Duh, penis ternyata bisa patah! Hati-hati lakukan 3 posisi bercinta ini

Ya, penis patah bisa saja dialami suami Anda. Tiga posisi seks berikut ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penis patah

Banyak orang, termasuk suami Anda mungkin akan berpikir kalau penis patah hanya bisa terjadi di film saja. Fakta, hal ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata, lho. Karena itulah penting bagi Anda berdua untuk mengetahui penyebabnya, agar hal ini tidak terjadi pada suami.

Apa itu penis patah?

 

Secara teknis, memang tidak ada tulang di dalam penis. Kondisi penis patah memang bukan benar-benar patah layaknya kayu yang patah. Meskipun struktur penis tidak seperti tulang tapi bagian tubuh ini bisa terjadi kepatahan.

Saat itu terjadi biasanya akan terdengar seperti suara retak. Dan itu tentu saja sangat menyakitkan, serta menyebabkan memar dan bengkak pada penis.

Perlu diketahui, di dalam penis terdapat pembuluh darah dan dengan bentuk berongga-rongga. Nah, ketika terjadi penis patah, rongga-rongga yang berisikan darah itu lantas keluar dan masuk ke tunika albugenia atau bagian dari penis itu sendiri. Kondisi ini tentu disertai rasa sakit yang luar biasa, dan salah satu cirinya biasanya urin keluar bercampur darah.

Apa yang bisa menyebabkan penis patah? Ternyata kondisi ini paling sering terjadi saat berhubungan seksual dengan posisi wanita di atas. Bila gerakan wanita terlalu aktif, inilah yang bisa mengakibatkan penis patah.

Selain itu, jika pasangan melakukan masturbasi dengan terlalu bersemangat juga bisa menyebabkan penis patah.

Ahli psikologi dari Pusat Medis Universitas Rush, Laurence Levine menjelaskan meskipun penis tidak memiliki tulang, penis tetap bisa mengalami cedera fraktur.

Penis memiliki tiga tabung silinder. Dua di antaranya akan terisi dengan darah dan jadi mengeras ketika penis menerima rangsangan. Inilah yang disebut dengan ereksi penis.

Dua tabung ini dikenal secara medis dengan sebutan Corpora Cavernosa dan keduanya dilapisi jaringan yang bersifat elastis, mengikuti besar dan panjang penis saat ereksi. Istilah medis untuk jaringan ini adalah tunika albuginea atau selaput putih.

Artikel Terkait: Harus coba! Posisi seks untuk penetrasi lebih dalam

Bagaimana mencegah hal ini terjadi?

Karena fraktur penis sering terjadi saat berhubungan seks, penting bagi Bunda dan pasangan untuk mengetahui posisi seks mana yang berisiko menyebabkan penis patah. Ini 3 posisi yang bisa meningkatkan risiko penis patah.

1. Posisi woman on top

Levine mengatakan, “Cara paling umum menyebabkan fraktur penis adalah saat melakukan aktivitas seks, ketika penetrasi, dan posisi yang paling berisiko adalah woman on top.”

Oleh karena itu, kapan pun Anda dan pasangan akan melakukan hubungan seks dalam posisi ini, pastikan untuk fokus dan lebih hati-hati pada ‘goyangan’ dan tekanan saat penis keluar masuk. Ini membantu mencegah penetrasi yang salah yang dapat menyebabkan penis patah.

Artikel Terkait: 7 Ragam Bentuk Penis, Suami Termasuk yang Mana?

2. Reverse cowgirl

Mirip dengan posisi woman on top, posisi wanita pada reverse cowgirl tidak menghadap pasangan, tapi membelakanginya. Gaya ini memiliki risiko yang sama dengan woman on top. Untuk itu yang terbaik adalah fokus pada goyangan Anda saat berhubungan seks.

3. Doggy style

Berhubungan seks dari belakang, atau doggy style ternyata bisa berisiko menyebabkan penis patah, karena posisi ini banyak memberi tekanan pada penis pasangan. Jika dilakukan terlalu cepat bisa menyebabkan penis patah. Sebaiknya lakukan perlahan dan jangan memaksakan karena berpotensi cedera.

Penting juga untuk diketahui, bercinta dengan kasar juga berpotensi menyebabkan penis patah. Masalah ini biasanya dimulai saat kedua pasangan mulai bergerak terlalu cepat dan terlalu bersemangat.

Itulah sebabnya salah satu kunci mencegah penis patah adalah dengan melakukan gerakan nyaman pada kecepatan  tepat. Lagi pula, bukankah aktivitas seks idealnya dilalui secara perlahan sehingga bisa dinikmati?

Bila suami mengalami penis patah

‘Kecelakaan’ ini mungkin akan jadi mimpi buruk, terutama bagi pasangan dan akan terasa menyakitkan. Tapi yakinlah bahwa kondisi ini sebenarnya masih bisa diperbaiki. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat:

1. Jangan menunggu

Jika saat bercinta Anda mendengar bunyi ‘kreek’, bisa jadi ini indikasi penis patah. Jangan menunggu, segeralah ke dokter! Semakin lama tidak diobati, tentu akan semakin buruk kondisinya.

Itu karena bisa menyebabkan jaringan parut, yang bisa menyebabkan lengkungan di penis, atau risiko terburuk bisa menyebabkan disfungsi ereksi akibat kerusakan  jaringan pada penis.

Artikel Terkait: Benarkah ukuran penis pria menentukan kepuasan wanita?

2. Kenali tanda-tandanya

Tanda paling jelas adalah rasa sakit dan pembengkakan yang ekstrem. Termasuk saat Anda dan pasangan mendengar bunyi cracking saat peristiwa itu terjadi.

Dalam beberapa kasus, penis patah juga akan menimbulkan keluarnya sedikit darah darah saat buang air kecil. Ini menandakan bahwa uretra ‘rusak’. Untuk itu pastikan segera ke dokter setelah Anda melihat tanda-tanda ini.

3. Dokter bisa memperbaikinya

Fraktur penis perlu diperbaiki secara operasi. Namun jangan takut, karena jika dibiarkan malah berisiko terjadinya komplikasi. Sebaiknya ke segera ke dokter sebelum 72 jam setelah terjadi penis patah.

4. Masih bisa melakukan hubungan intim setelah operasi

Terakhir, jika operasi memperbaiki fraktur sudah dilakukan, Anda dan pasangan perlu menunggu 4-6 minggu setelah operasi dilakukan sebelum kembali bercinta. Mungkin terdengar sangat lama, tapi lebih baik menunggu dari pada terburu-buru kemudian menyesal, bukan?

 

Artikel referensi : theAsianParent Singapura

 

Baca juga :

Hati-hati, Posisi Seks Ini Bisa Membuat Penis Cedera!

Penis suami bengkok, apa pengaruhnya pada hubungan seks dan kesehatan?

Bosan dengan posisi yang itu-itu aja? Cobalah 10 posisi bercinta yang menantang berikut ini!