Busui Waspada! 7 Makanan yang Bisa Memicu Penyakit Kolik pada Bayi

Busui harus menjaga pola makan untuk mencegah penyakit kolik pada bayi. Berikut 7 makanan yang dapat menyebabkan kolik pada bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah 9 bulan kehamilan, banyak wanita cenderung langsung ingin mengonsumsi makanan yang mereka hindari selama masa kehamilan. Namun, jika Anda menyusui bayi Anda, Buna masih perlu memantau makanan yang masuk ke dalam tubuh, karena beberapa makanan bisa menyebabkan bayi terkena penyakit kolik.

Dilansir dari Mayo clinic, kolik adalah periode saat bayi sering menangis atau rewel berkepanjangan tanpa penyebab. Namun, salah satu penyebab kolik yang banyak diyakini yaitu akibat rasa tidak nyaman karena penumpukan gas dalam tubuh bayi.

Kolik dapat membuat frustasi terutama bagi orangtua, karena tangisan bayi dapat terjadi tanpa bisa diprediksi. Periode ini sering terjadi di malam hari, ketika orangtua sedang ingin beristirahat. Kolik biasanya memuncak ketika bayi berusia sekitar 6 minggu dan menurun secara signifikan setelah usia 3 hingga 4 bulan.

Artikel terkait: 10 Penyakit yang bisa dialami bayi baru lahir, Parents perlu waspada nih!

Penyebab penyakit kolik pada bayi

Penyebab kolik secara pasti tidak diketahui. Penyakit kolik ini juga mungkin disebabkan kombinasi dari berbagai faktor. Sulit bagi para peneliti untuk menjelaskan penyebab yang pasti dari penyakit kolik ini. Faktor-faktor yang berkontribusi yang mungkin telah dieksplorasi meliputi:

  • Sistem pencernaan yang belum sepenuhnya dikembangkan
  • Ketidakseimbangan bakteri sehat di saluran pencernaan
  • Alergi atau intoleransi makanan
  • Terlalu banyak makan, kurang makan atau jarang bersendawa
  • Bentuk awal migrain masa kanak-kanak.

Makanan pemicu penyakit kolik pada bayi yang harus dihindari Busui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain beberapa faktor diatas, makanan sang ibu juga diyakini berpengaruh dalam menyebabkan kolik pada bayi. Berikut 7 makanan dan minuman yang bisa menyebabkan kolik seperti dilansir dari Being the Parent.

1. Alkohol

Ingatlah bahwa bayi Anda minum apa pun yang Anda minum, jadi berhati-hatilah. Jika memungkinkan, jangan meminum alkohol sama sekali selama Anda menyusui, karena hal tersebut diyakini dapat memicu kolik pada bayi.

2. Minuman ringan

Ibu yang merawat bayi yang baru lahir harus benar-benar menghindari semua jenis minuman ringan dan minuman berenergi karena tidak baik bagi bayi Anda. Sebagai gantinya, Anda dapat membuat infused water sendiri di rumah.

3. Makanan pedas dan panas

Bayi Anda akan kesulitan mencerna makanan pedas. Hindari rempah-rempah pedas seperti lada merah saat Anda menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Kopi

Kopi juga menyebabkan gas, yang merupakan penyebab kolik pada bayi. Jadi, saat menyusui, baiknya Anda tidak minum kopi terlebih dahulu, demi kesehatan bayi Anda.

5. Terlalu banyak minum susu

Walaupun meminum susu selama menyusui baik untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi terlalu banyak mengonsumsi susu juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Selain itu, baiknya mencoba membeli susu segar dari peternakan dan merebusnya di rumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Susu kemasan yang dipasteurisasi akan memiliki bahan pengawet kimia tertentu, dan banyak dari nilai nutrisinya terkuras oleh proses pasteurisasi industri.

Artikel terkait: Kolik pada bayi; Penyebab, cara mengatasi serta pencegahannya

6. Bawang merah

Cobalah untuk membatasi bawang merah saat Anda menyusui. Orang sangat suka bawang dan cabai hijau. Padahal , kedua makanan ini sulit dicerna dalam tubuh si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, Anda harus memasukkan bawang putih dalam diet Anda, karena bawang putih dapat meningkatkan pasokan susu dan imunitas tubuh.

7. Sayuran tertentu

Sayuran tertentu dengan kandungan serat tinggi membutuhkan waktu untuk dicerna. Kubis, lobak, kembang kol dan brokoli dapat menyebabkan penumpukan gas dalam tubuh bayi, terutama jika ibunya tidak memasak sayuran tersebut sampai matang.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/kolik-pada-bayi