Sepercik Pengalaman dan Rahasiaku Mengajarkan Anak Puasa di Bulan Ramadan

Perlahan tapi pasti, inilah sepercik pengalaman dan rahasiaku mengajarkan anak puasa di bulan Ramadan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Halo, Parents, dalam kesempatan ini saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman mengajarkan anak puasa selama bulan Ramadan. 

Seperti yang kita tahu, bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nantikan umat Muslim. Bulan suci penuh keberkahan dan alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci ini, ya. 

Pada bulan ini, segala sesuatu harus bisa dikendalikan, termasuk hawa nafsu terkait makan dan minum. Bagi orang dewasa, puasa sudah menjadi hal yang biasa, tapi untuk anak-anak apalagi masih kecil, hal ini akan terasa asing. Tidak terkecuali bagi anak saya.

Memang, berpuasa di bulan Ramadan bagi anak-anak belum wajib, tapi sebagai orangtua tidak ada salahnya mulai mengenalkan puasa pada anak. Kebetulan, sulungku tahun ini berumur enam tahun, jadi sudah cukup mengerti tentang puasa.

Tahun ini pun, sudah mulai saya kenalkan puasa padanya. Walaupun belum full satu hari, tapi itu sudah cukup bagus untuk permulaan. Harapan saya nantinya, dia akan terbiasa dan akhirnya mampu full puasa satu hari.

Artikel terkait: 5 Tahapan si Kecil Belajar Puasa, Orangtua Turut Menggali Hikmahnya

Pengalaman Mengajarkan Anak Puasa, Berikan Ia Pemahaman Terlebih Dulu

Rahasia saya agar anak berhasil puasa yaitu, dengan memberikan pengertian ke anak apa arti puasa dan apa saja kewajiban kita sebagai seorang muslim. Tentunya, saya menjelaskannya dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh anak. Dalam hal ini, tentu saja saya tidak serta merta langsung ceramah didepan anak.

Anak-anak jiwa ingin tahunya, kan, cukup tinggi, semua ingin diketahui. Jadi, biar terjalin komunikasi dua arah, awalnya saya bertanya dulu nih kepada anak saya seperti, “Kak, kakak tau nggak rukun islam ada berapa?”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kebetulan, sebelumnya sudah saya ajarkan tentang rukun islam. Anak saya juga sudah TK dan mulai mengaji, jadi mungkin sudah diajarkan juga oleh gurunya tentang rukun islam. Anak saya pun langsung menjawab, “Ada lima, Ma.”

Lalu, saya tanyakan lagi, “Coba sebutin apa saja, Ka?”

Dijawab lagi oleh anak saya. Ia sebutkan satu-satu. Ketika sudah dijawab, maka masuklah inti diskusi kami tentang puasa.

Artikel terkait: Bukan Perkara Mudah, Ini 5 Rahasiaku Mengajarkan si Kecil Puasa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya bilang, “Kakak tahu enggak? Bentar lagi masuk bulan Ramadan, loh," tentunya dengan nada yang antusias biar anak ikut juga merasakan hal yang sama.

Setelahnya, saya kembali bertanya, “Tadi, kan, Kakak sudah nyebutin satu-satu rukun Islam. Nah, salah satu rukun islam itu berpuasa di bulan Ramadan."

Mungkin si anak sudah mulai ngeh ya, Bun, jadi dia tanya, “Berarti sebentar lagi puasa, Ma?”

Saya jawab dan tanyakan apakah dia mau mencoba berpuasa, dan dia pun menjawab kalau dia mau mencoba.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemudian, saya jelaskan “Kalau Kakak mau mencoba puasa, ada syaratnya, loh,”

Nah, timbulah pertanyaan dari si anak, “Syaratnya apa, Ma?”

“Syaratnya, Kakak enggak boleh makan sama minum dari sehabis sahur sampai mau buka," jelas saya.

Karena anak saya belum puas dengan jawaban itu, dia kembali bertanya, “Kalau enggak kuat, apa kakak boleh minum sama makan, Ma?”

Ajarkan Secara Perlahan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai permulaan, tentu saja saya enggak bisa dong mewajibkan anak saya untuk full berpuasa, bisa-bisa malah nanti dia jadi kapok dan enggak mau mencoba lagi. Jadi, saya jawab gini saja, “Kan Kakak baru mau coba, nih. Jadi Kakak coba dulu sampe jam 10, ya. Nanti kalau sudah jam sepuluh, Kakak boleh minum sama makan. Dan besok, kalau sudah terbiasa jamnya, bisa ditambah jadi jam 12, ya.”

Biar dia tambah antusias ikut puasa, usahakan juga untuk ciptakan suasana yang menyenangkan buat dia. Sederhana saja, seperti masak menu kesukaan dia buat sahur dan buka. Selain itu, masakannya juga selalu saya usahakan bervariasi biar dia enggak bosan.

Lingkungan Juga Berpengaruh pada Keberhasilan Anak Belajar Puasa

Nah, di samping hal-hal tersebut, ternyata saya juga cukup kebantu banget sama temen-temen anak saya. kebetulan, kan, anak saya sudah mulai mengaji di TPQ dan kebetulan pas hari pertama puasa ternyata temen-temenya juga banyak yang berpuasa sama kaya dia. Ada juga teman yang lebih gede dari dia (anak saya) cerita, kalau dia dijanjiin sama orangtuanya kalo bisa full puasa bakal dibeliin sesuatu, jadi makin semangat aja kan anak saya ikut puasa.

Ujung-ujungnya, anak saya juga jadinya pingin dibeliin juga barang yang dia mau, walaupun puasanya nggak full hahaha.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Intinya, ketika mulai mengajarkan anak puasa, kasih pengertian saja dulu ke anak secara sederhana. Jangan paksakan anak harus bisa full puasa sehari, tapi sesuaikan dengan kemampuannya juga. Ciptakan suasana dan kesan yang menyenangkan bagi anak, dan bila perlu kasih dia reward atau sekarar apresiasi agar anak semakin semangat menjalankan puasa.

Demikianlah sepercik pengalaman saya dalam mengajarkan anak puasa. Semoga cerita ini bisa menginspirasi Bunda semua, ya. 

***

Ditulis oleh Bunda Kristia.

*Ini merupakan salah satu tulisan terpilih ‘Lomba Cerita Ramadan MomTAP’. Untuk 3 tulisan terbaik, pemenangnya akan diumumkan dalam Festival Ramadan MomTAP 2021

Baca juga:

id.theasianparent.com/pengalamanku-mengajarkan-anak-puasa

id.theasianparent.com/perjuangan-memiliki-anak-saat-bekerja

id.theasianparent.com/tips-mengajarkan-anak-puasa-ramadan

Penulis

Kristia