Kehamilan merupakan hal yang ditunggu setiap perempuan yang telah menikah, termasuk aku. Namun apa jadinya jika ternyata aku mengalami sakit ginjal saat hamil? Inilah kisahku, pengalaman sakit ginjal saat hamil.
Tidak ada yang menyangka bahwa penyakit yang ditakuti itu mendatangi tubuhku. Semoga bisa memetik hikmah dari cerita ini ya, Parents.
Aku hanyalah seorang Ibu yang menginginkan anak-anaknya sehat. Kedua anakku lahir dengan normal dan sehat. Anak yang ketiga pun sama.
Namun, pada kelahiran anak yang ketiga ini aku mendapatkan banyak cobaan. Masa hamil yang sulit hingga terjadinya infeksi di saluran kemih, divonis pengapuran pada plasenta, dan terakhir ginjalku sakit.
Pengalaman Sakit Ginjal saat Hamil Anak Ketiga
Anak pertama dan keduaku jarak lahirnya hanya setahun setengah. Antara anak kedua dan ketiga, selisih usianya tiga tahun. Mereka sangat membutuhkan perhatianku. Aku akan menceritakan kisahku saat mengandung anak yang ketiga.
Usiaku saat itu hampir memasuki tiga puluh tujuh tahun. Secara fisik tubuhku masih tampak muda, tetapi aslinya sudah tidak kuat lagi.
Namun, Allah memberikanku kepercayaan untuk dititipkan lagi bayi mungil di rahimku. Aku menyambut kehadirannya dengan suka cita.
Di kehamilan ketiga, nafsu makanku pun berkurang. Aku hanya memakan buah dan pempek sebagai penganjal perutku, madu dan kurma sebagai penguat imunku.
Hari-hari mengandung anak ketiga memang begitu berat. Anakku yang kedua masih suka minta gendong yang membuat perutku terasa sakit setelahnya.
Artikel Terkait : 5 Cara Sederhana untuk Mengatasi Sakit pinggang saat Hamil Muda
Semua Berawal karena Aku Lupa Mengurus Diri Sendiri….
Aku terkadang lupa untuk mengurus diri sendiri, terutama minum. Mungkin bisa dipastikan sehari aku tidak sampai menghabiskan dua liter air. Bukan karena tidak ada air ya, tetapi aku benar-benar lupa untuk minum.
Hingga aku mengeluhkan masalah kewanitaan yang sangat mengganggu. Akhirnya aku tahu bahwa ada infeksi pada saluran kemihku. Pantas saja pinggangku selalu terasa pegal.
Sebenarnya aku sudah menyadarinya. Karena kesibukanku, aku mengira hal itu disebabkan karena tubuhku yang terlalu lelah mengurus anak-anak.
Setelah diperiksa, pukulan pelan dari dokter di bagian pinggang membuatku menjerit. Rasanya sangat sakit. Sedih menggelayuti hatiku saat mendengar diagnosa dari dokter. Aku terpikir dengan anak-anakku yang masih kecil.
Artikel Terkait : 7 Kebiasaan yang merusak ginjal, Parents masih sering melakukannya?
Ya, Aku Harus Bangkit!
Perasaanku tertekan memikirkan perkataan dokter. Namun, akhirnya aku sadar bahwa aku harus sehat. Kutatap wajah-wajah bocah kesayanganku. Aku harus bangkit.
Untuk memulai kebiasaan sehat tidak mudah, tetapi aku harus melakukannya. Kusediakan air di dalam teko di kamar. Setelah menyusui, aku akan minum beberapa gelas air.
Tubuhku masih merasakan kesakitan untuk beberapa hari. Buang air kecil masih terasa sakit. Entahlah, aku tidak bisa menggambarkan rasa sakitnya. Namun, setelah beberapa hari setelah ku terapi dengan air, sakitku perlahan hilang.
Yuk Sediakan Waktu Merawat dan Memilikirkan Diri Sendiri
Parents, sakit itu memang tidak mengenakkan. Jadi, janganlah sakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati, itu pepatah yang harus diingat.
Jangan sampai kita melalaikan kesehatan dengan alasan kesibukan di rumah atau pekerjaan. Luangkan sedikit waktu untuk beristirahat dan memikirkan diri sendiri. Toh, jika sakit, maka kita sendiri dan orang lain yang merasakan.
Andai saya diberi kekayaan atau jabatan tinggi pun akan saya tolak jika sakit. Artinya, kesehatan itu sangat penting. Hidup hanya satu kali, ketika kita sehat akan banyak kebaikan yang bisa kita lakukan di dunia ini. Salam sehat, teman.
Artikel Terkait : 5 cara mudah menjaga hati, pankreas dan ginjal tetap sehat, sudah coba?
****
Kisah ‘Sakit Ginjal saat Hamil’ ini ditulis oleh Bunda Meliana Aryuni.
Baca Juga :
6 Penyebab Sakit Perut Saat Samil, Kapan Normal dan Dikatakan Berbahaya?
Hati-hati! Kurang Minum Sebabkan Batu Ginjal, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya