Saat pertamakali memiliki anak, orangtua akan cenderung mengeluarkan usaha lebih untuk memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi anaknya. Hal ini membuat anak sulung cenderung lebih cerdas dari adik-adiknya.
Mengutip dari laman scarymommy.com, para anak sulung mendapatkan dukungan lebih pada perkembangan otaknya. Sedangkan anak yang lain mendapatkan rangsangan mental yang semakin berkurang saat jumlah anak bertambah.
Studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Human Resources ini, menyatakan bahwa orangtua tidak memberikan mainan kreatif, atau menghabiskan waktu dengan anak sebanyak saat mereka melakukannya dengan anak pertama.
Penelitian ini juga menemukan bahwa anak sulung dibesarkan dengan tujuan kesuksesan akademik dan intelektual sejak dini.
Jee-Yeon K.Lehmann, yang membantu menulis riset ini menyatakan, “Orangtua yang baru memiliki anak cenderung melakukan segalanya dengan benar, dan biasanya memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap interaksi dan apa yang mereka berikan pada anak pertama.”
“Dengan bertambahnya anak, orangtua akan menjadi lebih santai dan menganggap bahwa apa yang mereka lakukan pada anak sulung terlalu berlebihan dan tidak diperlukan oleh anak,” tambahnya.
Penemuan ini berdasarkan pada data yang dihimpun dari Children of National Longitudinal Survey of the Youth, yang melibatkan ribuan warga Amerika berusia 14-21 tahun. Data dari survey tersebut menyajikan informasi latar berlakang, penghasilan, pendidikan dan keluarga.
“Kami terkejut mendapati bahwa urutan kelahiran memberikan perbedaan pada nilai kognitif dan pola pengasuhan yang muncul sejak dini,” ujar Lehmann seperti dilansir dari situs today.com.
Penelitian ini juga menyebut, pergeseran pola pengasuhan yang luas adalah penyebab mengapa balita dan bayi memiliki nilai kognitif lebih tinggi dibandingkan adiknya pada usia yang sama dengannya.
Lehmann dan rekannya di penelitian ini tidak menemukan dampak urutan kelahiran pada temperamen anak, kecuali bahwa anak sulung terlihat lebih percaya diri pada kemampuan akademisnya.
Sebagai orangtua dengan anak lebih dari satu, Anda perlu mengingat bagaimana semangatnya Anda saat mengajari anak pertama huruf, warna, dan benda dibandingkan dengan anak-anak selanjutnya. Belum lagi tuntutan sebagai orangtua yang tentunya sangat melelahkan.
“Semua aktifitas belajar yang kau lakukan bersama anak pertamamu, berperan penting dalam tumbuh kembangnya dan memiliki dampak jangka panjang positif pada kehidupan anak,” ujar Lehmann.
Meski demikian, peneliti juga menemukan fakta penting tentang anak yang lahir belakangan. Yakni, mereka cenderung lahir lebih sehat dibandingkan anak pertama.
Sebelumnya, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 di Universitas Leipzig di Jerman mengungkapkan hal yang sama. Mereka menggabungkan data hasil tes IQ, bersumber dari studi nasional tiga negara, termasuk Inggris, dengan jumlah data lebih dari 20.000 orang.
Analisa dari berbagai studi tersebut menunjukkan, ada penurunan yang jelas pada IQ dan persepsi intelegensi diri sendiri pada setiap anak yang lahir belakangan. Demikian seperti dilaporkan oleh thesun.co.uk.
Dr. Julia Rohrer, peneliti yang terlibat dalam studi ini menyatakan meskipun mereka tidak melakukan tes mengapa anak pertama lebih pintar, hal ini bisa jadi karena latar belakang mereka.
“Anak pertama mendapatkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya, setidaknya pada tahun-tahun pertama. Sedangkan anak yang lahir belakangan harus berbagi perhatian orangtuanya sejak awal.” Dr. Rohrer memaparkan.
Selain itu, faktor biologis juga memiliki peranan. Anak yang lahir belakangan bisa jadi menerima gen yang berbeda dengan kakak sulung mereka, dikarenakan mereka dibuahi saat orangtua mereka lebih tua.
Anak sulung juga biasanya ikut mengajari adiknya mengenal dunia dan segala sesuatu di sekeliling mereka. Hal ini kemudian mengasah kemampuan otak si sulung, hingga membuatnya memiliki daya tangkap yang lebih cepat dan otak yang lebih cemerlang dibanding saudaranya.
Tapi, bukan berarti anak kedua tidak pintar ya, parents. Hanya saja anak sulung memiliki tingkat IQ sedikit lebih tinggi dari saudaranya.
Oleh karena itu, berusahalah untuk tetap semangat memberikan rangsangan otak pada anak, dan memberinya hal-hal yang Anda berikan pada anak pertama kalian.
Baca juga:
Mempersiapkan Si Kecil Menjadi Anak Sulung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.