8 Jenis Penyakit Kulit Bayi yang Bisa Menular, Waspadai Gejalanya!

8 Jenis penyakit kulit bayi yang bisa menular, waspadai gejalanya ya, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi kulit bayi yang sensitif membuat bayi rentan terkena berbagai masalah atau penyakit kulit. Berbagai jenis penyakit kulit yang menyerang ada yang umum dialami bayi dan tidak parah, bisa membaik sendiri, tetapi ada juga penyakit kulit bayi yang menular. 

Tentunya, penyakit kulit bayi yang menular ini bisa membuat Bunda khawatir, ya. Cari tahu apa saja masalah kulit bayi yang menular dan bagaimana cara mencegahnya. 

Jenis Penyakit Kulit Bayi yang Menular

1. Impetigo

Dikutip dari laman Mayo Clinic, impetigo adalah penyakit kulit yang sangat menular. Bakteri Streptococcus Grup A atau Staphylococcus aureus menyebabkan impetigo. 

Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun, namun juga dapat terjadi pada bayi. 

Impetigo menyebabkan timbulnya benjolan merah, lecet, atau bintik berkerak. 

Lukanya mungkin bisa tertutup kerak berwarna kuning kecoklatan, atau bisa tumbuh menjadi lepuh dan jerawat, serta mengeluarkan nanah. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi ini paling umum terjadi di sekitar mulut dan hidung bayi dan dapat terjadi di mana saja, di mana kulit mengalami iritasi berulang kali. 

Karena impetigo terkadang dapat menyebabkan komplikasi, perlu penanganan dokter untuk mengobati impetigo pada anak.

2. Kurap

Kurap juga bisa terjadi pada bayi. Penyakit ini menyebabkan timbulnya bercak bulat atau oval pada kulit bayi. 

Bercak tersebut memiliki bagian tengah yang halus dan tepi berwarna merah bersisik dan mungkin tidak langsung terlihat seperti cincin. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Umumnya, kurap pada bayi merupakan infeksi ringan, namun mungkin bercak atau ruam tersebut biasanya terasa gatal dan nyeri serta mungkin membengkak dan meradang. 

Dilansir dari laman Medical News Today, kurap biasanya disebabkan oleh beberapa jenis jamur yang dapat hidup di kulit, pakaian, handuk, dan permukaan lainnya.

Infeksi ini juga dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, terutama jika mereka melakukan kontak dekat atau berbagi barang tertentu, seperti pakaian dan handuk. Kurap yang tidak diobati juga bisa menyebar. 

Jika bayi menggaruk ruam tersebut, bakteri juga bisa masuk ke dalam lukanya, yang dapat menyebabkan infeksi bakteri yang lebih serius. Untuk itu, penting untuk segera ditangani ya, Bunda. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Slapped Cheek (Sindrom Tamparan Pipi)

Slapped cheek (sindrom tamparan pipi) adalah salah satu penyakit kulit yang menyebabkan ruam merah pada wajah di bagian pipi si Kecil. 

Penyakit ini disebabkan oleh virus tertentu, yakni Parvovirus B19

Dikutip dari laman BabyCenter, selain ruam, anak Anda mungkin juga mengalami demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, dan rasa gatal pada ruam. 

Seperti virus lainnya, bayi dapat tertular penyakit ini dari orang yang terinfeksi, yang mungkin batuk atau bersin di dekatnya.

Penyakit ini sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meringankan ketidaknyamanan si Kecil jika ia merasa tidak enak badan, seperti: 

  • Pastikan bayi banyak istirahat.
  • Terus berikan ASI tambahan atau terus disusui. Ini akan membuatnya tetap terhidrasi dan menurunkan demamnya, jika ia mengalami demam.
  • Parasetamol khusus bayi juga dapat membantu menurunkan demam bayi Anda. Namun, konsultasikan dengan dokter kapan bayi benar-benar membutuhkan parasetamol ya, Bunda. 

4. Roseola

Roseola disebabkan oleh virus Human Herpesvirus tipe 6 (HHV-6) atau Human Herpesvirus tipe 7 (HHV-7). 

Bayi yang terkena roseola akan mengalami demam tinggi yang bisa berlangsung hingga seminggu.

Setelah demam mereda, ruam berwarna merah muda akan muncul di dada atau perut bayi. 

Ruam juga bisa menyebar ke lengan atas dan leher bayi, dan kemudian akan hilang setelah sekitar 24 jam. Namun, ruam roseola umumnya tidak gatal atau menimbulkan rasa sakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Cacar Air

Virus Varicella zoster menyebabkan cacar air. 

Cacar air umumnya menyebabkan ruam pada wajah, dada, dan punggung si Kecil, namun bisa menyebar ke seluruh tubuh mereka. 

Ruam tersebut akan berubah menjadi lepuh yang gatal dan berisi cairan, kemudian lepuh tersebut berubah menjadi koreng. 

Ruam atau bercak cacar air biasanya hilang dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu. Penyakit ini bisa menular sampai semua lepuhannya mengeras.

6. Campak

Campak sangat menular dan dapat dicegah dengan vaksin campak atau vaksin MMR. Penyakit ini menyebabkan ruam yang dimulai pada wajah bayi. 

Biasanya terlihat di belakang telinga atau di sekitar mulut anak. Kemudian bisa menyebar ke seluruh tubuh si Kecil. 

Ruam awalnya akan berupa bintik-bintik merah datar, tetapi kemudian bintik-bintik putih kecil yang menonjol mungkin muncul di atas bintik-bintik merah. 

Ruam campak akan hilang dalam waktu sekitar dua minggu kecuali terjadi komplikasi. 

7. Rubella 

Bentuknya mirip dengan campak, namun disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak. 

Rubella menyebabkan ruam merah atau merah muda yang dimulai pada wajah dan leher bayi Anda. 

Ruam kemudian menyebar ke bagian lain tubuh bayi dan biasanya akan berlangsung sekitar tiga hari, kecuali terjadi komplikasi. 

8. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (Flu Singapura)

Penyakit yang bisa dialami bayi ini disebabkan oleh virus dalam keluarga enterovirus. 

Penyakit ini menyebabkan timbulnya ruam merah di sekitar mulut bayi, di telapak tangan dan telapak kakinya. 

Ruam tersebut bisa berubah menjadi benjolan atau lecet di kulit dan mulut bayi, dan bisa sangat terasa sakit. 

Penyakit tangan, kaki, dan mulut biasanya akan hilang dalam waktu satu hingga dua minggu.

Ruam, bintik-bintik, atau penyakit kulit lainnya pada bayi mungkin akan membuat Parents khawatir. 

Meski ada yang tidak parah dan tidak mengkhawatirkan, tetapi ada beberapa kondisi kulit yang perlu diwaspadai dan bisa menular. 

Jika Anda memiliki kekhawatiran, hubungi dokter anak Anda untuk mendiagnosis kondisi kulit si Kecil dan memberi penanganan yang diperlukan. 

Lakukan berbagai pencegahan penyakit menular pada bayi, seperti dengan menjaga kebersihan dan kelembapan kulit bayi.

Jika kulit bayi kekurangan kelembapannya, hal ini akan menyebabkan kulit kering, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai kondisi dan masalah kulit seperti gatal, lecet, hingga iritasi.

Karena itu, mandikan bayi sesuai dengan kebutuhan dan pilihlah sabun mandi bayi yang lembut dan melembapkan seperti Zwitsal Hair & Body Bath yang terbukti 100% melembapkan karena mengandung prebiotic moisturizer yang bisa menjaga skin barrier si Kecil

Formulanya aman karena bebas dari SLS dan teruji oleh dokter anak. Setelah mandi, gunakan lotion dan cream dari Zwitsal yang membantu menjaga kelembapan kulitnya selama 24 jam. 

Untuk menjaga serta merawat kulit bayi agar tetap sehat dan Happy Skin, temukan informasi seputar perawatan kulit bayi lainnya di laman Happy Skin Hub di sini!

Penulis

Aulia Trisna