Kehamilan hampir selalu menjadi hal yang dinantikan bagi calon ibu. Hampir semua calon ibu menikmati dan menantikan kelahiran jabang bayinya dengan rasa bahagia dan cemas yang datang silih berganti. Namun, bagaimanakah bila sang ibu mengidap diabetes mellitus?
Menjalani kehamilan dengan kondisi fisik yang prima dan terjaga tentu akan menimbulkan rasa bahagia yang lebih besar, sekaligus meminimalkan rasa khawatir yang selalu menyerang calon ibu. Perubahan hormonal yang mempengaruhi perubahan metabolisme tubuh akan dianggap sebagai hal yang normal-normal saja.
Kehamilan memang mempengaruhi kadar gula dalam darah. Terjadinya peningkatan kadar gula ini merupakan hal yang wajar sebagai akibat perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat.
Namun menjalani kehamilan bagi pengidap diabetes mellitus akan membuat segalanya berbeda. Diabetes adalah penyakit yang disebabkan tingginya kadar gula dalam darah seseorang.
Menurut womenshealth.gov , jika tingkat gula dalam darah tinggi ketika menjalani kehamilan, maka bayi dalam kandungan akan terkena dampaknya.
Risiko yang mungkin terjadi pada ibu yang mengalami diabetes mellitus :
- Pre-eklampsia
- Persalinan prematur
- Cairan ketuban berlebihan
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi vagina berupa keputihan karena jamur.
Risiko yang mungkin terjadi pada janin :
- Pertumbuhan janin terhambat
- Lahir besar atau giant baby (makrosomia)
- Cacat bawaan dengan peluang 3 kali lebih besar dari kehamilan normal.
- Meningkatnya kadar bilirubin yang membuat bayi menjadi kuning.
- Sindroma gangguan napas, akibat kelebihan insulin yang menghambat kerja hormon kortisol yang berfungsi mematangkan paru-paru janin, sehingga paru-paru bayi belum matang pada usia 38 minggu.
- Kekurangan glukosa dan kalsium
- Kelainan jantung
- Kelainan neurologik dan psikologik pada bayi di kemudian hari.
Bunda, risiko-risiko yang disebut di atas adalah baru sebatas pada kemungkinan yang bisa terjadi pada ibu dan bayi. Tidak ada seorang pun yang bisa betul-betul memastikan kondisi tersebut akan dialami oleh ibu dan bayinya, namun ada baiknya, bila kita mengidap diabetes mellitus dan menginginkan sebuah kehamilan, maka rencanakanlah kehamilan tersebut jauh-jauh hari dengan melakukan kontrol ketat terhadap kadar gula dalam darah Anda.
Bagaimana jika kehamilan tersebut terjadi di luar perencanaan? Apa ciri-ciri seorang ibu mengidap diabetes saat menjalani kehamilan? Dan tindakan apa yang harus dilakukan?
Ciri-ciri dan gejala ibu yang mengalami diabetes pada saat kehamilan :
- Sering buang air kecil, merasa lapar dan haus yang tidak waja
- Berat badan menurun
- Merasa kelelahan yang berlebihan atau mudah merasa lelah
- Infeksi pada kulit yang berulang atau luka yang susah disembuhkan
- Penglihatan menjadi kabur
- Tingginya kadar gula darah dan urine berdasarkan hasil cek laboratorium.
Bagaimana jika kehamilan tersebut terjadi di luar perencanaan? Apa yang harus dilakukan?
Bila toh terjadinya kehamilan di luar perencanaan beberapa tip di bawah ini bisa Bunda lakukan :
1. Lakukan pemeriksaan rutin kehamilan yang terpadu yang dilakukan oleh tenaga ahli yaitu :
- Dokter penyakit dalam
- Dokter kandungan
- Ahli gizi
- Dokter Anak
2. Selalu berpikir positif (positive thinking )
Dengan memelihara pikiran yang selalu positif, maka tingkat stres yang biasa muncul dan menyerang calon ibu akan bisa diatasi, dan membantu menstabilkan kadar gula dalam darah.
Berpikir positif memudahkan calon ibu untuk merasakan perasaan bahagia yang akan memberi dampak baik bagi calon bayi yang tengah dikandungnya.
3. Lakukan kegiatan seperti biasa
4. Tingkatkan ibadah, hal ini akan memberikan aura positif bagi ibu dan bayi dalam kandungan
Demikianlah Bunda semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan diambil hikmahnya. Tetap semangat, ya, Bunda!
***
Baca juga:
Terlalu Cepat Memberi MPASI Beresiko Diabetes?