Sedih! Baru sebulan melahirkan, perawat berstatus PDP Corona ini meninggal

Reno Tri Palupi meninggal dunia setelah sebulan melahirkan bayinya. Sebelumnya, Reno mendapatkan status PDP (pasien dalam pengawasan) Virus Corona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tenaga medis yang gugur saat menunaikan tugasnya merawat pasien terinfeksi Virus Corona makin hari kian bertambah. Termasuk Reno Tri Palupi, perawat dari RSUD Pasar Rebo yang meninggal setelah melahirkan dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Corona.

Beberapa faktor seperti kurangnya Alat Perlindungan Diri (APD) yang harus digunakan tenaga medis untuk menangani pasien dapat meningkatkan risiko penyebaran virus ini. Tak kalah penting, kejujuran dari pihak pasien pun diperlukan untuk melakukan tracking guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Kabar duka meninggalnya Reno dikonfirmasi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jakarta Timur beserta 16 perawat lainnya yang gugur di tengah perjuangan melawan Virus Corona

Artikel terkait: Viral, video perawat pasien Corona beri pelukan dari jauh untuk sang anak

Reno Tri Palupi, perawat dengan status PDP Corona meninggal setelah sebulan melahirkan

Ucapan belasungkawa dari PPNI Jaktim. Sumber: Instagram

Dalam unggahan di akun Instagram resmi milik Dewan Pengurus Pusat PPNI Jakarta Timur, ucapan belasungkawa dikirimkan untuk Reno, almarhumah merupakan anggota PPNI daerah Jakarta Timur. Reno menghemuskan napas terakirnya Sabtu, 25 April lalu, pukul 04.25 waktu setempat.

“Perawat terbaik dalam menjalankan tugas kemanusiaan sesuai dengan sumpah profesi. Semoga segala perbuatan pengabdian menjadi ibadah dan diterima Allah sebagai catatan amal kebaikan. Amin ya rabb…” tulis akun @dpdppnijaktim tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perawat merawat pasien Virus Corona. Sumber: Liputan6

Diketahui, saat hamil besar, Reno masih aktif bekerja. Kemudian pada 10 Maret 2020 ia melahirkan dengan proses operasi caesar.

Setelah menjalankan perawatan di rumah sakit, ia pun sempat kembali ke kediamannya untuk proses pemulihan. Namun sayang, tidak lama setelah itu Reno kembali ke RSUD Pasar Rebo lantaran mengeluh sakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hanif Fadhillah, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia menjelaskan kala itu almarhumah masuk dan dirawat ruang Cempaka, “Ruangan Cempakan yang memang untuk pasien dalam pengawasan,” ungkap Hanif seperti dikutip dari laman Liputan6.com.

Berpulangnya Reno tentu saja menambah deretan nama perawat yang wafat lanaran

Beredar pula video pelepasan perawat yang meninggal karena Virus Corona itu ke tempat peristirahatan terakhir diiringi isak tangis sejumlah kawan sejawatnya di RSUD Pasar Rebo.

“Selamat jalan Reno,” kata rekan-rekannya di dalam video tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi Reno Tri Palupi belum diketahui tertular atau tidak

ilustrasi bayi baru lahir

Hingga saat ini masih belum ada kabar mengenai kondisi bayi yang dilahirkan oleh Reno satu bulan yang lalu tersebut. Berdasarkan catatan medis, belum ditemukan adanya bayi yang tertular Virus Corona sejak janin melalui plasenta ibunya.

“Belum terbukti, lewat ASI juga belum terbukti. Bayi hanya bisa tertular lewat droplet,” jelas Hanif.

Sementara, dilansir dari BBC, COVID-19 bisa saja menjangkiti bayi yang baru lahir. Sejauh ini ada dua kasus bayi baru lahir yang terinfeksi Virus Corona, satu di Wuhan, China dan Inggris.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Belum diketahui apakah bayi-bayi ini tertular sejak dalam Rahim atau setelah dilahirkan. Pada kedua kasus ini ibu mereka dinyatakan positif COVID-19.

Kementerian Kesehatan masyarakat Inggris mengungkapkan bahwa perempuan hamil memiliki resiko tinggi terinfeksi Virus Corona sehingga direkomendasikan untuk secara ketat mematuhi langkah-langkah social distancing yang berlaku.

Artikel terkait: Kabar duka, seorang bayi meninggal akibat COVID-19, seperti apa gejalanya?

Apakah Ibu menyusui dapat menularkan Virus Corona kepada bayi?

ilustrasi bayi

Dikutip dari alodokter, penularan virus Corona antar manusia bisa terjadi melalui kontak langsung dan bisa juga tidak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus yang paling umum terjadi adalah seseorang bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi Virus Corona atau percikan air liur atau droplets yang berasal dari orang yang mengidap COVID-19. Gejala COVID-19 dapat muncul dalam rentang waktu 2 hingga 14 hari setelah terinfeksi.

Hingga saat ini juga belum diketahui apakah infeksi Virus Corona dapat menular melalui ASI. Ibu yang berstatus PDP atau positif Corona boleh saja memberikan ASI atau menyusui bayinya.

Akan tetapi risiko bayi tertular dari ibunya masih tetap ada. Penularan bisa terjadi jika ibu menyusui yang terjangkit Virus Corona menyentuh bayi dengan tangan yang belum dicuci.

Bisa saja, droplets yang mengandung Virus Corona dari ibu menyusui tersebut masih tertinggal di tangan atau di anggota tubuhnya yang lain. Oleh karena itu ibu diharuskan mengenakan masker untuk menutupi mulut bisa mencegah droplets tersebar lebih jauh saat berada di dekat bayi atau anak.

Mencuci tangan dan membersihkan puting & kulit di sekitarnya juga harus dilakukan, baik sebelum atau sesudah menyusui.

Ibu menyusui yang mengidap COVID-19 juga bisa memberikan ASI melalui metode ASI perah. Pastikan tangan ibu bersih sebelum menyiapkan peralatan untuk memompa dan menampung ASI perah. Botol susu yang digunakan untuk memberikan ASI juga harus steril dan bersih.

Sumber: Liputan6.com, Dream.co.id, BBC, alodokter

Baca juga:

Bayi 7 bulan positif corona, sang ibu: "Anakku tidak menunjukkan gejala apapun"