Kasus anak hilang memang menjadi berita yang menyita banyak perhatian. Baru-baru ini di Langkawi Malaysia, seorang anak berusia 3 tahun menjadi target pencarian anak hilang selama beberapa hari. Gadis kecil itu bernama Nur Aisyah.
Berita pencarian anak hilang itu sempat menggemparkan seluruh masyarakat Malaysia. Ironis, Nur Aisyah harus ditemukan secara tragis.
Pencarian anak hilang berakhir dengan kisah tragis
Pada Senin 4 Maret 2019 lalu, Nur Aisyah diketahui menghilang saat diasuh seorang laki-laki di Kuaters Hospital Langkawi, Malaysia.
Sang ibu dari gadis kecil itu, Rosmaliah Samo segera melaporkan pencarian anak hilang pada polisi, setelah ia menyadari anaknya dibawa kabur saat berada dalam penjagaan seorang pria.
Yang mengejutkan, pria itu diduga merupakan selingkuhan sang ibu, Rosmaliah dan membawa kabur si kecil Nur Aisyah bersama istrinya, Wan Roslina.
Setelah proses pencarian anak hilang berjalan, akhirnya Nur Aisyah ditemukan tewas di salah satu kawasan hutan Gunung Raya Langkawi. Penemuan ini terbongkar setelah pria yang membawa kabur Nur Aisyah berhasil ditangkap di wilayah Taman Melati, Ampang.
“Hasil interogasi menemukan bahwa gadis kecil itu tiba-tiba kejang dan tak sadarkan diri ketika sedang dimandikan pelaku. Melihat kejadian itu, tersangka kemudian membuang Nur Aisyah di daerah hutan Gunung Raya dan melarikan diri ke Lembah Klang bersama istri dan anaknya,” jelas pihak polisi.
Artikel terkait: Anak Hilang di Mall! Trus Gimana?
Hanya ditemukan potongan rambut dan tengkorak
Setelah tertangkap, tersangka dan istrinya sempat dibawa ke Langkawi untuk membantu proses penyelidikan dan pencarian anak hilang, serta membawa polisi ke lokasi pembuangan mayat korban. Akhirnya, pencarian anak hilang itu berhasil ditemukan pada Rabu, 6 Maret 2019 lalu.
“Dengan bantuan Unit Anjing Detektif (K9) dan anggota Unit Forensik Kepolisian Malaysia, pencarian anak hilang akhirnya berhasil ditemukan. Sayangnya, Nur Aisyah sudah ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, dengan seikat rambut dan tengkorak. Potongan rambut dan tengkorak itu ditemukan di jurang yang curam sekitar 30 meter dari jalan raya menuju puncak Gunung Raya,” lanjut pihak polisi.
Kepala Polisi Daerah Langkawi, Superintendan Mohd Iqbal Ibrahim mengatakan, pasangan suami istri tersebut terus diselidiki berdasarkan undang-undang hukum setempat, yaitu pasal 302 KUHP dengan motif pembunuhan.
Sempat panik melihat korban tak bernyawa
Tersangka pria yang membuang mayat Nur Aisyah mengaku melakukan perbuatan tersebut karena panik setelah istrinya yang juga seorang perawat memberitahunya bahwa gadis malang itu sudah tidak bernyawa.
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kedah, Asisten Senior Komisaris Mior Faridalthrash Wahid mengatakan dalam pencarian anak hilang dan penyelidikan awal polisi, tersangka mengklaim bahwa korban tiba-tiba jatuh sakit dan meminta istrinya untuk memeriksa kondisi anak tersebut. Hal tersebut membuatnya panik dan kemudian membuang mayat korban ke jalan Gunung Raya Langkawi.
“Sejauh ini, kami masih menyelidiki motif tersangka. Keterangan bahwa korban mengalami kejang juga tidak dapat diverifikasi karena masih dalam penyelidikan,” ungkapnya.
Artikel terkait: Dua hari menghilang, balita 2 tahun ditemukan selamat di hutan
Miris ya, Bun. Semoga kasus ini terungkap dan cepat selesai.
Dilansir dari artikel Beto Rahman di theAsianparent Malaysia
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/kasus-anak-hilang