Adanya anak merupakan sumber kebahagiaan suami istri. Namun seringkali mereka lupa untuk mengutamakan pasangan daripada anak-anak. Karena semua pikiran dan tenaga hanya tercurah untuk anak-anak dan menyiapkan masa depan mereka.
Padahal, mengutamakan pasangan jauh tak kalah penting dari anak-anak. Pernikahan sehat dan bahagia akan membuat keluarga termasuk anak-anak terjamin kesejahteraannya.
Betapa sering kita melihat, pasangan bercerai karena lupa menjaga hubungan suami istri dan lebih fokus pada anak-anak saja. Saatnya mengubah kebiasaan ini, dan mulai mengutamakan pasangan Anda dari sekarang.
1. Mengutamakan pasangan adalah fondasi keluarga bahagia
Fondasi utama dalam keluarga Anda bukanlah anak-anak, karena jika pernikahan renggang, mereka tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkannya. Namun, kehadiran mereka cukup menjadi alasan agar pernikahan tetap dipertahankan.
Anak-anak memang penting, namun suami dan istri jauh lebih penting. Memenuhi kebutuhan anak-anak jangan sampai melupakan kebutuhan suami atau istri, hingga membuat pasangan merasa diabaikan dan tidak bahagia. Pasangan tidak bahagia bisa berpaling ke yang lain, dan berisiko menghancurkan keluarga Anda.
Jadi ingatlah, jangan pernah lupa untuk mengutamakan pasangan sebelum mengutamakan anak-anak Anda.
Artikel terkait: Kata Pakar: Rahasia Pernikahan Langgeng Adalah Istri yang Bahagia
2. Sebelum kehadiran anak, hanya ada kalian berdua
Sebelum anak-anak lahir ke dunia, hanya ada kalian berdua. Suami dan istri tahu persis perjuangan kalian dalam menjalin cinta, hingga menikah dan punya anak. Kalian berkomitmen untuk setia satu sama lain, saling membahagiakan. Kalianlah yang memulai fondasi keluarga, jangan sampai fondasi tersebut menjadi rapuh setelah kehadiran anak-anak.
Hubungan suami dan istri adalah hubungan yang suci dan sakral. Sebisa mungkin kalian harus menjaga kesucian pernikahan dengan berusaha membuat pasangan bahagia sebagaimana saat masih pacaran dan belum punya anak. Memang bukan pekerjaan yang mudah, namun dengan tekad kuat dan komitmen bersama, hal tersebut bisa dicapai.
3. Setelah anak-anak dewasa, hanya tinggal kalian berdua
Inilah satu hal penting yang tidak boleh kalian lupakan. Anak-anak tidak akan selamanya bersama orangtua, mereka akan tumbuh dewasa dan pergi meninggalkan rumah. Entah untuk sekolah di luar kota, kerja di luar negeri, atau bahkan menikah dan tinggal bersama menantu kalian. Membina keluarga mereka sendiri.
Setelah mereka pergi, hanya tinggal kalian berdua. Alangkah baiknya jika hubungan kalian di masa tua setelah tak tinggal lagi dengan anak-anak, tetap mesra seperti pengantin baru. Oleh sebab itulah, agar masa tua tetap harmonis, hubungan suami istri harus dijaga kehangatannya dari sekarang. Sejak anak-anak masih tinggal bersama kalian.
Artikel terkait: 7 Tips sederhana agar rumah tangga lebih awet dan bahagia
4. Perlunya memberikan teladan soal hubungan pada anak-anak
Anak-anak akan memiliki pandangan tentang hubungan pernikahan, berdasarkan teladan yang ia lihat dari orangtuanya. Bila anak melihat orangtua selalu bertengkar dan tidak pernah akur, bisa jadi ia takut menjalin komitmen dengan seseorang.
Namun, jika dia bisa melihat ayah dan ibunya bahagia dan selalu tampak mesra. Ia akan berusaha mencari cinta yang sama untuk dirinya di masa depan.
Karena itulah, hubungan pernikahan yang sehat sangat penting untuk menjaga pola pikir anak terhadap suatu hubungan. Cara kita memperlakukan pasangan akan ditiru oleh anak-anak. Hal tersebut juga akan membuat mereka lebih menghormati kita sebagai orangtua.
Artikel terkait: Seorang Ayah Mengungkapkan Pentingnya Anak Melihat Orangtuanya Mesra
5. Menomorduakan anak setelah pasangan bukan berarti mereka tidak penting
Menomorduakan anak setelah pasangan, bukan berarti menganggap mereka tidak penting. Mereka tetaplah orang yang penting dalam hidup kalian. Namun yang paling penting adalah pasangan.
Anak-anak memang membutuhkan orangtuanya, dan memerhatikan mereka juga adalah hal penting. Akan tetapi, tentu saja mereka tetaplah nomor dua setelah pasangan Anda. Nomor satu adalah pasangan, nomor dua anak-anak. Bukan karir, hobi, atau persahabatan. Anak-anak harus menjadi hal terpenting kedua dalam hidup Anda setelah pasangan.
Menjaga pernikahan agar tetap bahagia, kemudian memberikan kebutuhan anak-anak untuk memastikan kebahagiaan mereka. Jika kalian gagal menjaga keutuhan rumah tangga, kebahagiaan anak-anak dalam kepolosannya pun akan sirna.
Ketika anak melihat orangtuanya saling mencintai dan menghormati, mereka akan semakin sayang pada ayah dan ibunya. Selain itu, mereka akan menjadi pribadi yang percaya diri untuk menghadapi kesulitan apapun. Karena mereka punya fondasi kehidupan kuat, yakni orangtua yang bahagia.
***
Sudahkah Anda mengutamakan pasangan daripada anak-anak hari ini?
Referensi : Babble
Baca juga:
“Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga.” Setuju, Parents?