Penerima Donor ASI Gagal Menikah, Setelah Tahu Calon Pasangan adalah Saudara Sepersusuan

Parents, bacalah kisah tentang penerima donor ASI yang gagal menikah dengan pasangannya yang ternyata putri dari ibu yang dulu mendonorkan ASI kepadanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sepasang muda dan mudi gagal menikah setelah 8 tahun menjalin hubungan. Mereka gagal menikah karena si Pemuda ternyata adalah penerima donor ASI dari ibu si wanita.

Adalah Anuar dan Julia yang bertemu dan kemudian saling jatuh cinta saat mereka belajar di universitas yang sama. Mereka tidak menyadari bahwa bertahun-tahun lampau mereka pernah saling mengenal.

Orangtua Anuar dan Julia adalah tetangga dekat sebelum keluarga Anuar pindah ke Kuala Lumpur 16 tahun yang lalu.

Ketika kedua keluarga tersebut akhirnya bertemu kembali, barulah Ibu Julia sadar dan ingat jika dulu pernah menyusui Anuar.

Dalam Islam, bayi yang menerima donor ASI memang kemudian menjadi saudara satu nasab (orang yang tidak boleh dinikahi) dengan anak-anak wanita pendonor ASI tersebut; meskipun secara turunan mereka tidak memiliki hubungan keluarga.

Mengetahui kenyataan ini, Anuar cukup merasa frustasi. Namun ia tidak memiliki pilihan lain kecuali melepaskan Julia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pelajaran penting dari kisah Anuar dan Julia

Islam tidak melarang seorang bayi menerima donor ASI bila memang kondisi si Ibu bayi tidak memungkinkan (ibu bayi meninggal, sakit, atau ibu tidak bisa mengeluarkan ASI). Namun, tentu saja orangtua penerima donor harus memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Islam.

Contonya, kita perlu mengetahui riwayat kesehatan pribadi dan juga keluarga pendonor, juga kesamaan akidah. Orangtua penerima donor juga wajib menjelaskan dan memberitahukan hal tersebut kepada putra/ putrinya kelak.

Islam juga mewajibkan kedua keluarga bertemu setelah si kecil meminum ASI dari wanita yang bukan ibu kandungnya, paling sedikit setelah 5 kali meminum ASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk itulah sangat disarankan untuk tidak mengambil donor ASI dari bank ASI yang tidak memiliki catatan yang jelas tentang riwayat si pendonor; serta tidak memisahkan ASI dari pendonor satu dan yang lainnya.

Hal ini tentu saja untuk menghindari adanya percampuran nasab yang bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan kelak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cerita Ibu yang Tak Bisa Memberikan ASI ke Bayinya

Semua ibu pasti berencana untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Namun, tidak semua ibu bisa memenuhi harapannya tersebut, karena berbagai masalah seperti kurangnya suplai ASI. Hal ini seringkali membuat perempuan merasa gagal menjadi ibu bila tak bisa memberi nutrisi terbaik bagi anaknya yang terdapat dalam ASI.

“Perasaan marah adalah reaksi alami dari para ibu yang selalu berencana memberi ASI eksklusif, namun tak bisa melakukanya. Para ibu ini mungkin tidak bisa memompa ASI-nya dengan jumlah banyak, atau mereka memiliki penyakit yang membuatnya tak bisa menyusui anak mereka," kata Dr. Ruth Lawrence, seorang profesor di bidang kesehatan anak di Pusat Kesehatan Universitas Rochester, dikutip Live Science.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkait hal ini, Yasmine Evjen, seorang desainer grafik dan website di Chandler selalu berencana untuk memberikan ASI pada anaknya. Namun setelah bayinya lahir, tubuhnya tidak bisa mengeluarkan ASI dalam jumlah banyak. Hingga membuat Chloe, putrinya menjadi kelaparan.

“Saat kau tidak bisa menyusui anakmu sendiri, kau akan merasa gagal. Padahal seharusnya menyusui bisa terjadi secara alami,” ujar Yasmine.

Ia menunggu selama berminggu-minggu agar ASI-nya bisa keluar dengan jumlah yang cukup untuk Chloe, namun hal tersebut tidak pernah terjadi. Awalnya Yasmine dan suami meminta bantuan teman yang memiliki suplai ASI melimpah. Namun setelah teman tersebut kehabisan stok ASI, Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain memberi Chloe susu formula.

“Beberapa bayi memiliki kelainan yang membuatnya harus minum susu formula. Di lain pihak, ada pula ibu yang berusaha memompa ASI agar keluar, namun tidak berhasil. Beberapa ibu bisa memiliki ASI melimpah tanpa perlu memompa, namun ada juga ibu yang sudah berusaha keras memompa namun hanya berhasil mengeluarkan beberapa tetes ASI,” ujar Dr. Lawrence.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Yang perlu dipahami adalah, memberikan susu formula bukan berarti merampas momen penting ibu bersama bayi saat menyusui. Parents bisa memberikan susu botol dengan cara menggendongnya seperti sedang menyusui lewat payudara, melakukan kontak mata dan merasakan pengalaman seperti ibu menyusui yang lain juga menjadi bagian yang penting.

Referensi: thestar.com, suara-islam.com, alifmagz.com

Mungkin Anda juga ingin membaca:

Kisah Ibu Menyusui Pertama dan Terakhir Kalinya

Kisah Ibu yang Menyumbang 92 Galon ASI setelah Anaknya Meninggal Dunia