Sistem pernapasan adalah bagian dari tubuh yang sangat penting dan vital. Jika kita tidak bisa bernapas dengan baik, tentunya kualitas hidup kita akan terpengaruh. Nah, salah satu penyakit yang menyerang sistem pernapasan adalah emfisema. Apa penyebab penyakit emfisema dan seperti apa gejalanya?
Sebelum mengulasnya lebih dalam, penting untuk dipahami lebih dahulu bahwa paru-paru kita berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida yang berasal dari darah. Paru-paru sangat berperan penting dalam kesehatan kita, karenanya kita harus benar-benar menjaga kesehatan paru-paru.
Ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang rentan menyerang paru-paru. Salah satunya adalah emfisema. Lalu apa itu emfisema dan apa saja gejalanya yang perlu kita waspadai?
Artikel Terkait: Ingin Paru-Paru Tetap Sehat? Konsumsi 15 Makanan Ini
Apa Itu Penyakit Emfisema?
Penyakit emfisema adalah penyakit paru-paru. Penyakit ini paling sering terjadi pada perokok, namun juga dapat terjadi pada mereka yang secara teratur menghirup bahan iritan.
Emfisema termasuk salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) selain bronkhitis. Pengidap emfisema akan mengalami alveoli atau kantung udara di paru-paru yang melemah hingga akhirnya pecah. Kondisi ini menyebabkan luas permukaan paru-paru dan jumlah oksigen yang dapat mencapai aliran darah akan berkurang.
Berbeda dengan kondisi alveoli normal, ketika kita menghembuskan napas, alveoli yang rusak tidak berfungsi dengan baik sehingga udara lama tetap terperangkap di dalamnya dan udara segar tak bisa masuk.
Penyakit ini menyebabkan penderitanya menjadi kesulitan untuk bernafas dan sulit melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Selain itu emfisema juga mengakibatkan paru-paru kehilangan keelastisitasnya.
Artikel Terkait: Merokok atau Tidak, Waspadai 8 Gejala Awal Kanker Paru-Paru Ini
Apa Penyebab Penyakit Emfisema dan Gejala Penyakit Emfisema?
Penyebab utama dari penyakit emfisema adalah merokok. Semakin banyak merokok maka semakin tinggi risiko terkena emfisema.
Menurut data dari American Lung Association, dari 480.000 kasus kematian di Amerika karena rokok, 80% di antaranya disebabkan oleh kerusakan paru-paru termasuk emfisema. Selain itu, perokok pasif juga memiliki risiko terkena penyakit yang sama, begitu pula mereka yang tinggal atau bekerja di daerah berpolusi tinggi.
Emfisema bukan penyakit yang menular, sehingga Anda tidak akan bisa mendapatkannya dari orang lain dan menulari orang lain.
Terkadang penyakit ini juga muncul tanpa gejala yang disadari. Bisa saja seorang penderita emfisema tidak menyadari dirinya terkena emfisema tanpa menyadarinya. Berikut adalah beberapa gejala penyakit emfisema yang harus diwaspadai.
- Rasa Lelah yang berlebihan
- Penurunan berat badan
- Depresi
- Jantung berdebar
- Bibir atau kuku yang berwarna abu-abu kebiruan karena kekurangan oksigen
Artikel Terkait: Penyebab Paru-Paru Basah pada Anak dan Cara Mencegahnya
Cara Mencegah dan Pengobatan Penyakit Emfisema
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlambat perkembangannya dan meminimalkan gejala yang dirasakan. Hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengobati gejala penyakit emfisema adalah berhenti merokok serta menjauhi bahan kimia dan asap dari zat berbahaya.
Jika Anda curiga Anda atau anggota keluarga lainnya mengalami enfisema dan menunjukkan gejala-gejala seperti dituliskan di atas, maka sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter. Berbagai pemeriksaan seperti rontgen paru-paru, pengukuran kandungan oksigen dalam darah, dan tes fungsi paru-paru pada umumnya akan dilakukan.
Deteksi dini penyakit emfisema sangat penting, karena penyakit ini dapat mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa dan merusak paru-paru serta jantung.
Penderita emfisema akan disarankan untuk mengonsumi obat untuk meredakan gejalanya seperti bronkodilator, steroid, dan antibiotik. Terapi paru-paru atau olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, tai chi, dan latihan pernafasan dalam yang dapat memperkuat otot pernafasan juga dianjurkan.
Dalam beberapa kasus enfisema yang parah, mungkin diperlukan terapi oksigen 24 jam sehari dan operasi pembedahan untuk mengangkat bagian kecil dari paru-paru yang rusak atau transplantasi paru-paru.
Pengidap enfisema cenderung kekurangan berat badan sehingga disarankan untuk memakan makanan yang kaya vitamin A, C, dan E seperti buah dan sayur untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Itulah beberapa hal yang perlu Parents ketahui mengenai penyebab, gejala dan cara mengobatinya emfisema. Sayangilah paru-paru kita dengan berhenti merokok karena merupakan organ tubuh yang paling penting bagi kesehatan kita secara keseluruhan.
Baca Juga:
6 Olahraga untuk Memperkuat Pernapasan agar Paru-paru Lebih Sehat
Bayi menderita paru-paru basah karena pengasuh suka merokok, ibu ini peringatkan semua orangtua!
Penelitian: Manfaat tomat untuk mengatasi penyakit paru-paru