X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Marak Terjadi Pengemis Palsu di Arab Saudi, Pemerintah Kenakan Sanksi

Bacaan 5 menit
Marak Terjadi Pengemis Palsu di Arab Saudi, Pemerintah Kenakan Sanksi

Bukan hanya di Indonesia, pemerintah Arab Saudi juga dipusingkan dengan pengemis palsu.

Tak jauh berbeda dari Indonesia, Arab Saudi juga mengalami salah satu masalah kesejahteraan sosial yang sama. Yaitu banyaknya pengemis atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), terutama di bulan suci ramadan kemarin. Beberapa pengemis palsu di Arab Saudi mendapatkan sanksi dari Otoritas Keamanan Mekah, Arab Saudi.

Fenomena Pengemis Palsu di Arab Saudi

Fenomena Pengemis Palsu di Arab Saudi

(Sumber: pexels.com/timur-weber)

Beberapa pengemis palsu ditangkap oleh polisi setempat di Mekkah lantaran mengemis. Dilansir dari Saudigazzette.com, pihak kepolisian Arab Saudi menahan turis dari Maroko yang mengemis di lingkungan Masjidil Haram.

Selain itu, seorang turis berkebangsaan Yaman juga ditahan karena berpura-pura menyandang disabilitas dengan menggunakan kruk untuk menarik simpati orang-orang yang beribadah.

Tak tanggung-tanggung, ada juga orang yang memanfaatkan anaknya untuk meminta-minta dengan menyuruh anaknya berpura-pura menggunakan kursi roda padahal anak tersebut berada dalam kondisi yang sehat.

Arab Saudi sudah melakukan banyak inisiatif untuk menanggulangi populasi pengemis. Mulai Januari 2022, beberapa regulasi pun telah ditetapkan, berbagai konsekuensi diberikan jika melanggar peraturan yang dibuat.

Artikel terkait: Rahasia Masjidil Haram Bebas Covid-19 Diungkap Menkes Arab Saudi

Pemerintah Menerapkan Sanksi

Fenomena Pengemis Palsu di Arab Saudi

Menanggapi masih adanya turis yang mengemis, Otoritas Keamanan Arab Saudi mengonfirmasi akan memberi sanksi bagi orang-orang yang ketahuan mengemis.

Siapapun yang menghasut, menyetujui, membantu, atau mengelola pengemis dalam segala bentuknya perbuatan akan menghadapi hukuman penjara dengan masa tahanan maksimal satu tahun, dan atau diberi denda maksimal 100.000 riyal Saudi atau sekitar Rp385 juta.

Selain itu, Otoritas Keamanan Publik Arab Saudi juga mengingatkan pengunjung untuk melaporkan pengemis dengan menghubungi 911 di daerah Mekah dan Riyadh, dan 999 di daerah lainnya.

Usaha Arab Saudi untuk memerangi tindakan mengemis salah satunya adalah dengan membuat Ihsan. Ihsan adalah sebuah platform yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk bersedekah atau menyumbang. Melalui aplikasi ini, pemberi sumbangan dapat memilih kategori kemana sumbangan itu akan ditujukan.

Parents, ternyata bukan di Indonesia saja yah ada pengemis palsu. Tentang pengemis palsu di Tanah Air, selain dari berpura-pura sakit, ada banyak ragam modus pengemis palsu lainnya yang perlu diketahui.

Artikel terkait: Kampanye Amal Arab Saudi Berhasil Kumpulkan Dana Rp 6,8 Triliun

Modus Tipuan Pengemis

Fenomena Pengemis Palsu di Arab Saudi

Berdasarkan data dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mendapatkan uang sebanyak Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Beberapa modus yang sering dipakai untuk menipu adalah sebagai berikut.

1. Palsukan Koreng Pakai Terasi

Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) membuta luka bohongan dibagian tubuhnya lalu mencampurnya dengan terasi. “Jadi mereka menyampurkan terasi dan obat merah” ungkap Miftahul Huda selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.

Tujuannya ditambahkannya terasi ke ‘koreng’ adalah untuk mengundang lalat sehingga memberi kesan bahwa luka tersebut parah dan membutuhkan pengobatan secepatnya.

2. Sekeluarga Tidur di Gerobak

Marak Terjadi Pengemis Palsu di Arab Saudi, Pemerintah Kenakan Sanksi

Modus lainnya yang biasa dipakai PMKS untuk menipu adalah dengan membawa anggota keluarga di dalam gerobak. Biasanya sang ayah akan mendorong gerobak yang berisikan ibu dan anak-anaknya.

Modus ini juga marak dilakukan pada bulan ramadan. Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga mengungkapkan kepada orang-orang untuk tidak sembarangan memberi uang kepada mereka. Tak jarang sering terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran pengendara berhenti memberi uang kepada pengemis di jalan.

Artikel terkait: 7 Cara Mengajarkan Anak Bersedekah yang Bisa Dilakukan Sejak Dini

3. Orang Tua Suruh Anak Mengemis

Salah satu modus yang sering dilakukan diantaranya orang tua yang menyuruh anak-anaknya untuk mengemis. Biasanya anak akan didandani semiris mungkin, sehingga orang yang melihat akan merasa iba dan rela memberi uang.

Tak jarang anak-anak ini juga mendapatkan perlakuan kasar berupa ucapan maupun kekerasan fisik jika mereka tidak berhasil mengumpulkan uang yang memuaskan bagi orang tua ataupun orang yang merawat mereka.

4. Pura-pura Buta

Marak Terjadi Pengemis Palsu di Arab Saudi, Pemerintah Kenakan Sanksi

Banyak pengemis yang berpura-pura buta untuk mendapatkan simpati lebih dari orang-orang. Tak jarang mereka menggunakan tongkat dan berakting layaknya orang buta ketika meminta-minta.

5. Pura-pura Hamil

Banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapat simpati ketika meminta-minta. Salah satu modus yang sering digunakan adalah dengan berpura-pura hamil. Biasanya pengemis akan meminta-minta dengan alasan membutuhkan uang untuk biaya persalinan.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

6. Tangan Pura-pura Buntung

pengemis

Modus lainnya yang sering ditemui adalah pengemis menggunakan taktik tangan pura-pura buntung. Biasanya tangan akan dilipat dan diikat ke belakang menggunakan tali, agar tangan terlihat buntung. Pun sii pengemis tidak merasa pegal karena posisi melipat tangannya terus menerus.

7. Dorong Nenek yang Sakit

Salah satu kondisi yang sering dimanfaatkan PMKS untuk menarik iba orang lain selain anak-anak adalah kerentanan orang tua. Tak jarang PMKS meminta-minta sambil membawa nenek yang terlihat sakit. Nenek sebelumnya sudah didandani sehingga terlihat tidak sehat, padahal kondisi sebenarnya justru sebaliknya.

8. Mendramatisir Luka

Modus lainnya yang kerap digunakan untuk mengemis adalah mendramatisir luka yang sembuh. Biasanya pengemis berpura-pura baru memiliki luka sehingga membutuhkan pengobatan. Padahal luka tersebut sudah lama terjadi dan sudah sembuh.

Parents, banyak sekali siasat yang dipakai pengemis untuk mendapatkan rasa kasihan dari orang ketika meminta-minta. Maka dari itu, alangkah baiknya jika ingin memberikan sedikit rezeki yang dipunya, salurkan rezeki itu kepada lembaga yang berwenang agar sumbangan diberikan kepada orang-orang yang benar membutuhkan.

Alih-alih menolong, memberikan uang kepada PMKS justru terkadang menimbulkan masalah baru. Seperti semakin banyaknya populasi PMKS. Mengasihani dan terus memberi justru mendidik mereka menjadi pemalas. Maka dari itu, sebaiknya berhati-hati yah Parents!

Baca Juga:

7 Artis yang Pernah Menikah di Tanah Suci, Siapa Saja?

7 Momen dan Potret Fuji Beribadah Umrah Bersama Thariq Halilintar

Catat! 6 Jenis dan Macam Macam Zakat Berikut Waktu Membayarnya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Debora Pane

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Marak Terjadi Pengemis Palsu di Arab Saudi, Pemerintah Kenakan Sanksi
Bagikan:
  • Hati-hati! 7 Siswa SD Keracunan Jajanan Viral Chiki Ngebul Nitrogen

    Hati-hati! 7 Siswa SD Keracunan Jajanan Viral Chiki Ngebul Nitrogen

  • 8 Langkah Antisipasi Cerdas saat Badai Dahsyat Terjadi, Selamatkan Diri dan Keluarga

    8 Langkah Antisipasi Cerdas saat Badai Dahsyat Terjadi, Selamatkan Diri dan Keluarga

  • Kabar Duka, Mak Nyak 'Si Doel Anak Sekolahan' Meninggal Dunia

    Kabar Duka, Mak Nyak 'Si Doel Anak Sekolahan' Meninggal Dunia

  • Hati-hati! 7 Siswa SD Keracunan Jajanan Viral Chiki Ngebul Nitrogen

    Hati-hati! 7 Siswa SD Keracunan Jajanan Viral Chiki Ngebul Nitrogen

  • 8 Langkah Antisipasi Cerdas saat Badai Dahsyat Terjadi, Selamatkan Diri dan Keluarga

    8 Langkah Antisipasi Cerdas saat Badai Dahsyat Terjadi, Selamatkan Diri dan Keluarga

  • Kabar Duka, Mak Nyak 'Si Doel Anak Sekolahan' Meninggal Dunia

    Kabar Duka, Mak Nyak 'Si Doel Anak Sekolahan' Meninggal Dunia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.