporan yang masuk, personel pun menindaklanjuti dan mengumpulkan bukti yang ada. Polisi turut memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi saat kejadian.
“Dari hasil pemeriksaan di lapangan, peristiwa pembakaran tersebut dilakukan EPK di ruangan Poli Obgyn RSU Tengku Mansyur,” ucapnya. Kala itu, pasien mencoba menerobos antrean untuk menemui tim medis yang tengah bertugas.
Ia lantas meminta obat penyubur demi mengikuti program bayi tabung. Pihak rumah sakit pun menjelaskan bahwa ia tidak menyediakan program tersebut.
Tidak berapa lama kemudian, perempuan tersebut kembali ke rumah sakit dengan membawa kantong plastik berisi cairan menuju ke samping poli saraf. Ia lalu menuangkan serta menyulutnya dengan api sehingga membakar bagian poli.
Api dapat dipadamkan dengan menggunakan tabung api milik rumah sakit. “Pelaku setelah melakukan pembakaran langsung melarikan diri, dan saat ini masih dalam pencarian,” tutup AKP Eri.
Artikel terkait: Viral Guru Pesantren Bakar HP Milik Santri sebagai Hukuman, Tuai Pro Kontra Khalayak
Syarat Mengikuti Program Bayi Tabung
Bayi tabung atau IVF merupakan program hamil andalan bagi pasangan suami istri yang sulit hamil secara alami. Kendati biayanya tidak sedikit, tingkat keberhasilannya mencapai 60% hingga bisa hamil.
Akan tetapi, tidak sembarangan orang bisa mengikuti program ini. Ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan.
- Usia. Usia berperan penting, umumnya perempuan yang masih berusia di bawah 30 tahun berpeluang hamil lebih tinggi yakni sekitar 60%. Sementara jika usia sudah di atas 40 tahun, peluang akan menurun kurang dari 45%. Perempuan 40 tahun ke atas membutuhkan 2-3 siklus agar program bayi tabung berhasil.
- Merupakan pasangan suami-istri yang sah, tidak menggunakan donor sperma atau telur dari bukan pasangan
- Kesehatan. Kondisi rongga rahim sehat (tidak didapatkan mioma, polip, dan perlekatan yang mengganggu rongga rahim). Apabila terdapat kelainan, harus dilakukan tindakan operatif sebelum penanaman embrio.
- Kadar vitamin D. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam CMAJ Open pada 2013, ditemukan bahwa perempuan yang memiliki kadar vitamin D cukup “secara signifikan lebih mungkin” hamil dengan IVF.
- Berhenti merokok. Salah satu syarat bayi tabung yang harus dipenuhi oleh para pasutri adalah berhenti merokok. Sudah menjadi rahasia umum bahwa rokok mengandung banyak racun, sehingga dapat menghambat proses yang tengah berjalan.
- Siap mental dan finansial. Tak kalah penting, siapkan kondisi mental dan finansial Anda serta pasangan. Bayi tabung membutuhkan proses yang panjang, dimulai dari pemeriksaan dasar hingga memulai prosesnya sampai dinyatakan hamil. Pun proses ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat kita lebih bijak.
Baca juga:
Ibu Hamil Bakar Bengkel di Tangerang Karena Tak Dapat Restu, Begini Kronologinya
Remaja Membakar Rumah karena Permintaannya Tak Dituruti, Pelajaran Bagi Parents!
Ditinggal Orang Tua Bekerja, 2 Balita di Pasuruan Terbakar di dalam Mobil Tetangga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.