Tak jauh berbeda dari Indonesia, Arab Saudi juga mengalami salah satu masalah kesejahteraan sosial yang sama. Yaitu banyaknya pengemis atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), terutama di bulan suci ramadan kemarin. Beberapa pengemis palsu di Arab Saudi mendapatkan sanksi dari Otoritas Keamanan Mekah, Arab Saudi.
Fenomena Pengemis Palsu di Arab Saudi
(Sumber: pexels.com/timur-weber)
Beberapa pengemis palsu ditangkap oleh polisi setempat di Mekkah lantaran mengemis. Dilansir dari Saudigazzette.com, pihak kepolisian Arab Saudi menahan turis dari Maroko yang mengemis di lingkungan Masjidil Haram.
Selain itu, seorang turis berkebangsaan Yaman juga ditahan karena berpura-pura menyandang disabilitas dengan menggunakan kruk untuk menarik simpati orang-orang yang beribadah.
Tak tanggung-tanggung, ada juga orang yang memanfaatkan anaknya untuk meminta-minta dengan menyuruh anaknya berpura-pura menggunakan kursi roda padahal anak tersebut berada dalam kondisi yang sehat.
Arab Saudi sudah melakukan banyak inisiatif untuk menanggulangi populasi pengemis. Mulai Januari 2022, beberapa regulasi pun telah ditetapkan, berbagai konsekuensi diberikan jika melanggar peraturan yang dibuat.
Artikel terkait: Rahasia Masjidil Haram Bebas Covid-19 Diungkap Menkes Arab Saudi
Pemerintah Menerapkan Sanksi
Menanggapi masih adanya turis yang mengemis, Otoritas Keamanan Arab Saudi mengonfirmasi akan memberi sanksi bagi orang-orang yang ketahuan mengemis.
Siapapun yang menghasut, menyetujui, membantu, atau mengelola pengemis dalam segala bentuknya perbuatan akan menghadapi hukuman penjara dengan masa tahanan maksimal satu tahun, dan atau diberi denda maksimal 100.000 riyal Saudi atau sekitar Rp385 juta.
Selain itu, Otoritas Keamanan Publik Arab Saudi juga mengingatkan pengunjung untuk melaporkan pengemis dengan menghubungi 911 di daerah Mekah dan Riyadh, dan 999 di daerah lainnya.
Usaha Arab Saudi untuk memerangi tindakan mengemis salah satunya adalah dengan membuat Ihsan. Ihsan adalah sebuah platform yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk bersedekah atau menyumbang. Melalui aplikasi ini, pemberi sumbangan dapat memilih kategori kemana sumbangan itu akan ditujukan.
Parents, ternyata bukan di Indonesia saja yah ada pengemis palsu. Tentang pengemis palsu di Tanah Air, selain dari berpura-pura sakit, ada banyak ragam modus pengemis palsu lainnya yang perlu diketahui.
Artikel terkait: Kampanye Amal Arab Saudi Berhasil Kumpulkan Dana Rp 6,8 Triliun
Modus Tipuan Pengemis
Berdasarkan data dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mendapatkan uang sebanyak Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Beberapa modus yang sering dipakai untuk menipu adalah sebagai berikut.
1. Palsukan Koreng Pakai Terasi
Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) membuta luka bohongan dibagian tubuhnya lalu mencampurnya dengan terasi. “Jadi mereka menyampurkan terasi dan obat merah” ungkap Miftahul Huda selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.
Tujuannya ditambahkannya terasi ke ‘koreng’ adalah untuk mengundang lalat sehingga memberi kesan bahwa luka tersebut parah dan membutuhkan pengobatan secepatnya.
2. Sekeluarga Tidur di Gerobak
Modus lainnya yang biasa dipakai PMKS untuk menipu adalah dengan membawa anggota keluarga di dalam gerobak. Biasanya sang ayah akan mendorong gerobak yang berisikan ibu dan anak-anaknya.
Modus ini juga marak dilakukan pada bulan ramadan. Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga mengungkapkan kepada orang-orang untuk tidak sembarangan memberi uang kepada mereka. Tak jarang sering terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran pengendara berhenti memberi uang kepada pengemis di jalan.
Artikel terkait: 7 Cara Mengajarkan Anak Bersedekah yang Bisa Dilakukan Sejak Dini
3. Orang Tua Suruh Anak Mengemis
Salah satu modus yang sering dilakukan diantaranya orang tua yang menyuruh anak-anaknya untuk mengemis. Biasanya anak akan didandani semiris mungkin, sehingga orang yang melihat akan merasa iba dan rela memberi uang.
Tak jarang anak-anak ini juga mendapatkan perlakuan kasar berupa ucapan maupun kekerasan fisik jika mereka tidak berhasil mengumpulkan uang yang memuaskan bagi orang tua ataupun orang yang merawat mereka.
4. Pura-pura Buta
Banyak pengemis yang berpura-pura buta untuk mendapatkan simpati lebih dari orang-orang. Tak jarang mereka menggunakan tongkat dan berakting layaknya orang buta ketika meminta-minta.
5. Pura-pura Hamil
Banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapat simpati ketika meminta-minta. Salah satu modus yang sering digunakan adalah dengan berpura-pura hamil. Biasanya pengemis akan meminta-minta dengan alasan membutuhkan uang untuk biaya persalinan.
6. Tangan Pura-pura Buntung
Modus lainnya yang sering ditemui adalah pengemis menggunakan taktik tangan pura-pura buntung. Biasanya tangan akan dilipat dan diikat ke belakang menggunakan tali, agar tangan terlihat buntung. Pun sii pengemis tidak merasa pegal karena posisi melipat tangannya terus menerus.
7. Dorong Nenek yang Sakit
Salah satu kondisi yang sering dimanfaatkan PMKS untuk menarik iba orang lain selain anak-anak adalah kerentanan orang tua. Tak jarang PMKS meminta-minta sambil membawa nenek yang terlihat sakit. Nenek sebelumnya sudah didandani sehingga terlihat tidak sehat, padahal kondisi sebenarnya justru sebaliknya.
8. Mendramatisir Luka
Modus lainnya yang kerap digunakan untuk mengemis adalah mendramatisir luka yang sembuh. Biasanya pengemis berpura-pura baru memiliki luka sehingga membutuhkan pengobatan. Padahal luka tersebut sudah lama terjadi dan sudah sembuh.
Parents, banyak sekali siasat yang dipakai pengemis untuk mendapatkan rasa kasihan dari orang ketika meminta-minta. Maka dari itu, alangkah baiknya jika ingin memberikan sedikit rezeki yang dipunya, salurkan rezeki itu kepada lembaga yang berwenang agar sumbangan diberikan kepada orang-orang yang benar membutuhkan.
Alih-alih menolong, memberikan uang kepada PMKS justru terkadang menimbulkan masalah baru. Seperti semakin banyaknya populasi PMKS. Mengasihani dan terus memberi justru mendidik mereka menjadi pemalas. Maka dari itu, sebaiknya berhati-hati yah Parents!
Baca Juga:
7 Artis yang Pernah Menikah di Tanah Suci, Siapa Saja?
Catat! 6 Jenis dan Macam Macam Zakat Berikut Waktu Membayarnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.