Penjual mainan anak keliling dilarang masuk desa ini, kok bisa?

Baca alasannya mengapa warga melarang penjual mainan. Apakah Parents setuju dengan hal ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents pasti pernah dong menemukan penjual mainan anak keliling yang suka lewat di depan rumah? Selain murah, anak pasti senang punya mainan baru tanpa harus menunggu Si Ayah punya waktu mengantarkan ke toko mainan besar.

Namun, kesenangan itu tak berlaku di Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen. Sebab penjual mainan anak keliling malah dilarang masuk desa ini jika menjual dagangannya di atas harga Rp 5 ribu.

Penjual mainan anak keliling dilarang masuk desa Karanganyar

Dilansir dari Solopos, pelarangan itu telah dikonfirmasi oleh Ketua RT setempat. Awalnya warga memberikan larangan lisan penjual mainan anak untuk masuk ke desanya jika menjual mainan dengan harga di atas Rp 5 ribu.

Setelah larangan lisan beredar di kalangan warga desa, kemudian pihak karang taruna juga membuat kesepakatan dan menuliskan larangan tersebut di lokasi hajatan warga desa Karanganyar.

Persoalan utama yang diungkapkan oleh warga desa tersebut ialah keberatan dengan harga jualnya jika di atas Rp 5 ribu. Harga tersebut dianggap sangat memberatkan, apalagi jika anak memintanya sampai menangis karena orangtuanya tak membelikan lantaran tak ada uang.

Beberapa orangtua juga menceritakan beberapa kali mereka harus berutang demi membelikan anak-anaknya mainan karena tak mengerti bahwa orangtuanya tak memiliki dana untuk membelikan mainan baru.

Desa-desa lainnya juga turut melarang penjual mainan anak keliling

Larangan penjual mainan anak keliling ternyata tak hanya diberlakukan di satu desa. Beberapa desa sekitar juga membuat larangan serupa, salah satunya ialah desa Plumbon.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pelarangan ini juga dikonfirmasi oleh Siswodiyono (60) warga desa Plumbon. Menurutnya warga desa sudah cukup terbebani dengan iuran warga ketika ada hajatan warga.

"Bagi yang mampu tidak masalah, bagi yang tidak mampu malah jadi persoalan," ungkapnya.

Selain Plumbon, ada juga desa Bayan Mahbang yang memiliki peraturan serupa untuk melarang penjual mainan keliling masuk jika menjual mainannya dengan harga di atas Rp 5 ribu. Anak-anak seringkali merengek agar dibelikan mainan, padahal jatah harian jajan mereka tidak sebesar itu.

Meskipun kesepakatan larangan itu terus berkembang di antara warga desa, Kepala Desa Karanganyar malah mengaku tidak mengetahui adanya larangan tersebut. Jadi mungkin hal itu menjadi kesepakatan warga tanpa perlu dilaporkan ke desa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Persoalan ini menyisakan iba di kedua belah pihak. Dari sisi penjual, tentu ia juga harus mencari untung agar keluarganya di rumah tetap bisa makan untuk melanjutkan hidup. Sementara dari sisi warga desa, mereka keberatan jika anaknya terus-terusan meminta dibelikan mainan dengan harga yang cukup mahal.

Kira-kira, apa sih yang akan Parents lakukan jika anak merengek meminta mainan setiap kali penjual mainan anak lewat? Apakah Parents setuju dengan kebijakan warga desa yang diberlakukan di Karanganyar di atas?

Mengatasi Anak yang Bersikeras Minta Mainan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak terkadang tidak bisa diberi kata "tidak" ketika ia meminta mainan. Salah satu cara untuk menolak permintaan mereka adalah mengajarkan bagaimana mengelola uangnya sendiri dan menjadi lebih bertanggung jawab atas keputusan berbelanjanya.

Salah satu ulasan yang diumat Playful Notes menyebutkan, Parents bisa membuat kesepakatan dengan anak, yaitu dia hanya akan dapat memiliki mainan baru. Pertama, iabisa mendapat mainan saat ada acara-acara khusus (seperti ulang tahunnya, Natal, dan lain-lain, ketika ia akan menerima hadiah dari Anda atau orang lain) atau dengan menggunakan uang jajannya sendiri.

Berikut ini cara bernegosiasi dengan anak ketika ia meminta mainan:

1. Jika dia melihat mainan yang disukainya, dia dapat memutuskan apakah dia ingin membelinya (jika dia memiliki cukup uang untuk itu dari uang saku) atau jika dia ingin menambahkannya ke daftar keinginan yang bisa dia dapatkan saat acara-acara khusus.

2. Jika dia ingin membeli mainan itu, bantu dia memahami dengan tepat berapa banyak uang yang akan dia habiskan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Jika dia ingin menambahkan mainan ke wishlist-nya, ambil foto mainan itu dengan ponsel Anda atau mencarinya di Amazon dan menambahkannya ke wishlist catatan anak Anda.

Metode ini bisa diterapkan pada anak usia 5 tahun, tetapi bisa juga untuk anak berusia 4 tahun juga atau lebih besar.

Baca juga:

id.theasianparent.com/mainan-jaman-dulu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan