Ada beragam pandangan dan informasi yang kurang tepat terkait dengan bayi prematur. Salah satunya, anggapan yang mengatakan bahwa bayi yang lahir lebih dini tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan normal seperti anak lainnya. Faktanya tidak demikian. Penanganan bayi prematur yang tepat bisa membantunya tumbuh menjadi anak hebat dengan masa depan gemilang.
Sebut saja tokoh dunia seperti Sir Issac Newton dan Albert Einstein yang tersohor akan karya dan kecerdasannya. Dua ilmuan ini terlahir secara prematur. Dengan demikian, jika Parents yang memiliki bayi prematur tidak perlu berkecil hati.
Dalam acara “Bicara Gizi : Upaya Pencegahan dan Tata Laksana Anak Prematur Agar Tumbuh Kembang Optimal” di Jakarta (14/11/2019), dr. M. Azharry Rully S, Sp.A, dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatalogi RSCM turut menjelaskan bagaimana penanganan bayi prematur.
”Saya adalah salah satu contoh seseorang yang dilahirkan secara prematur. Meski lahir lebih awal, anak prematur memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat seperti anak lainnya. Namun tentunya perlu tata laksana yang harus diikuti untuk mengejar ketertinggalan,” ujarnya.
5 Cara penanganan bayi prematur
Lebih lanjut, dr. Azharry memeparkan ada beberapa hal penting yang sebaiknya Parents terapkan dalam tata laksana bayi prematur di rumah atau pasca keluar dari NICU, di antaranya :
1. Siapkan mental
Ada banyak respon orangtua saat menghadapi kenyataan bahwa buah hatinya terlahir prematur. Bila Bunda dan Ayah merasa sedih, merasa terpuruk, sedih, atau merasakan perasaan lainnya, tidak mengapa. Semua perasaan tersebut wajar saja.
Menurut dr. Azharry, orangtua memang butuh berlapang dada serta menyiapkan mental akan kondisi ini. Bersedih boleh saja namun sebaiknya tidak mengurangi fokus akan tata laksana teknis lainnya.
Tentu, menikmati setiap proses membesarkan si kecil dengan ikhlas dan siap akan lebih membantu kelancaran tata laksana yang dilakukan. Jangan ragu untuk mendiskusikannya bersama dokter, meminta bantuan keluarga, juga berdiskusi bersama komunitas untuk saling menguatkan.
2. Praktikkan metode kanguru
Sebagaimana kanguru menghangatkan anaknya, orangtua juga bisa mempraktikkan metode kanguru untuk anak prematur. Metode ini dilakukan dengan menghangatkan tubuh si kecil menggunakan suhu tubuh ibu maupun ayah.
Teknik ini bahkan tak hanya bisa menghangatkan, berat badan si kecil bisa meningkat lebih cepat bila Anda konsisten melakukannya. Selain itu, mempraktikkan bisa membuat ikatan antara orangtua dan anak yang lebih baik.
3. Pemberian ASI
Bagi bayi prematur, pemberian ASI yang rutin sangat penting untuk menjaga berat badannya. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan si kecil ASI sesering mungkin.
“Bantuan nutrisi yang sesuai penting dalam merawat bayi prematur. Pada 6 Jam pertama sebaiknya diberikan kolostrum atau cairan ASI pertama pada bayi karena fungsinya banyak, salah satunya dalam menjaga daya tahan tubuhnya,” ujar Dr, Azharry.
Walau waktu menyusuinya cenderung lebih pendek, sebaiknya berikan ASI setiap 2 jam sekali ya Parents. Saat Parents bisa konsisten memberikannya, imunitas dan perkembangan tubuh anak bisa terjaga.
Namun bila si kecil belum bisa menyusui, Parents bisa menggunakan peralatan pendukung. Sendok atau gelas plastik khusus bayi bisa digunakan dalam pemberian ASI.
Kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur dan tidak prematur ternyata berbeda. Menurut dr. Azharry kandungan protein dan lemaknya berbeda, ini merupakan mekanisme alami untuk mempersiapkan zat gizi bagi buah hati.
4. Jangan terlalu lama memandikan
Bayi prematur lahir dengan berat badan yang rendah dibandingkan bayi pada umumnya. Kondisinya ini bisa menyebabkan ia rentan mengalami hipotermia, khususnya ketika mandi.
Oleh karena itu pastikan si kecil benar-benar kering setelah dimandikan. Setelahnya, segera selimuti untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.
5. Tidak terlambat skrinning
Bayi prematur memiliki metode skrining yang berbeda dengan bayi lainnya. Hati-hati ya Parents, jangan sampai terlambat melakukannya. Terlambat skrining bisa membuat bayi prematur yang berisiko komplikasi menjadi terlambat tertangani.
Kejar tumbuh pun sebaiknya dilakukan sesuai dengan saran dari dokter. Setelah pemantauan pertumbuhan dilakukan secara konsisten, jangan lupa berikan imunisasi lengkap agar daya tahan tubuhnya terjaga.
dr. Azharry juga menyarankan untuk memberikan imunisasi tambahan yang disarankan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar kekebalan tubuhnya lebih meningkat, khususnya penyakit yang rentan menyerang. “Berikan juga vaksin pnemococcus untuk mencegah infeksi paru-paru, vaksin influenza, dan sebagainya,” pungkasnya.
Nah Parents, yuk lakukan beberapa tata laksana penting di atas agar si kecil bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan dan memantau kondisi si kecil ke dokter, ya!
Baca Juga :
Tanda-tanda melahirkan prematur yang harus diwaspadai Bumil!