Punya kurap di beberapa area tubuh?
Kurap merupakan kelainan kulit akibat infeksi jamur dermatofita. Dalam bahasa medis, kurap disebut juga dengan tinea. Kelainan dapat terjadi di kulit kepala, wajah, kuku, selangkangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya.
Pada awalnya, kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan bersisik. Ruam ini dapat meluas ke area tubuh lain dan membentuk gambaran khas yang menyerupai cincin. Itu sebabnya dalam bahasa Inggris, kurap disebut sebagai ‘ringworm’.
Selain bisa dialami manusia, jamur penyebab kurap nyatanya juga dapat menginfeksi hewan peliharaan, utamanya anjing, kucing, dan sapi.
Penyebab Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang sangat menular. Ada tiga jenis jamur yang dapat menyebabkan kurap, yakni Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Artikel Terkait: Waspadai Infeksi Jamur
Jamur dapat menyebar melalui beberapa cara berikut:
- Manusia ke manusia. Kurap sering ditularkan melalui kontak kulit langsung dengan individu yang terinfeksi.
- Hewan ke manusia. Kurap juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, misalnya saat membelai atau membersihkan hewan.
- Benda ke manusia. Kurap dapat menular melalui kontak dengan benda atau permukaan yang disentuh oleh orang atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, sprei, sisir, sikat, lantai ruang ganti, atau area kolam renang yang berjamur.
- Tanah ke manusia. Pada kasus yang jarang, kurap dapat ditularkan ke manusia melalui kontak lama dengan tanah yang terkontaminasi jamur.
Di samping itu, kurap dapat menyebar dari satu bagian ke bagian tubuh lain melalui sentuhan. Misalnya, pada awalnya kurap hanya terjadi di kaki. Namun kurap bisa kemudian muncul di dada ketika seseorang menyentuh dada setelah menggaruk area kaki.
Individu juga lebih berisiko mengalami kurap, apabila:
- Tinggal di iklim tropis yang hangat, seperti Indonesia.
- Kontak erat dengan individu atau hewan yang terinfeksi.
- Berbagi pakaian, tempat tidur, atau handuk dengan individu yang terinfeksi.
- Berpartisipasi dalam olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti gulat, sepak bola, atau bola basket.
- Menggunakan pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena mengidap HIV/AIDS, kanker tertentu, atau sedang menggunakan obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Gejala dan Pengobatan Kurap
Ada beberapa jenis kurap yang dinamakan sesuai dengan bagian tubuh yang terlibat.
1. Tinea Kapitis
Tinea kapitis adalah kurap yang terjadi di area kepala. Infeksi ini menyebabkan kulit kepala kemerahan dan bersisik. Bercak-bercak kebotakan juga bisa muncul setelahnya. Infeksi ini hampir selalu terjadi pada anak dan merupakan penyebab tersering kerontokan rambut pada kelompok usia ini.
Kurap pada kepala diobati dengan obat antijamur oral atau yang diminum. Jenis obat dapat berupa griseofulvin atau terbinafine, yang dikonsumsi 1-2 kali per hari.
Durasi pengobatan berkisar antara 2 sampai 12 minggu tergantung jenis obat dan respon terhadap pengobatan. Obat antijamur topikal (yang dioles) seperti losio atau krim tidak efektif untuk infeksi jamur di kepala.
Untuk mencegah kekambuhan, penting untuk membuang semua sisir, sikat, maupun produk perawatan rambut/kepala yang mungkin terkontaminasi jamur. Bila perlu, anggota keluarga lain pun sebaiknya diperiksa dan diobati.
Anak yang sedang mengonsumsi antijamur untuk tinea kapitis tetap bisa bersekolah. Rambut pun tidak perlu dipotong.
Artikel Terkait: 7 Cara Merawat Kesehatan Kulit Kepala dengan Mudah di Rumah
3. Tinea Pedis
Tinea pedis membuat kulit kaki—yakni di antara jari-jari kaki—gatal, bersisik, kemerahan, nyeri, dan pecah-pecah. Kadang-kadang, lepuhan juga bisa terbentuk. Individu dengan tinea pedis juga sering mengalami infeksi pada telapak tangan kuku, maupun selangkangan dalam waktu yang bersamaan.
Berbeda dengan tinea kapitis, tinea pedis dapat diobati secara efektif dengan antijamur topikal yang dapat dibeli secara bebas. Obat-obatan ini umumnya mengandung clotrimazole, ketoconazole, miconazole, atau terbinafine. Sediaan obat topikal dapat berupa krim, gel, losio, atau bedak dan dioleskan 1-2 kali sehari selama 4 minggu. Pada kasus berat atau yang tak kunjung sembuh, diperlukan tambahan antijamur oral.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan dan kekambuhan, sebaiknya menggunakan bedak antijamur pada kaki. Bila memungkinkan, gunakan alas kaki yang terbuka, setidaknya sampai infeksi menyembuh. Gunakan pula alas kaki di area-area sumber infeksi jamur seperti kolam renang, pemandian umum, dan ruang ganti.
3. Tinea Kruris
Tinea kruris bermula sebagai ruam kemerahan yang gatal di area selangkangan atau lipat paha. Dari sini, infeksi dapat menyebar ke paha, bokong, dan anus. Kurap di area ini lebih umum dialami pria ketimbang wanita, dan sering muncul saat cuaca panas, yakni akibat banyak berkeringat. Sumber infeksi umumnya berasal dari tinea pedis penderita.
Sama seperti tinea pedis, sebagian besar kasus tinea kruris dapat diobati dengan antijamur topikal. Pengobatan diberikan 1-2 kali sehari selama 3-4 minggu. Agar tinea kruris tidak kambuh, tinea pedis yang ada juga perlu diobati secara bersamaan. Selama pengobatan, gunakan pakaian yang longgar, berbahan katun, dan menyerap keringat.
4. Tinea korporis
Tinea korporis adalah sebutan untuk kurap yang terjadi di bagian lain tubuh, selain yang telah disebutkan di atas. Kelainan ini sering berkembang dari kurap di bagian tubuh lain.
Ciri kelainannya, yakni area kulit bersisik dengan pola melingkar atau oval. Tepi luar berwarna kemerahan dan sedikit menonjol sementara bagian tengahnya rata dan sewarna kulit.
Tinea korporis adalah kurap yang paling singkat durasi pengobatannya. Kelainan ini efektif diobati dengan antijamur topikal sebanyak 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu.
Kelainan kulit akibat kurap tidak akan langsung tampak ketika jamur menginfeksi. Gejala biasanya baru muncul sekitar 2 minggu dari waktu terinfeksi. Di tahap awal, Anda mungkin melihat bercak kemerahan seperti iritasi pada kluit. Kadang-kadang, hanya tampak kulit yang sangat kering dan bersisik. Di tahap berikutnya, kelainan mulai meluas. Bagian tengah ruam dapat menyerupai kulit yang sehat dengan area bersisik di sekitarnya.
Oleh karena kurap sangat menular, cari pengobatan segera setelah Anda menyadari gejalanya. Bila tidak, kelainan dapat semakin meluas dan menyebar.
Artikel Terkait: Panu si Bercak Putih yang Mengganggu, Bagaimana Mengobatinya?
Upaya Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Pada dasarnya, infeksi kulit yang satu ini memang sulit dicegah. Pasalnya, jamur penyebabnya ada di mana-mana dan infeksinya sangat menular.
Akan tetapi, ada beberapa cara untuk mengurangi risikonya:
- Waspadai risiko kurap dari orang atau hewan peliharaan yang terinfeksi. Beritahu si Kecil tentang kurap, apa yang harus diperhatikan dan cara menghindari infeksinya.
- Hindari berbagi benda-benda pribadi, seperti pakaian, handuk, sisir, perlengkapan olahraga serta barang pribadi lainnya.
- Selalu gunakan alas kaki saat berada di gym, kolam renang atau area publik lainnya.
- Jaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dan membersihkan area-area yang digunakan bersama-sama.
- Segera mandi setelah melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik.
- Jaga tubuh tetap kering dengan menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, menghindari keringat yang berlebihan, mengeringkan tubuh sepenuhnya setelah mandi, dan mengganti kaos kaki dan pakaian dalam setidaknya sekali sehari.
- Bila Anda memiliki tinea pedis, gunakan kaos kaki sebelum pakaian dalam agar infeksi tidak menyebar ke area tubuh lainnya.
- Bila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala kurap, segera cari pengobatan agar infeksi tidak meluas dan menyebar ke anggota keluarga lain.
- Bawa hewan peliharaan ke dokter hewan bila terdapat area rambut yang hilang (kebotakan) atau timbul ruam kemerahan.
Kurap sering dianggap sebagai suatu penyakit yang memalukan. Padahal, penyakit ini dapat mengenai siapa saja. Oleh sebab itu, tak perlu malu dengan kurap. Lebih baik segera mencari pengobatan agar kurap cepat sembuh, tidak semakin meluas dan menularkan ke orang lain.
Baca Juga:
Penelitian: Tisu Basah Bisa Menyebabkan Ruam dan Infeksi Kulit Bayi
Sebabkan Kerusakan Sel Saraf Otak, Apa Saja Gejala Penyakit Huntington?