Astronomi dan astrologi adalah dua bidang ilmu yang sama-sama mempelajari bintang dan gerakan planet. Namun, ternyata keduanya merupakan dua ilmu yang berbeda. Perbedaan astronomi dan astrologi pada dasarnya pada sifat dari kedua ilmu tersebut.
Artikel terkait: 5 Tips Menumbuhkan Minat Anak Belajar Sains, Mudah dan Menyenangkan!
Perbedaan Astronomi dan Astrologi
Dilansir dari Science ABC, astrologi adalah ilmu alam yang mempelajari benda langit dan fenomena yang berkaitan dengan luar angkasa. Sementara astrologi adalah ilmu semu atau pseudoscience yang menggunakan gerakan ilmiah planet dan bintang untuk makna ilahi dan signifikansi dalam kehidupan manusia.
Ilmu astrologi berkembang karena pada dasarnya, selama jutaan tahun, manusia telah mempelajari langit dengan takjub dan manusia terus mencoba memahami makna ilahi dari gerakan dan keagungan kosmos. Dalam ilmu ini, mereka mendewakan bintang-bintang yang bertabur di langit.
Selain itu, ilmu astrologi juga percaya bahwa bintang-bintang yang ada di langit memiliki makna paralel di Bumi. Derivasi makna dari bintang-bintang ini dikenal secara longgar sebagai astrologi.
Namun, dalam setengah milenium terakhir, kemajuan ilmiah telah secara eksponensial meningkatkan kemampuan kita untuk memahami dan mempelajari tata surya dan alam semesta yang lebih luas dengan instrumen yang tepat dan metode ilmiah yang andal.
Artikel terkait: Bukan Isapan Jempol Belaka, Ini 7 Tanda Hari Kiamat Menurut Sains dan Ilmuwan
Sejarah Astronomi dan Astrologi
Studi yang sedang berlangsung tentang aktivitas yang dapat dibuktikan di alam semesta yang lebih luas dikenal sebagai astronomi. Kedua kata tersebut sangat mirip, dan sering digunakan secara bergantian. Meski demikian, perbedaan astronomi dan astrologi juga terlihat dari sejarahnya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai sejarah keduanya.
Sejarah Astronomi
Mirip dengan astrologi, astronomi memiliki akar yang berasal dari ribuan tahun yang lalu, yang sering menjadi alasan mengapa kedua bidang studi tersebut dianggap sama. Astronomi adalah studi tentang benda-benda langit dan fenomena melalui penerapan fisika, kimia dan matematika.
Disiplin-disiplin ini membantu menjelaskan asal-usul benda-benda angkasa, komposisinya, dan cara interaksinya. Pada tingkat dasar, istilah astronomi adalah istilah umum untuk mempelajari segala sesuatu yang terletak di luar atmosfer Bumi, mulai dari bulan-bulan Yupiter dan komet Sabuk Kuiper hingga galaksi-galaksi terjauh, hingga lubang hitam.
Sebagian besar studi astronomi modern termasuk dalam bidang astrofisika, tetapi dalam bidang yang populer ini, ada juga cabang teoretis dan observasional. Kedua area ini bekerja bersama karena pembuatan model komputer dan analisis data yang intensif sangat penting untuk mendukung pengamatan galaksi jauh, bintang, komet, bulan, supernova, dan fenomena lainnya.
Astronomi adalah salah satu bidang ilmiah yang paling dihormati dan menarik karena tidak hanya mengajarkan spesies manusia tentang isi menarik dari tata surya, galaksi, dan alam semesta, tetapi juga lebih banyak tentang kehidupan di planet kita, serta asal-usulnya.
Astronomi pun mengandalkan metode ilmiah yang ketat dan terbukti untuk mengembangkan teori mereka dan menguji prediksi mereka. Dengan demikian, astronomi dijadikan sebagai bidang yang ilmiah.
Artikel terkait: 5 Tips Mengenalkan Sains pada Anak Lewat Peristiwa Sehari-hari
Sejarah Astrologi
Meskipun catatan formal astrologi paling awal hanya berasal dari 4.000-5.000 tahun yang lalu, tidak dapat disangkal bahwa bahkan peradaban manusia paling awal pun terpengaruh dan terinspirasi oleh benda-benda langit di atasnya. Sebelum mereka memiliki kata-kata untuk menggambarkan konstelasi, galaksi, meteor, planet, dan astrofisika, ada keyakinan kuat bahwa dunia gemerlap yang jauh itu memiliki kendali atas kehidupan mereka.
Masyarakat Cina kuno, Maya, Yunani, dan Arab melekatkan arti khusus pada bintang-bintang dan tempat mereka di langit. Di Barat sendiri, tradisi astrologi sudah ada lebih dari 3.500 tahun. Seiring waktu, astrologi berkembang menjadi kepercayaan yang jauh lebih kuat, kepercayaan yang dengan hati-hati memprediksi pergerakan benda langit dan mempelajari posisi relatif mereka di langit.
Berdasarkan hal tersebut, para praktisi astrologi akan mampu meramal peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di Bumi, baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Astrologi paling erat kaitannya dengan horoskop, atau membaca takdir harian/mingguan seseorang, serta kepribadian dasar seseorang berdasarkan pada tanggal kelahirannya.
Selama ribuan tahun, astrologi dianggap sebagai bidang ilmiah yang sah dan dibicarakan dengan rasa hormat yang sama dengan astronomi, geologi, dan ilmu alam lainnya. Meskipun pembuktian ilmiah masih cukup kurang, ilmu ini masih begitu banyak dipelajari di seluruh dunia.
Akan tetapi, dalam 200 tahun terakhir, ketika metode ilmiah memperoleh daya tarik di dunia dan keinginan akan kebenaran telah menggantikan sebagian kenyamanan mistik, astrologi telah kehilangan statusnya sebagai ilmu yang sah.
Meski demikian, jutaan orang di seluruh dunia masih membaca ramalan bintang mereka setiap hari dan ribuan praktisi astrologi mencari nafkah dengan membaca grafik bintang dan kartu tarot walaupun tentu saja tidak ada dasar ilmiah untuk astrologi.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan astronomi dan astrologi. Sampai saat ini, kedua ilmu ini masih banyak diminati di dunia. Namun, biasanya ilmu astrologi dipelajari melalui institusi swasta tertentu karena dinilai tidak bisa menjelaskan aspek ilmiahnya.
Baca juga:
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
Berkarier dari Rumah & Dilirik Media Internasional, Dyna: "Menjadi IRT Bukan Akhir Segalanya"
Penelitian: Jenis dan Warna Mainan Memengaruhi Masa Depan Anak