Amankah menambahkan penyedap rasa (MSG) pada MPASI bayi?

Penyedap rasa atau MSG memang dapat menciptakan rasa yang gurih. Namun, amankah penyedap rasa ini jika diberikan pada bayi atau anak?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyedap rasa atau MSG memang sering digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Penyedap rasa dianggap sangat tepat untuk membuat makanan memiliki efek gurih. Namun, bagaimana dengan bayi, amankah penyedap rasa untuk bayi?

Dilansir dari Mayo Clinic, Monosodium glutamate (MSG) adalah penambah rasa yang biasa ditambahkan ke makanan seperti, sayuran kaleng, sup, dan daging olahan.

Food and Drug Administration (FDA) telah mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang diakui aman, tetapi penggunaannya tetap harus dibatasi. Karena alasan ini, ketika MSG ditambahkan ke makanan, FDA mengharuskannya untuk dicantumkan pada label.

MSG telah digunakan sebagai bahan tambahan makanan selama beberapa dekade. Selama bertahun-tahun, FDA telah menerima banyak laporan tentang reaksi negatif setalah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG.

Amankah penyedap rasa untuk bayi?

Penyedap rasa untuk bayi, apakah dianjurkan?

Seorang pakar gizi, Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., menjelaskan tentang penggunaan penyedap rasa untuk bayi. Ia menyebutkan bahwa, sebenarnya terdapat banyak bumbu lain yang bisa menjadi penambah cita rasa selain MSG.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kita selalu beranggapan bahwa MSG itu dapat meningkatkan cita rasa makanan. Tapi sebenarnya banyak bumbu lain yang bisa menjadi penambah rasa. Jadi kita punya kunyit, punya jahe, gula pasir (bolehlah sedikit), punya garam, punya ketumbar, itu kalau semua itu bisa dipadu padankan dengan tepat, itu kita tidak perlu menambahkan MSG lagi, terutama untuk MPASI bayi," paparnya.

Saptawati juga lebih menyarankan penggunaan gula pasir untuk menambahkan cita rasa.

"Karena memang kan anak senang rasa yang gurih untuk menambah napsu makannya. Tapi begini, saya inget ibu saya biasanya menambahkan gula pasir untuk menambahkan cita rasa," ungkapnya saat ditemui dalam acara peluncuran gerakan '1 Juta Gerakan Iya Boleh' oleh DANCOW Advanced Excelnutri+ di Jakarta (7/2).

Penyedap rasa untuk bayi, berapakah takaran yang aman?

Penyedap rasa untuk bayi, berapakah takaran yang aman?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut dokter Saptawati, penggunaan MSG yang terlalu berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

"MSG sebenarnya adalah glutamat, yang salah satu efeknya adalah untuk merangsang otak anak bisa kreatif, tapi kalau kebanyakan atau terlalu sering itu juga tidak bagus," ungkap Saptawaty.

Untuk takaran MSG yang aman untuk anak, Saptawati memberikan penjelasannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"MSG itu karena bersifat sebagai penambah cita rasa, harusnya sih digunakan sedikit saja dan untuk sentuhan akhir, kalau terlalu banyak MSG kan mengandung natrium juga, jadi ditakutkan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain," jelasnya.

Penyedap rasa baiknya tidak dikenalkan sejak dini

Saptawati menyakini bahwa jika anak tidak dikenalkan dengan rasa MSG sejak dini, maka ia tidak mudah untuk merasa kecanduan.

"Kalau tidak diperkenalkan dengan MSG sejak dini, anak anak pasti tidak akan ketagihan dengan hal ini. Jadi kalau menurut saya, emang seharusnya tidak usah diperkenalkan dari awal," tegas dokter Saptawati.

Dokter Kanya Fidzuno, Sp. A dalam Instastory-nya juga memberikan pendapat yang selaras dengan dokter Saptawati. Dokter Kanya tidak merekomendasikan penggunaan MSG atau mecin pada makanan bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Bagaimana dengan MSG atau micin? ini orang dewasa aja gak disarankan apalagi anak-anak ya. Jadi aku masih tidak menyarankan untuk menambahkan penyedap rasa pada MPASI anak,” jelasnya.

Meskipun begitu, Kanya mengungkap bahwa bayi boleh mengonsumsi semua bumbu, asalkan bumbu tersebut matang dan tidak pedas.

“Karena bumbu apa benernya boleh, asal jangan pedas dan semua harus matang. Gula boleh kok, apa sih yang ditakutin? bikin diabetes? bikin kegendutan? kan gak banyak pakainya, cuma buat perasa kan? paling seujung sendok teh kan,” paparnya.

Dokter Kanya juga menyebutkan bahwa, bayi boleh mengonsumsi sedikit garam.

“Garam juga boleh, apa yang ditakutin? darah tinggi? garam nggak cuma memberi rasa asin, tapi kita juga mengandung yodium. Nah makanya belinya garam yang beryodium (garam meja).”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk garam, dokter Kanya menyarankan untuk tidak memanaskan atau memasak garam.

“Tahu nggak kenapa namanya garam meja? Karena garam tersebut sebaiknya ditambahkan setelah makanan matang dan siap disantap. Jadi garamnya tidak dimasak, kalau dimasak nanti yodium nya rusak. Garam meja diberikan di mangkok sesaat sebelum dimakan. Dan ini paling sejumput aja kan hanya untuk pemberi rasa aja.”

Jadi dari penjelasan di atas, kita sebaiknya tidak menambahkan penyedap rasa untuk bayi dalam MPASI ya. Tunggu sampai si kecil lebih besar untuk mulai mengenalkannya pada MSG. Semoga bermanfaat.

Baca juga: